Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

  • isqua41

Reportase Konferensi HMA Vietnam 2025


Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kesehatan telah menjadi fokus utama di Hospital Management Asia (HMA), mencerminkan transformasi digital yang cepat di rumah sakit-rumah sakit di Asia. HMA 2025, bagaimanapun, akan kembali fokus pada prinsip-prinsip inti manajemen rumah sakit: kualitas dan keamanan perawatan, pengalaman pasien, dan kepemimpinan yang efektif. Teknologi digital tidak akan diabaikan sepenuhnya, tetapi akan dibahas dalam kaitannya dengan bagaimana teknologi tersebut dapat meningkatkan area-area inti tersebut. HMA 2025 mengangkat tema Quality, experience & leadership in healthcare: integrate, inspire, innovate. Konferensi diadakan 2 hari pada 10 dan 11 September 2025. Namun rangkaian kegiatan diawali dengan workshop pada 9 September dan kunjungan rumah sakit pada 12 September 2025. Tim UGM berkesempatan mengikuti agenda tersebut, reportase kegiatan dapat disimak melalui website ini.

selengkapnya


Pentingnya Menjaga Kualitas Layanan Kesehatan Anak pada Kondisi Kasus Gawat Darurat Kesehatan Mental

25jan23

Kondisi kesehatan mental anak dan remaja kini telah menjadi perhatian besar di banyak negara. Sayangnya, pengetahuan tentang kualitas layanan kesehatan mental dan pengalaman keluarga dalam perawatan selama periode perawatan masih terbatas. Peningkatan kasus krisis kesehatan mental anak faktanya tidak selalu sejalan dengan ketersediaan tempat perawatan di rumah sakit jiwa. Akibatnya, banyak anak dan remaja yang harus menunggu di unit gawat darurat atau ruang rawat inap rumah sakit umum. Kondisi kekosongan menunggu di unit gawat darurat tersebut disebut mental health boarding. Sebuah penelitian kualitatif oleh McCarty et al. (2022) menyoroti pengalaman orang tua dan tenaga kesehatan dalam menghadapi situasi ini.

Readmore


Hari Kesehatan Mental Sedunia

25jan23

Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober merupakan momen untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kesehatan jiwa, perlawanan stigma, dan mendorong terciptanya akses layanan kesehatan mental yang merata. Tema yang diangkat pada 2025 adalah “Access to Services – Mental Health in Catastrophes and Emergencies” atau “Akses Layanan Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat”. Tema ini menegaskan bahwa kesehatan mental harus diprioritaskan pada kondisi krisis seperti bencana alam, konflik, pandemi, maupun situasi darurat lainnya. Dalam beberapa kasus pada kondisi tersebut, kesehatan mental diketahui masih sering diabaikan.

Readmore


Melawan Kolera Melalui Kekuatan Komunitas dan Sistem Kesehatan

25jan23

Penyakit kolera diketahui masih menjadi ancaman besar secara global dengan adanya jutaan kasus dan ribuan kematian setiap tahun. Penyakit kolera banyak ditemukan di wilayah Sub-Sahara seperti Afrika. Umumnya, wilayah ini tidak memiliki sarana air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan yang memadai. Berdasarkan Global Task Force on Cholera Control (GTFCC) Roadmap 2030, target pengurangan kematian akibat kolera adalah minimal mencapai 90% sehingga diperlukan strategi yang komprehensif. Sebuah studi terbaru oleh Baličević et al. (2023) menekankan bahwa pemberdayaan komunitas dan penguatan sistem kesehatan merupakan dua kunci utama yang harus berjalan beriringan.

Readmore


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Orang Tua Anak yang Dirawat di Rumah Sakit untuk Terlibat dalam Keselamatan Pasien

25jan23

Setiap tanggal 17 September diperingati sebagai Hari Keselamatan Pasien Sedunia atau World Patient Safety Day. Tahun ini, peringatan difokuskan pada upaya memastikan perawatan yang aman bagi bayi baru lahir dan anak-anak, kelompok yang paling rentan terhadap risiko kesehatan. Tema yang diangkat WHO pada 2025 adalah "Safe care for every newborn and every child" atau "Perawatan aman bagi setiap bayi baru lahir dan setiap anak". Slogannya, "Patient safety from the start!", menekankan pentingnya mencegah risiko sejak anak dilahirkan hingga usia 9 tahun.

Readmore


+ ARTIKEL LAIN

World leaders have expressed overwhelming support for the text of the first United Nations global political declaration on responding to noncommunicable diseases (NCDs) and mental health in an integrated manner. The declaration, negotiated during a five-month intergovernmental process, will be considered at the 80th session of the General Assembly for final approval in October 2025.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Sunarto, menekankan pentingnya kesetaraan akses layanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Rumah sakit harus mampu melayani semua generasi dan kondisi, termasuk penyandang disabilitas.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan komitmennya menghadirkan layanan kesehatan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.