Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Pendekatan

Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD

Pendidikan :

1998–2002 PhD in Public Health, Umea University, Sweden
1996–1997 MPH, Umea University, Sweden
1993–1994 MSc, University of College London, United Kingdom
1983–1989 Dokter, Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta

Riwayat Pekerjaan :

2003– Ketua Minat Manajemen Rumahsakit (MMR), Program Studi S2 IKM, FK UGM
2004- Dewan Kurator, Badan Mutu Pelayanan Kesehatan Propinsi DIY
2005– Anggota, Komite DOTS Propinsi DIY
2011– Ketua Komite Standar Akademik, S2 IKM, FK UGM

Publikasi

  1. 1. Claramita, M., Utarini, A., Soebono, H., Van Dalen, J., Van der Vleuten, C.P.M., 2011. Doctor-patient communication in a Southern Asian setting: the conflict between ideal and reality. Adv Health Sci Educ Theory Pract. 16(1):69-80.
  2. Ahmad, R.A., Mahendradhata, Y., Utarini, A., de Vlas, S.J., 2011. Diagnostic delay amongst tuberculosis patients in Jogjakarta Province, Indonesia is related to the quality of services in DOTS facilities. Trop Med Int Health 16(4): 412-423.
  3. Utarini A., Schmidt-Ehry, G., and Hill, P., 2010. Hospital Management Training: New ways to improve services in Indonesia. A textbook and guide. Jakarta, GTZ and Hospital Management UGM.
  4. Probandari, A., Lindholm, L., Stendlund, H., Utarini, A., Hurtig, A.K., 2010. Missed opportunity for standardized diagnosis and treatment among adult tuberculosis patients in hospitals involved in Public Private Mix for Directly Observed Treatment Short-course strategy in Indonesia: a cross-sectional study. BMC Health Serv Res 10: 113.
  5. Mahendradhata, Y., Probandari, A., Ahmad, R.A., Utarini, A., Trisnantoro, L., Lindholm, L., Van der Werf, M.J., Kimerling, M.E., Boelaert, M., Johns, B., Van der Stuyft, P., 2010. The incremental cost-effectiveness of engaging private practitioners to refer tuberculosis suspects to DOTS services in Jogjakarta, Indonesia. Am J Trop Med Hyg 82(6):1131-9.
  6. Riyarto, S., Hidayat, B., Johns, B., Probandari, A., Mahendradhata, Y., Utarini, A., Trisnantoro, L., Flessekaemper, S., 2010. The financial burden of HIV care, including anti-retroviral therapy, on patients in three sites in Indonesia. Health Policy Plan 25(4): 272-82.
  7. Utarini, A., Djasri, H., Siswiyanti, V.D., Trisnantoro, L., 2009. Inovasi Fungsi Pemerintah dalam Regulasi. Dalam Trisnantoro L (ed). Pelaksanaan Desentralisasi Kesehatan di Indonesia 2000-2007: Mengkaji pengalaman dan skenario masa depan. Yogyakarta, BPFE.
  8. Hulu, O., Maruhawa, C.P.F., Probandari, A., Utarini, A., Tjokrosonto, S., 2009. Medical Error dan Perilaku Klinis Petugas Kesehatan dalam Penatalaksanaan Malaria di RSU Gunung Sitoli Nias. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 12(1): 12-19.
  9. Ahmad, R.A., Mahendradhata, Y., Cunningham, J., Utarini, A., de Vlas, S.J., 2009. How to optimize TB case finding: explorations for Indonesia with a health system model. BMC Infec Dis 9: 87-96.
  10. Wardhani, V., Utarini, A., van Dijk, J.P., Post, D., Groothoff, J.W., 2009. Determinants of quality management system implementation in hospitals. Health Policy 89: 239-251.
  11. Probandari, A., Utarini, A., Hurtig, A.K., 2008. Achieving quality in the DOTS strategy implementation process: A challenge for hospital Public-Private Mix in Indonesia. Global Health Action 1, doi: 10.3402/gha.v1i0.1831.
  12. Mahendradhata, Y., Syahrizal, B.M., Utarini, A., 2008. Delayed treatment of Tuberculosis patients in rural areas of Yogyakarta province, Indonesia. BMC Public Health 26 (8): 393.
  13. Santoso, J., Mahendradhata, Y., Utarini, A., 2008. Cost-effectiveness jejaring BP4 dengan Puskesmas dalam penanganan Tuberkulosis. Jurnal Respirasi Indonesia 28(1): 32-38.
  14. Mahendradhata, Y., Utarini, A., Lazuardi, U., Boelaert, M., Van der Stuyft, P., 2007. Private practitioners and tuberculosis case detection in Jogjakarta, Indonesia: Actual role and potential. TropMed Int Health 12 (10): 1218-1224.
  15. Utarini, A., Chandramohan, D., Nystrom, L., 2007. Performance and role of active and passive case detection systems in Jepara district, Indonesia. Asia-Pasific Journal of Public Health 19 (1): 14-17.
  16. Utarini, A., Nystrom, L., Chandramohan, D., Winkvist, A., 2007. Interactions between malaria workers and clinical malaria patients in Jepara district, Indonesia. Southeast Asian J Trop Med Public Health 38 (6): 1-12.
  17. Hikmatin, I., Djasri, H., Utarini, A., 2006. Studi kasus deskriptif efektivitas pelaksanaan regulasi perijinan rumah sakit umum. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 9(3): 129-133.
  18. Utarini, A. dan Djasri, H., 2005. Pengembangan sistem regulasi pelayanan kesehatan: pengalaman di Yogyakarta. Dalam Trisnantoro L. Desentralisasi Kesehatan di Indonesia dan Perubahan Fungsi Pemerintah: 2001 – 2003. Apakah Merupakan Periode Uji Coba? Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
  19. Mahendradhata, Y. and Utarini, A., 2005. Public-private mix in TB control: the bill please. Bulletin of WHO 83(1): 78.
  20. Prasudi, A. dan Utarini, A., 2005. Public-Private mix on TB control: Engaging Private practitioners in Kalasan sub-district, Yogyakarta province. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 8 (3): 131-140.
  21. Mahendradhata, Y., Utarini, A., Tjahjono, K., 2004. Development of Standards for accreditation of primary care services in Indonesia, Quality in Primary Care 12: 73-7.
  22. Utarini, A., 2003. Malaria dan Regulasi Mutu Pelayanan Kesehatan, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 6(1): 1-2.
  23. Yudani, B.A.D. dan Utarini, A., 2003. Hubungan skor akreditasi rumah sakit dengan indikator mutu pelayanan klinik suatu studi kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Sains Kesehatan, 16 (1).
  24. Utarini, A., Winkvist, A., Ulfah, M.F., 2003. Rapid assessment procedures of malaria in low endemic countries: community perceptions in Jepara district, Indonesia. Soc Sci Med 56: 701-712.
  25. Pangestuti, S., Tjahjono, K., Utarini, A., 2002. Benchmarking sistem akreditasi rumahsakit di Indonesia dan Australia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 5(2): 93-100.
  26. Utarini, A., Winkvist, A., Pelto, G.H., 2001. Appraising Rapid Assessment Procedures (RAP) studies in health: eleven critical criteria. Human Organization, 60(4): 390-400.

