Metode Pendampingan Audit Maternal Perinatal Tingkat Kabupaten Pengembangan dari Pedoman AMP Kemenkes 2010

8mei-1

Dokumen ini merupakan hasil dari kegiatan pendampingan AMP di 3 Kabupaten yang dilakukan pada bulan februari hingga mei 2015. Kabupaten yang dipilih merupakan 3 Kabupaten yang ternaung didalam program sister hospital NTT dengan kematian ibu tertinggi pada tahun 2014. Berdasarkan temuan dilapangan diketahui bahwa kegiatan AMP seringkali hanya dilakukan sebagai penggugur kewajiban untuk dilaksanakan, bukan sebagai sarana perbaikan, indikatornya adalah banyak rekomendasi yang dihasilkan tidak ditindaklanjuti. Hal inilah yang menimbulkan adanya kelelahan bagi tenaga medis yang terlibat untuk melakukan kegiatan ini terus menerus.

Seluruh petunjuk dalam buku sudah cukup lengkap, sehingga tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap materi dalam buku panduan, namun lebih kepada melengkapi tata cara teknis tentang bagaimana melakukan kegiatan Audit Maternal Perinatal yang benar, yang tidak ada dalam buku panduan tersebut.

  • Teknik analisa masalah individu menjadi populasi
  • Metode pengumpulan database kematian
  • Teknik pencarian mendapatkan akar masalah
  • Teknik Menyusun rekomendasi yang operasional

Berikut ini adalah hasil laporan kegiatan pendampingan AMP di 3 Kabupaten pada periode Februari hingga Mei 2015

  Pengalaman dari Kabupaten Manggarai Barat

  Pengalaman dari Kabupaten Timor Tengah Selatan

  Pengalaman dari Kabupaten Sumba Timur

Berdasarkan tiga pengalaman dari tersebut, berikut ini adalah rumusan model metode pendampingan AMP yang diusulkan, mencakup pula tatacara melakukan rekapitulasi hasil dari masing-masing formulir otopsi verbal dan rekam medis.

  10 Langkah AMP tingkat Kabupaten

  Model pelaksanaan AMP yang baik

  Tatacara rekapitulasi database kematian ibu dan bayi

 
8mei-2