Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Pelatihan Penggunaan Aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
bagi Petugas Surveilans di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
A. Latar belakang
Kejadian Luar Biasa (KLB) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena kejadian ini dapat menyebabkan kesakitan dan kematian yang tinggi. KLB juga memiliki dampak pada aspek ekonomi, sosial, dan psikologis, serta dapat menyebar luas lintas kabupaten/ kota, provinsi, bahkan internasional. Sampai saat ini, Indonesia memiliki beberapa penyakit potensial KLB seperti malaria, demam dengue, leptospirosis, diare, kolera, difteri, antraks, rabies, campak, pertusis, maupun ancaman penyakit – penyakit new emerging dan re-emerging. Penyakit-penyakit tersebut jika tidak dipantau dan dikendalikan akan mengancam kesehatan masyarakat Indonesia dan menyebabkan KLB yang lebih besar.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) dan Central of Disease Control (CDC) membangun sistem yang digunakan untuk deteksi dini dan respon terhadap penyakit potensial KLB. Sistem ini dikenal dengan Early Warning Alert and Response System (EWARS) atau Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). SKDR diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 2009 melalui Subdit Surveilans dan Respon KLB Direktorat Surveilans Epidemiologi, Imunisasi dan Kesehatan Matra (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan RI. Prinsip utama SKDR adalah pendeteksian ancaman indikasi KLB penyakit menular yang dilaporkan setiap minggu, yang akan menampilkan alert atau sinyal peringatan dini jika terjadi peningkatan kasus penyakit melebihi nilai ambang batas pada suatu wilayah. Selain data mingguan, di dalam sistem SKDR terdapat Surveilans berbasis Kejadian atau yang disebut Event-based Surveillance (EBS). EBS merupakan laporan kejadian kesehatan masyarakat yang dilaporkan segera dalam 24 jam yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat dengan menggunakan sumber data dari media, masyarakat, dan tenaga kesehatan.
Pada akhir tahun 2015 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) mengembangkan SKDR berbasis website untuk mempermudah pengolahan dan pelaporan data. Berbagai pembaharuan dan penambahan menu diterapkan pada website SKDR untuk meningkatkan kualitas pelaporan dan mempermudah pemantauan oleh petugas di Dinas Kesehatan Provinsi maupun Kabupaten/ Kota.
Sampai saat ini tingkat target ketepatan dan kelengkapan pelaporan SKDR serta verifikasi alert belum optimal. Salah satu penyebabnya adalah dari aspek sumber daya manusia kesehatan (SDMK), baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk meningkatkan kapasitas SDMK, diperlukan pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi petugas pelaksana SKDR di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang lebih sistemik dan sistematis.
B. Tujuan
Secara umum pelatihan ini bertujuan agar petugas surveilans dalam melaksanakan kewaspadaan dini dan respon terhadap penyakit menular yang berpotensi KLB/ wabah menggunakan aplikasi SKDR di Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas surveilans tentang:
- Mengoperasionalkan aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR)
- Melakukan monitoring pengisian laporan mingguan dalam aplikasi SKDR
- Melakukan surveilans berbasis kejadian (Event Based Surveillance – EBS)
- Melakukan manajemen data dalam aplikasi SKDR
- Membuat perencanaan respon terhadap informasi dari SKDR
C. Waktu
Pelatihan akan diselenggarakan secara luring selama tiga hari pada tanggal 11-13 (selasa-kamis) Januari tahun 2022 di Yogyakarta.