Website Mutu Pelayanan Kesehatan dikembangkan oleh Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan (PMPK) FK-UGM dengan pengelola utama Hanevi Djasri, dr. MARS dan Prof. Adi Utarini MSc, MPH, PhD serta Tjahjono Kuntjoro, dr, MPH, DrPH.

Website ini memiliki Misi dan Visi sebagai berikut:

Misi

  1. Menyediakan berbagai sumber pembelajaran dalam bidang mutu pelayanan kesehatan
  2. Menyelenggarakan berbagai media diskusi dan berbagi pengalaman
  3. Menyelenggarakan berbagai media pelatihan dan peningkatan kompetensi

Visi

Website Mutu Pelayanan Kesehatan bertekad untuk menjadi media pembelajaran dan berbagi pengalaman dalam pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu pelayanan kesehatan di Indonesia yang bermanfaat bagi para praktisi, pemerhati dan mahasiswa (S1, S2 dan S3)

Pendekatan

Website ini mengadopsi pendekatan rantai efek peningkatan mutu dari Donald Berwick (2000), seorang Professor dalam 2 bidang dibidang yaitu ilmu kesehatan anak dan kesehatan masyarakat sebagaimana tergambar pada skema dibawah.

Skema tersebut menggambarkan bahwa untuk mencapai tingkat mutu yang diharapkan maka diperlukan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang inisiatifnya harus dilakukan dari berbagai level/konteks, yaitu:

  1. Konteks sistem mikro pelayanan kesehatan (dengan fasilitator utama berasal dari para dokter, perawat dan klinisi lain serta staf lini terdepan)
  2. Konteks organisasi (dengan fasilitator utama berasal dari Manajer sarana pelayanan kesehatan, Direktur RS, Kepala Puskesmas serta Manajer sarana pelayanan kesehatan lain)
  3. Konteks lingkungan (dengan fasilitator utama berasal dari Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan, Lembaga asuransi kesehatan, Organisasi Profesi, dan Lembaga asosiasi)