Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Kerangka Acuan Kegiatan

Wawancara Mendalam Pelaksanaan Surveilans Penyakit

Program INSPIRASI 2020 ~ 2025
(Improving Quality Of Disease Preparedness, Surveillance And Response In Indonesia)

14 - 24 Desember 2020

  PENDAHULUAN

Berdasarkan permenkes nomor 45 tahun 2014, surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan kewaspadaan dini dari potensi kejadian luar biasa dan menyusun rencana pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.

Sistem surveilans yang telah dilaksanakan saat ini menitikberatkan pada integrasi unit - unit penyelenggara surveilans dengan laboraturium, sumber sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah. Semakin banyak unit – unit yang terlibat dalam suatu sistem, permasalahan yang mungkin terjadi akan meningkat. Contoh permasalahan klasik surveilans antara lain adanya sumber daya manusia yang belum sesuai standar, dikarenakan belum semua petugas yang mendapatkan pelatihan sehingga dalam pelaporan dan interpretasi data belum maksimal. Selain itu dalam melakukan umpan balik dan diseminasi informasi juga belum terlaksanan rutin.

Program INSPIRASI (Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance and Response in Indonesia) memiliki tujuan untuk membantu pelaksanaan kegiatan surveilans kementerian kesehatan, termasuk dinas kesehatan provinsi dan kabupaten dalam mendeteksi, mencegah, dan merespon potensi bencana kesehatan.

  TUJUAN PERTEMUAN

  1. Mengetahui proses pelaksanaan surveilans penyakit dari prosedur deteksi dini, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik
  2. Mengetahui kendala, saran dan harapan perbaikan dalam pelaksaaan surveilans berbasis kejadian dan surveilans berbasis indikator (SKDR)

  TIM KERJA

  1. Core team :
    • Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua (Principle Investigator)
    • dr. Hardhantyo MPH, Ph.D (Project Director)
    • Anantasia Noviana (Business official)
    • Centres for Disease Control and Prevention (CDC)
  2. Supporting team
    • Andriani, SE, MPH
    • Eva Tirta Bayu S.Kep, NS, MPH
    • dr. Bernadeta Rachela
    • dr. I Wayan Cahyadi
  3. Project Partner
    • Project HOPE

  JADWAL KEGIATAN

Waktu Materi Pembahasan Narasumber / Fasilitator
08.00 – 08.05 Pendahuluan Program INSPIRASI 2020 ~ 2025 dr. Bernadeta Rachela
08.15 – 09.25 Wawancara pelaksanaan kegiatan surveilans, kendala serta usulan perbaikannya Andriani, SE, MPH dan dr. Bernadeta Rachela
09.25 – 09.30 Penutup dr. Bernadeta Rachela

 

MATERI WAWANCARA

Detail pertanyaan terdapat dalam guideline, adapun informasi umum terkait materi wawancara seperti yang tertera dalam komponen dibawah ini.

  1. Secara umum mohon Bapak/ Ibu dapat memberikan pandangan tentang apa saja program surveilans yang dikerjakan diwilayah Bapak / Ibu saat ini?
  2. Bagaimana pelaksanaan surveilans berbasis kejadian mulai dari sistem deteksi, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik
  3. Bagaimana pelaksanaan surveilans berbasis indikator (SKDR) sistem deteksi, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik.
  4. Mengetahui kendala dan saran perbaikan dalam pelaksaaan surveilans berbasis kejadian dan surveilans berbasis indikator (SKDR)
  5. Adakah kendala dalam pemakaian aplikasi / website pelaporan data surveilans, adakah integrasi data antara simpus dengan aplikasi / website
  6. Bagaimana pengalokasian anggaran dan SDM dalam surveilans.
  7. Komponen apa yang dapat kita perbaiki bersama dalam waktu dekat.
  8. Apakah harapan terhadap system yang ada saat ini