Kunjungan CDC U.S. Headquarter (Division of Global Health Protection) ke PKMK FK-KMK UGM dalam Rangka Penguatan Kerjasama Sistem Surveilans dan Respon di Indonesia

cdcpkmk

Yogyakarta, 11 Juli 2022 – Centers for Disease Control and Prevention (CDC U.S.) melakukan kunjungan ke Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM dalam rangka penguatan sistem surveilans dan respon penyakit dengan potensi KLB (Kejadian Luar Biasa) di Indonesia, dan juga sebagai bagian dari penguatan pilar transformasi kemenkes yaitu Transformasi pada Sistem Ketahanan Kesehatan. Kerjasama ini dituangkan dalam bentuk aktivitas yaitu program INSPIRASI (Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance and Response in Indonesia) yang telah berlangsung selama 2 tahun.

Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua selaku principle investigator bersama Dr. dr. Andreasta Meliala, M.Kes., MAS selaku direktur PKMK FK-KMK UGM membuka kunjungan kerja ini melalui pengenalan struktur kerja PKMK dalam FKKMK UGM dimana PKMK memiliki peran yang sama dengan CDC U.S yaitu menguatkan kapasitas managemen dan kebijakan kesehatan di Indonesia. Dalam kunjungan ini turut hadir dari Kelly Kay selaku Deputy Director Division of Global Health Protection, Diana Bensyl selaku Country Manager dari CDC U.S. Headquarter di Atlanta bersama dengan tim CDC Country Office Indonesia yang dipimpin oleh acting country director Jennifer Mika. Kunjungan kerja yang dilakukan CDC US merupakan bagian monitoring program INSPIRASI yang merupakan kegiatan kerjasama CDC-PKMK sekaligus peningkatan kerjasama yang lebih luas kedepan dalam membantu Kemenkes RI menyelesaikan tantangan dalam penguatan sistem surveilans kesehatan di Indonesia.

Terdapat 6 pokok kegiatan yang diangkat oleh Program INSPIRASI seperti yang dijelaskan oleh dr. Hardhantyo MPH, Ph.D, FRSPH. Pertama adalah penguatan sistem surveilans melalui integrasi database JKN kedalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), kedua adalah penguatan kapasitas tenaga surveilans di Dinkes Kabupaten/ Kota di Indonesia secara kontinue. Ketiga adalah penguatan kapasitas kesiapsiagaan pada kegawatdaruratan kesehatan masyarakat melalui Public Health Emergency Operation Center (PHEOC). Keempat adalah implementasi surveilans tenaga kesehatan di Dirjen Nakes sebagai bagian dari usecase interoperabilitas antar database di lingkup kemenkes. Kelima adalah studi serosurveillance untuk melihat cakupan antibodi COVID-19 di beberapa Provinsi di Indonesia. Keenam adalah studi efektivitas vaksinasi COVID-19 di tingkat populasi di Indonesia.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pertemuan bersama dengan dr. Gunadi, Ph.D, Sp.BA, selaku asisten wakil dekan penelitian dan pengembangan sebagai perwakilan dekan FK-KMK UGM membahas secara singkat tentang penguatan laboratorium genomic di FKKMK UGM.

Penulis: dr. Hardhantyo MPH, Ph.D, FRSPH
(Peneliti Divisi Manajemen MutuPKMK FKKMK UGM)