Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

5 PTN Dipilih Jadi Contoh Pengembangan Profesi Tenaga Kesehatan

Screen Shot 2018 03 26 at 1.17.43 PMJAKARTA - Tenaga kerja profesional di bidang kesehatan di Indonesia belum terintegrasi dengan maksimal. Selama ini, mereka diberikan pendidikan sesuai profesi masing-masing dan bekerja sesuai keahliannya.

Kedepan, penting bagi tiap profesi diintegrasikan.

Untuk itu, sebanyak lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Hasanuddin (Unhas) ditetapkan sebagai pilot project pengembangan profesi antar tenaga kesehatan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) bekerjasama dengan pemerintah Inggris untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Nantinya dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya akan praktik bersama dalam satu ruangan sama. Jadi tidak ada istilahnya pahlawan individual," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti di Jakarta, baru-baru ini.

Selain meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sambung Ghufron, dengan adanya kerjasama ini maka ke depan peningkatan layanan kesehatan serta sistem pendidikan perlu diarahkan kepada paradigma yang bisa memberdayakan praktik kolaborasi dari sisi demand dan pendidikan interprofesi dari sisi supply.

"Hal ini menjadi fokus penting dari program prioritas Komite Bersama, yaitu Sistem Akademik Kesehatan (Academic Health System) dan Pusat Pengembangan Pendidikan Interprofesi dan Praktik Kolaborasi (Indonesian Centre for the Advancement of Inter-professional Education and Collaborative Practice)," tuturnya.

Ia juga berharap, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai penyuplai tenaga kerja Indonesia sebagai asisten rumah tangga tetapi juga dapat mengirimkan tenaga kesehatan profesional ke luar negeri. Sebab saat ini jumlah tenaga kesehatan profesional di Indonesia sudah surplus. Ke depan para tenaga kesehatan profesional tersebut akan diberangkatkan ke sejumlah negara seperti Kuwait, Qatar, Jepang, Korea dan sebagainya.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyatakan, menyatukan para profesional dalam bidang kesehatan untuk berbagi ilmu dan bekerja sama merupakan langkah tepat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Saya sangat senang pemerintah Indonesia telah menetapkan isu ini sebagai prioritas utama. Sistem pelayanan kesehatan Inggris (National Health Service) merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan paling besar dan paling modern di dunia," ujar Moazzam.

National Health Service (NHS), lanjutnya, telah menjadi pionir dalam menciptakan program pendidikan bagi tenaga kerja Inggris di bidang kesehatan. Para tenaga kerja Inggris di bidang kesehatan bisa membagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada kolega Indonesia untuk mengatasi permasalahan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Dengan bekerja bersama, kami bisa membantu Indonesia mengimplementasikan sistem pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakatnya," tuturnya.

(sus)

 

Oleh: Susi Fatimah

Sumber: https://news.okezone.com