Adaptasi: Membuat Perubahan Terasa Nyaman
Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) awal 2014, membuat semua pihak harus berbenah. Program ini membuat prosedur pemberian layanan kesehatan menjadi tidak biasa. Pasien peserta JKN dengan kasus non komplikasi, harus datang ke provider pelayanan dasar, tidak bisa langsung mendapat pelayanan spesialistik. Biasanya, mereka bisa memilih provider mana saja untuk mendapat pelayanan. Provider peserta JKN dibayar dengan sistem paket dengan besaran biaya yang sudah ditetapkan. Biasanya, mereka dapat menentukan sendiri tarif pelayanan sesuai tingkat kesulitan kasus yang ditangani. Isu pengendalian fraud layanan kesehatan mulai santer digaungkan. Bahkan rencana strategi penindakan bagi pelaku kecurangan JKN sudah mulai disusun. Biasanya, masalah kecurangan hanya sebatas diketahui dan jarang ditindaklanjuti.
Sistem baru tentunya masih memiliki banyak kekurangan dan akan menimbulkan ketidaknyamanan. Semua pihak perlu beradaptasi agar dapat berdamai dengan perubahan yang terjadi. Adaptasi memang tidak mudah dan memerlukan niat kuat pelakunya untuk mengubah pola pikir. Misalnya, pasien JKN harus memperbaiki pikiran untuk tidak lagi berharap mendapat pelayanan dokter spesialis untuk penyakit sederhana yang dideritanya. Bila mau langsung mendapat pelayanan spesialistik, mereka harus mengeluarkan dana dari kocek sendiri.
Provider JKN harus mengubah pikiran bahwa mereka tidak dapat lagi menghitung besar pendapatan yang mereka peroleh berdasar item per item pelayanan. Sistem keuangan provider harus disesuaikan untuk dapat menghitung pendapatan berdasar tarif paket INA CBGs. Aktor potensial fraud layanan kesehatan juga harus mengubah pikiran bahwa mereka tidak dapat lagi menggunakan alasan "tarif INA CBG's kurang" untuk mencari untung dengan cara curang. Mereka harus melakukan efisiensi manajemen untuk mengoptimalkan keuntungan dari program JKN.
Adaptasi tidak berarti membuat pelakunya kalah terhadap perubahan. Adaptasi justru menunjukkan bahwa pelakunya punya kreativitas tinggi dalam menjawab tantangan perubahan. Adaptasi memungkinkan perubahan dijalankan dalam situasi yang lebih damai. Dan yang lebih penting, bagi pelaku, adaptasi juga dapat membantu membuat perubahan terasa lebih nyaman.