Improvement Capability, Full Day Mini Course

(Hari Pertama, 28 September 2015)

Sebelum pembukaan forum secara resmi pada tanggal 29 September 2015. Sehari sebelumnya dilaksanakan kegiatan-kegiatan khusus berupa studi banding dan pelatihan sehari penuh. Peserta bisa memilih tujuan studi banding antara kunjungan ke Ocean Park atau Princess Margaret Hospital dan Prince Wales Hospital. Sementara untuk program pelatihan, peserta dapat mengikuti kelas mengenai kemampuan untuk melakukan perbaikan atau kelas mengenai perangkat yang dapat digunakan untuk melakukan perbaikan kualitas.

Pada kesempatan ini, penulis memilih untuk mengikuti kelas mengenai kemampuan untuk melakukan perbaikan. Kelas ini dipilih dengan alasan tujuan awal dari keikutsertaan ini adalah agar mendapatkan teknik dan informasi terbaru yang dapat diterapkan secara praktis ketika kembali ke Indonesia.

day1-aKelas ini dipandu oleh David M. Williams, PhD dan Azhar Ali, MD, keduanya adalah executive director di Institute of Healthcare Improvement (IHI). David memiliki latar belakang sebagai paramedis dan memulai sesi dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah yang Anda harapkan setelah selesai mengikuti kelas ini?". Jawaban peserta cukup beragam namun satu benang merah, yaitu ingin melakukan perbaikan di negara asal dengan mengintegrasikan segenap sumber daya yang ada.

Presentasi dan teori disampaikan secara lugas dan terstruktur. Garis besar deskripsi dari perbaikan dan proses yang terjadi di dalamnya diberikan lewat beberapa slide awal. Fokus pada kelas ini dititik beratkan pada proses perbaikan kualitas, bukan pada proses rencana atau pengawasan dan evaluasi.

Demi mendapatkan pemahaman yang mendalam akan sistem atau hal yang ingin diperbaiki, kita perlu mencermati empat aspek yang membentuk piramida pemahaman, yaitu penghargaan atas sistem, pengetahuan teoritikal, psikologi, dan variasi. Keempat aspek ini selalu terkait dalam memahami dan menjalankan proses perubahan. Kita tidak perlu menjadi ahli yang menguasai keempat hal ini, namun piramida ini dapat menjadi suatu bentuk daftar yang harus dipenuhi ketika melakukan perubahan.

David M. Williams juga menyampaikan pentingnya memadukan antara pengetahuan teoritikal dengan kenyataan di lapangan. Perbaikan akan terjadi ketika kita dapat menerjemahkan pengetahuan teoritikal menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi di lapangan.

Setelah pemahaman didapatkan maka dibutuhkan kerangka untuk menentukan kapasitas dari perbaikan. Menjawab hal tersebut, para pengisi sesi menjabarkan suatu struktur yang menggambarkan seberapa besar informasi yang perlu disampaikan kepada semua orang dan informasi mana yang hanya perlu diketahui oleh sebagian kecil. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi informasi berlebih pada individu yang terlibat pada perbaikan ini.

Ketika menjalankan proses perbaikan, kita perlu menanyakan 3 hal secara bertingkat; Tujuan apa yang ingin kita capai? Bagaimana kita mengetahui bahwa perubahan yang terjadi nantinya merupakan perbaikan? Perbaikan seperti apa yang dapat kita lakukan agar terjadi perbaikan? Setelah kita menjawab tiga pertanyaan ini dan memadukannya dengan sistem PDSA (Plan, Do, Study, Act) maka kita dapat menyusun sebuah model untuk perbaikan.

Dalam menentukan perbaikan yang perlu dilakukan, kita perlu memiliki daftar prioritas. Langkah pertama adalah melakukan proyek-proyek kecil pada populasi tertentu, hal ini dapat dilakukan selama 3-9 bulan, lalu dilakukan evaluasi, apabila berhasil maka perbaikan dapat diterapkan pada populasi yang lebih besar.

day1-aHal-hal yang dapat mendukung proses perbaikan adalah ketersediaan data awal dan proyeksi yang diharapkan, dukungan dari bagian terkait, kemampuan komunikasi dan memadukan pengetahuan teori dan perbaikan yang diharapkan, serta menciptakan standar pencapaian dan evaluasi berkala, untuk memastikan perbaikan terjadi secara perlahan-lahan namun konsisten.

Sebagai penutup, ditampilkan sebuah video (www.youtube.com/watch?v=iWYIWE7SKcM) mengenai proses perbaikan yang dilakukan sekelompok anak TK. Ini disampaikan untuk menginspirasi peserta bahwa hal ini dapat dilakukan oleh siapapun, selama terdapat niat dan keinginan untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.

 

Oleh: dr. Mochamad Muska Nataliansyah
Reportase International Forum on Quality and Safety in Healthcare: Asia
Hong Kong Convention and Exhibition Centre
28 - 30 September 2015