Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Kerangka Acuan Kegiatan

Focus Group Discussion Pelaksanaan Program Surveilans Penyakit Di 5 Provinsi
(Provinsi Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua)

Program INSPIRASI 2020 ~ 2025
(Improving Quality Of Disease Preparedness, Surveillance And Response In Indonesia)

14 - 24 Desember 2020

  PENDAHULUAN

Berdasarkan permenkes nomor 45 tahun 2014, surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan kewaspadaan dini dari potensi kejadian luar biasa dan menyusun rencana pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Dalam peraturan permenkes nomor 1479 tahun 2003 tersebut terdapat 29 penyakit menular yang harus dimonitor di rumah sakit dimana 25 diantaranya dapat dilakukan pendataan oleh pelayanan primer (Puskesmas).

Sistem surveilans yang dilaksanankan saat ini menitikberatkan pada integrasi unit - unit penyelenggara surveilans dengan laboraturium, sumber sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah. Data yang terkumpul di setiap unit akan diintegrasikan dan terhubung sampai ke pusat. Informasi yang cepat dan akurat dapat menjadi landasan yang kuat pengambilan kebijakan strategis di tingkat lokal maupun nasional.

Program INSPIRASI (Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance and Response in Indonesia) memiliki tujuan untuk membantu pelaksanaan kegiatan surveilans kementerian kesehatan, termasuk dinas kesehatan provinsi dan kabupaten dalam mendeteksi, mencegah, dan merespon potensi bencana kesehatan.

  TUJUAN PERTEMUAN

  1. Mengetahui proses pelaksanaan surveilans penyakit dari prosedur deteksi dini, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik
  2. Mengetahui kendala, saran dan harapan perbaikan dalam pelaksaaan surveilans berbasis kejadian dan surveilans berbasis indikator (SKDR)

  TIM KERJA

  1. Core team :
    • Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua (Principle Investigator)
    • dr. Hardhantyo MPH, Ph.D (Project Director)
    • Anantasia Noviana (Business official)
    • Centres for Disease Control and Prevention (CDC)
  2. Supporting team
    • Andriani, SE, MPH
    • Eva Tirta Bayu S.Kep, NS, MPH
    • dr. Bernadeta Rachela
    • dr. I Wayan Cahyadi
  3. Project Partner
    • Project HOPE

  JADWAL KEGIATAN

Waktu Materi Pembahasan Narasumber / Fasilitator
08.00 – 08.05 Pendahuluan Program INSPIRASI 2020 ~ 2025 dr. Hardhantyo, MPH, PhD
08.15 – 09.25 Wawancara pelaksanaan kegiatan surveilans, kendala serta usulan perbaikannya Moderator:
dr. Bernadeta Rachela
09.25 – 09.30 Penutup dr. Hardhantyo, MPH, PhD

 

 PESERTA

Dinas Kesehatan Provinsi :

  • Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  • Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
  • Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Dinas Kesehatan Kabupaten

  • Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
  • Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
  • Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

MATERI WAWANCARA

Detail pertanyaan terdapat dalam guideline, adapun informasi umum terkait materi wawancara seperti yang tertera dalam komponen dibawah ini.

  1. Secara umum mohon Bapak / Ibu dapat memberikan pandangan tentang apa saja program surveilans yang dikerjakan diwilayah Bapak / Ibu saat ini?
  2. Bagaimana pelaksanaan surveilans berbasis kejadian mulai dari sistem deteksi, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik
  3. Bagaimana pelaksanaan surveilans berbasis indikator (SKDR) sistem deteksi, registrasi, konfirmasi, pelaporan, analisis, respon hingga komunikasi hasil surveilans kepada publik.
  4. Mengetahui kendala dan saran perbaikan dalam pelaksaaan surveilans berbasis kejadian dan surveilans berbasis indikator (SKDR).5. Adakah kendala dalam pemakaian aplikasi / website pelaporan data surveilans, adakah integrasi data antara simpus dengan aplikasi / website
  5. Mohon memberikan input terkait program surveilans covid – 19 di wilayah Bapak / Ibu? Apa bagaimana proses pencatatannya, apa saja kendalanya, apakah terhubung dengan system informasi data milik pemerintah pusat secara langsung
  6. Bagaimana pengalokasian anggaran dan SDM dalam surveilans.
  7. Komponen apa yang dapat kita perbaiki bersama dalam waktu dekat. Apakah harapan terhadap system yang ada saat ini.