Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Kualitas Air dan Udara Desa Tanjungsari Penuhi Baku Mutu

Screen Shot 2018 01 30 at 4.15.47 PMSUKABUMI, AYOBANDUNG.COM -- Setelah mendapatkan laporan dari kepala desa dan tokoh masyarakat bahwa Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah

membutuhkan pengobatan atas beberapa keluhan penyakit yang mereka alami, PT. Semen Jawa dan PT. TSS (Tambang Semen Sukabumi) segera melakukan kegiatan bakti perusahaan yaitu Penyuluhan, Pemeriksaan, dan Pengobatan Massal (Gratis) pada 18 Januari 2018 di Posyadu Flamboyan IV Kampung Surya Desa Tanjungsari Kecamatan Jambang Tengah. Berkoordinasi dengan UPTD Puskesmas Jampang Tengah selaku lembaga kesehatan setempat, PT. Semen Jawa dan PT. TSS membuka layanan kesehatan gratis yang telah diikuti oleh 147 warga.

Dari hasil pemeriksaan dan pengobatan massal, UPTD Puskesmas Jampang Tengah mendata dan menemukan bahwa penyakit yang diderita oleh warga sekitar Kampung Surya Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah adalah penyakit yang disebabkan oleh kualitas kebersihan dan gaya hidup sehat serta penyakit lain yang beragam serta tidak berhubungan dengan aktifitas tambang seperti limbah air dan polusi udara.

Sebut saja tiga penyakit teratas yang dikeluhkan oleh warga yang melakukan pemeriksaan yaitu Rematik (34 orang), Scabies (30 orang), dan Gastritis (30 orang). Ketiga penyakit ini adalah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup sehat serta rendahnya kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, sebagai contoh adalah penyakit scabies. Penyakit ini adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yaitu hewan mikro yang dapat menjadi parasit pada kulit manusia. Tungau dapat tumbuh di lingkungan yang lembab seperti kasur dan seprei yang tidak bersih dan dapat berpindah-pindah sehingga dapat menular lebih luas.

Selain ketiga penyakit di atas, beberapa penyakit lainnya yang dikeluhkan oleh warga adalah Tinea yaitu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur sebanyak 7 orang, ISPA sebanyak 22 orang, Darmatitis yaitu alegi kulit karena air mandi yang tidak bersih sebanyak 10 orang, Hipertensi sebanyak 10 orang, dan penyakit lain-lain sebanyak 14 orang diantaranya Vertigo, Bacterial Viginosis yaitu penyakit kelamin karena tingkat kebersihan yang rendah, Neuraopati post Herpetikum yaitu rasa nyeri setelah cacar air, Diabetes Melitus bahkan Kongjungtivitis atau radang pada mata.

Mendapat informasi tingginya angka warga yang menderita alergi kulit dan ISPA, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kab. Sukabumi bersama PT. Semen Jawa dan PT. TSS segera melakukan uji verifikasi terhadap air dan udara pada lingkungan Kampung Surya, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampang Tengah. Tim koordinasi yang diturunkan ke lokasi terbagi menjadi tiga tim koordinasi yaitu Tim I untuk berkoordinasi dengan Desa Tanjungsari dan Pengambilan Sampel Air di Mata Air Surya dan Sungai Surya bagi Tim I, Koordinasi dengan UPTD Puskesmas Jampang Tengah pada Tim II, sedangkan Tim III melakukan Peninjauan Lokasi Leuwi Dinding dengan Titik Pantau Kampung Leuwi Dinding Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah.

“Dalam merespon laporan masyarakat serta sebagai bentuk tanggung jawab kami pemerintah yang menangani Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten Sukabumi, maka kami mengerahkan tim ke lapangan untuk menguji dan memverifikasi kebenaran tentang potensi pencemaran lingkungan terutama air dan udara yang ditimbulkan dari aktifitas PT. Semen Jawa dan PT. TSS,” ujar Suhebot Ginting, A.Pi selaku Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi.

Menyinggung pemberitaan tentang gatal-gatal yang disebabkan oleh aktifitas PT. Semen Jawa dan PT. TSS, Suhebot menghimbau warga untuk bertanya dan mendapatkan informasi pada narasumber yang dapat dipercaya akan kebenaran berita tersebut, sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pemberitaan yang keliru. Hal ini perlu digarisbawahi karena menurutnya untuk mengetahui potensi pencemaran diperlukan adanya uji serta verifikasi yang menyeluruh termasuk uji lab dari Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Terakreditasi.

Mewakili PT. Semen Jawa dan PT. TSS, President Director PT Semen Jawa, Somchai Dumrongsil mengatakan, “Dalam menjaga komitmen untuk terus menciptakan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan Visi Lingkungan Perusahaan (Eco Value) yaitu kebijakan menjalankan usaha secara berkelanjutan dengan memberikan fokus pada konservasi lingkungan hidup dan penciptaan nilai-nilai di masyarakat dalam setiap proses produksinya, PT. Semen Jawa dan PT. TSS sebagai rekan bisnis perusahaan terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak serta mentaati peraturan daerah yang berlaku.”

Terkait dengan aduan masyarakat dan pemberitaan terkait gatal-gatal yang disebabkan oleh aktifitas perusahaan, Somchai memberikan kuasa sepenuhnya kepada DLH Kab. Sukabumi untuk melakukan uji dan verifikasi air dan udara di sekitar daerah operasional perusahaan. Dari hasil uji dan verifikasi ini, DLH Kab. Sukabumi menemukan beberapa fakta sebagai berikut:
- Jarak Sumber Mata Air Surya adalah kurang lebih 2000 meter (2 KM) dari Blok Tambang Aktif PT. TSS
- Pengambilan 2 (dua) sampel air bersih dari Sumber Mata air Surya dan Sungai Surya di Kampung Surya RT 02/ RW 05 Desa Tanjungsari untuk diuji oleh UPTD Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Terakreditasi
- Hasil pengujuan kualitas lingkungan yaitu Air Bersih dan Udara Ambient yang dilakukan oleh Laboratorium Terakreditasi pada Titik Pantau Terdekat S. 06°59’33.09” E. 106°51’19.06” memperlihatkan adanya seluruh Parameter Kualitas Air Bersih dan Udara Ambient yang memenuhi baku mutU
- Kebersihan Sumber Mata Air Surya tidak terpelihara dengan baik karena dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai kebutuhan seperti MCK, perairan sawah, bahkan keperluan konsumsi untuk diminum.

Dari hasil tersebut di atas, DLH Kab. Sukabumi menyimpulkan bahwa gatal-gatal yang diduga disebabkan oleh pencemaran air dari aktifitas PT. Semen Jawa dan PT. TSS tidaklah terbukti karena menunjukan tidak adanya bahan berbahaya dalam kandungan air dari kedua sampel air yang telah diuji dan diverifikasi.

Sehingga DLH Kab. Sukabumi mengimbau warga untuk terus menjaga kebersihan sebagai bagian gaya hidup. Sedangkan, terkait dengan udara, hasil uji dan verifikasi menyimpulkan bahwa aktifitas PT. Semen Jawa dan PT. TSS tidaklah berkontribusi terhadap ISPA warga sekitar karena setelah diperiksa oleh UPTD Puskesmas Jampang Tengah serta uji udara ambient, hal ini diakibatkan oleh paparan asap rokok dari warga yang mengeluhkan menderita ISPA.

Editor : Andres Fatubun

Sumber: http://ayobogor.com/