Workshop manajemen mutu & analisis biaya hemodialisa
Yogyakarta, 7 Desember 2018
TOPIK INI MEMBAHAS MASALAH APA?
Hemodialisis (cuci darah) merupakan tindakan yang harus dilakukan kepada pasien yang mengalami gangguan pada fungsi ginjalnya. Dalam hal ini ginjal pasien tidak mampu lagi untuk menyaring zat-zat sampah dalam darah, sehingga pasien harus secara rutin melakukan cuci darah. Hemodialisis banyak dibutuhkan diseluruh Indonesia, karena tingkat ketergantungan pasien yang tinggi terhadap tindakan ini. Pada masa sebelum adanya penerapan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) banyak keluarga pasien yang jatuh miskin, karena harus melakukan proses cuci darah ini, dimana untuk setiap kali cuci darah harus membayar biaya antara Rp.700rb-900rb per sekali cuci darah, dalam jangka waktu 2-3 kali dalam seminggu.
Adanya JKN merupakan salah satu angin segar bagi pasien dan keluarganya karena dengan dijamin biaya pelayanan cuci darah maka pasien dan keluarganya dapat memperoleh pelayanan secara berkelanjutan. Permasalahan mulai timbul, dimana jumlah pasien hemodialisis menjadi meningkat, dan menyebabkan kapasitas pelayanan hemodialisis di tiap rumah sakit selalu penuh. Dari kacamata provider/rumah sakit, pelayanan hemodialisis ini bisa menjadi salah satu pendukung pendapatan rumah sakit atau bisa pula menjadi salah satu beban dari rumah sakit. Untuk itu, rumah sakit perlu mengetahui berapa kebutuhan biaya untuk tiap kali pelayanan Hemodialisis ini dilaksanakan.
MANFAAT APA YANG ADA DAPATKAN?
- Biaya Unit Pendukung
- Biaya Pelayanan
- Biaya Produk Pelayanan HD
APA SAJA YANG DIBAHAS
- Konsep Biaya Pelayanan RS
- Analisis Biaya Unit Pendukung
- Analisis Biaya Pelayanan
- Analisis Biaya Produk Pelayanan HD
SASARAN PESERTA
- Direktur keuangan RS
- Koder RS
- Instalasi penjamin RS
- Manajemen BPJS Kesehatan
- Koder BPJS Kesehatan
- Verifikator BPJS Kesehatan
NARASUMBER
Tim ahli unit cots dari PKMK FKKMK UGM
BIAYA
Rp. 1.500.000,00
CONTACT PERSON
Eva Tirtabayu Hasri S.Kep.,MPH