Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Meningkatkan Keselamatan Pasien dengan Membaca Kembali Informasi Penting yang Diterima Melalui Telpon

Penerapan patient safety adalah bersifat menyeluruh untuk semua bagian di rumah sakit. Unit-unit atau bagian-bagian di rumah sakit dengan banyak prosedur atau tindakan di dalamnya mengandung konsekuensi risiko tersendiri untuk terjadinya kesalahan. Hal ini terjadi karena pelayanan kesehatan banyak melibatkan aspek kolaborasi antar banyak tenaga kesehatan sehingga mempunyai dampak terhadap peningkatan potensi terjadinya kejadian yang tidak diharapkan. Atas dasar tersebut, RS diharuskan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien dengan mengharuskan rumah sakit untuk berusaha mengurangi medical error sebagai bagian dari penghargaannya terhadap derajat kesehatan manusia yang setinggi-tingginya.

Dalam perjalananya, banyak sekali permasalahan yang membutuhkan penyelesaian mulai dari skala yang besar hingga cara-cara yang sederhana namun memiliki dampak yang besar, misalnya memperbaiki komunikasi. Ini merupakan hal sederhana namun sangat penting dan seringkali merupakan penyebab dominan medication error sehingga harus menjadi perhatian. Berbagai teknik komunikasi efektif sudah diupayakan untuk mencegah medication error sebagai contoh pada industri penerbangan bahwa pihak penerbangan sudah memiliki kesepakatan yang mensyaratkan pilot agar mengulangi instruksi yang diterima dari pengawas lalu lintas udara. Hal serupa juga bisa diterapkan pada dunia kesehatan bahwa untuk petugas diharapkan melakukan membaca kembali instruksi yang diterima secara lisan maupun melalui telepon atau melaporkan hasil pemeriksaan penting yang membutuhkan verifikasi oleh orang yang menerima informasi.

Meningkatkan keselamatan pasien dengan melakukan read back atau membaca kembali dalam penelitian yang dilakukan oleh Joan Barenfanger dkk mengungkap fakta bahwa dari 822 telepon yang keluar dari pihak laboratorium terdapat 29 kesalahan yang terdeteksi (rata-rata kesalahan 3,5%), telepon tersebut paling tinggi berasal dari tenaga kesehatan. Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk meminta informasi dan melakukan pengulangan pesan memerlukan waktu hingga 12,8detik per panggilan dimana dapat membenarkan atau mengkoreksi terjadinya 29 kesalahan tersebut. Ternyata hal sederhana tersebut memiliki potensi mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien apabila dapat dilakukan secara maksimal. Meskipun ada sedikit kenaikan biaya ketika melakukan pengulangan pesan kepada penerima hasil laboratorium namun dampak yang dihasilkan sangat besar, karena terkadang kesalahan komunikasi dapat berdampak fatal.

Pada penelitian tersebut juga dijelaskan jenis kesalahan yang sering dilakukan yakni kesalahan nama pasien, kesalahan bahan percobaan dan penolakan bagi si penerima untuk mengulangi pesan. Hal ini perlu ditekankan kembali kepada si penerima hasil laboratorium untuk memastikan bahwa mereka menerima pesan yang benar. Maka, diperlukan sebuah catatan harian yang menanyakan kembali kepada si penerima pesan untuk mengulangi data yang sudah diterima, dengan pernyataan sebagai berikut "untuk menjamin pesanan yang anda terima dengan informasi yang benar, maka silakan mengulangi kembali nama, tes, dan hasil yang sudah kami berikan kepada Anda".
Hasil dari telephone back dapat dituliskan dalam bentuk catatan harian dengan format sebagai berikut:

Laboratory area

Date

Report result

Repeat result

Person receiving report

Floor/unit receiving report

If refuse to repeat

Time necessary to entire phone call (second)

Time necessary for repeating data

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Oleh: Andriani Yulianti

Referensi:
Barenfanger, L Robert (ed). 2014. Improving Patient Safety by Repeating (Read-Back) Telephone Reports of Critical Information. American Society for Clinical Pathology, Am J ClinPathol;121:801-803