Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Peningkatan Status Kesehatan dan Gizi Jadi Target Kemenkes di 2019

Screen Shot 2018 03 16 at 12.04.43 PMJAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan empat target yang harus dicapai pada 2019

untuk menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Dalam siaran persnya, keempat target tersebut yakni meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dan meningkatkan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, mutu obat serta sumber daya kesehatan.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Subandi mengatakan peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat menjadi program prioritas dengan beberapa target yang harus dicapai pada 2019.

"Tahun 2019 menjadi akhir dari pembangunan jangka menengah. Idealnya setiap target yang belum tercapai pada tahun sebelumnya, 2019 harus 'all out' mencapai semua itu," kata Subandi, Kamis (8/3/2018).

Dia mencontohkan dalam target peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat telah ditentukan beberapa sasaran pencapaian, yakni Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 306/100 ribu penduduk. Saat ini AKI baru mencapai 346/100 ribu penduduk dan terus menurun.

Sasaran lainnya pada angka kematian bayi yang ditargetkan mencapai 24/100 ribu penduduk, prevalensi kekurangan gizi pada anak balita 17/100 ribu, dan prevalensi stunting pada anak di bawah dua tahun 28/100 ribu penduduk.

Selain itu, pada target pengendalian penyakit menular dan tidak menular telah ditentukan pula beberapa sasaran yang mencakup prevalensi tuberkulosis, HIV, eliminasi malaria, prevalensi tekanan darah tinggi, obesitas pada penduduk usia di atas 18 tahun, dan prevalensi merokok penduduk usia di bawah 18 tahun.

Pada target peningkatan pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan ditentukan tiga sasaran, yaitu jumlah kecamatan yang memiliki minimal satu Puskesmas terakreditasi sebanyak 5.600, jumlah kabupaten-kota yang memiliki minimal satu RSUD terakreditasi nasional sebanyak 481, dan persentase kabupaten kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi sebanyak 95 persen.

Selanjutnya pada target peningkatan perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta sumber daya kesehatan harus memenuhi lima sasaran yang telah ditentukan.

Lima sasaran itu adalah kepesertaan JKN minimal 95 persen, Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600, persentase RSUD kabupaten-kota kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis sebanyak 60 persen, persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 90 persen,, dan persentase obat yang memenuhi syarat 94 persen.

Dari beberapa sasaran pencapaian target itu, Subandi mengatakan ada target yang memerlukan percepatan pelaksanaan yakni masalah tekanan darah tinggi, obesitas, perilaku merokok, cakupan kepesertaan JKN/KIS, Puskesmas dengan lima jenis tenaga kesehatan, dan imunisasi dasar lengkap. Semua itu harus dicapai pada 2019 mendatang.

Pemerataan pembangunan menunjukan perkembangan yang positif dan dicapai salah satunya atas pembangunan kesehatan. Subandi menjelaskan pemerataan pembangunan dinilai dari ketimpangan menurun, tingkat kemiskinan dan pengangguran menurun, dan indeks pembangunan manusia membaik.

"Indeks pembangunan manusia Indonesia mencapai 70,18 persen, sudah tinggi prestasinya yang antara lain dikontribusikan dari pembangunan kesehatan," jelas Subandi. (aky)

 

Oleh:Ant (jurnalis)

Sumber: https://news.okezone.com/