D. Peserta
Peserta berjumlah maksimal 30 orang dalam satu kelas. Kriteria peserta sebagai berikut:
- Petugas surveilans atau jabatan fungsional epidemiologi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
- Diutamakan telah mengikuti pelatihan fundamental epidemiologi yang diselenggarakan secara full online melalui Simple-IT BBPK Ciloto https://link.kemkes.go.id/agendapelatihan
- Diutamakan ASN
E. Fasilitator
Subdirektorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Dit. Surveilans dan Karantina Kesehatan
- Lia Septiana SKM, M.Kes
- Edy Purwanto, SKM, M.Kes
- Eka Muhiriyah, S.Pd, MKM
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FKKMK UGM:
- Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
- dr. Likke Prawidya Putri, MPH
- Eva Tirtabayu Hasri S.Kep., MPH
- dr. Bernadeta Rachela A
Centre of Disease Control (CDC):
- drg. Catharina Yekti Praptiningsih, M.Epid
- Amalya, SKM, MSc.PH
World Health Organization (WHO):
- Ubadillah, S.Si
- dr. Endang Widuri Wulandari, M.Epid
Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto:
- Wawan Wahyudin, S.Si, Apt.MM
Master of Training
- Abdul Kadar,SKM.,M.Kes
F. Jadual
Berikut jadual pelatihan selama tiga hari.
Hari | Jam | Materi | JPL | Fasilitator | |
T | P | ||||
I | 07.00 – 08.00 | Registrasi | Panitia | ||
08.00 – 08.30 | Pre Test | Panitia | |||
08.30 – 09.00 | Pembukaan | drh. Endang Burni Prasetyowati, M.Kes | |||
09.00 – 09.15 | Break | ||||
09.15– 10.45 | BLC | 2 | Abdul Kadar,SKM.,M.Kes | ||
10.45 – 11.30 |
Kebijakan Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini dan Kejadian Luar Biasa (KLB) |
1 | dr. Likke Prawidya Putri, MPH | ||
11.30 – 12.15 |
Konsep Umum Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon |
1 | dr. Likke Prawidya Putri, MPH | ||
12.15 – 13.15 | ISHOMA | ||||
13.15 – 17.00 |
Operasionalisasi Aplikasi SKDR |
2 | dr. Endang Widuri Wulandari, M.Epid | ||
14.45 - 17.00 |
Operasionalisasi Aplikasi SKDR |
3 | Ubadillah, S.Si | ||
II | 07.30 – 08.00 | Refleksi | Abdul Kadar,SKM.,M.Kes | ||
08.00 – 10.15 |
Monitoring pengisian laporan mingguan dalam aplikasi SKDR |
1 | 2 | Lia Septiana SKM, M.Kes | |
10.15 – 10.30 | Break | ||||
10.30 – 12.00 |
Surveilans berbasis kejadian (EBS) |
1 | 1 | Edy Purwanto, SKM, M.Kes | |
12.00 – 13.00 | ISHOMA | ||||
13.00 – 14.30 |
Surveilans berbasis kejadian (EBS) |
2 | Edy Purwanto, SKM, M.Kes | ||
14.30 – 15.15 | Manajemen data dalam aplikasi SKDR | 1 | SKK | ||
15.15 – 15.30 | Break | ||||
15.30 – 17.45 | Manajemen data dalam aplikasi SKDR | 1 | 2 | SKK | |
III | 07.30 – 08.00 | Refleksi | Abdul Kadar,SKM.,M.Kes | ||
08.00 – 08.45 | Manajemen data dalam aplikasi SKDR | 1 | SKK | ||
08.45 – 09.30 | Respon terhadap informasi dari SKDR | 1 | SKK | ||
09.30 – 09.45 | Break | ||||
09.45 – 11.15 |
Respon terhadap informasi dari SKDR |
2 | Eka Muhiriyah, S.Pd, MKM | ||
11.15 – 12.00 |
Komunikasi dan Advokasi |
1 | Wawan Wahyudin, S.Si, Apt.MM | ||
12.00 – 13.00 | ISHOMA | ||||
13.00 – 13.45 | Komunikasi dan Advokasi | 1 | Wawan Wahyudin, S.Si, Apt.MM | ||
13.45 – 15.15 | Anti Korupsi | 2 | Bapelkes | ||
15.15 -15.30 | Break | ||||
15.30 – 17.00 |
Rencana Tindak Lanjut |
2 | Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua | ||
17.00 – 17.30 | Post Tes & Evaluasi Penyelenggaraan | Panitia | |||
17.30 – selesai | Penutupan | Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota, atau Ketua Penyelenggara |