Knowledge Management dan Community of Practice

Knowledge management merupakan sebuah disiplin yang mendorong penggunaan secara komprehensif dalam melakukan identifikasi, menangkap masalah, melakukan evaluasi, mengambil kembali dan berbagi semua informasi kelembagaaan untuk meningkatkan kinerja lembaga tersebut. Menurut (Alvesson dan Karreman, 2001; Malhotra, 2000; Prusak, 2001) ada beberapa pendekatan untuk knowledge management, namun pada tujuannya adalah pemanfaatan yang efektif akan informasi dan pengetahuan di lembaga tersebut terutama untuk tingkat keterampilan dan pengetahuan tenaga kerja atau SDM sehibgga nantinya berwujud pada peningkatan kinerja.

Salah satu bagian dari knowledge management adalah dengan mengembangkan Community of practice (CoP). Secara garis besar definisi Community of Practice ini adalah sebuah komunitas yang berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi sama berbagi pengetahuan tentang topik tertentu yang spesifik. Menurut Eitenne Wenger definisi CoP yaitu sekelompok orang sama profesi yang peduli dengan sesuatu topik atau masalah untuk menjadi bahan belajar dan diskusi rutin sehingga menjadi lebih baik lagi. Peserta CoP adalah masyarakat praktisi berdasarkan ahlinya, seseorang yang nantinya akan menjadi anggota paling tidak mempunyai pengalaman dalam melakukan prkatek dibidangnya.

cop2

cop1

Dari grafik diatas menggambarkan ciri khas dari CoP yaitu peserta yang terlibat jumlahnya sedikit dengan tingkat pengetahuan dan aplikasi ilmu yang tinggi untuk lembaga, serta ketertarikan tinggi dengan topik khusus. Cakupan masyarakat praktisi dibedakan menjadi dua yaitu scope masyarakat praktisi yang berada dalam lembaga dan berada diluar lembaga (antar lembaga).

cop2

A simplified graphic representation of the conceptual framework for assessing communities of practice in health policy.
(Bertone et al. Health Research Policy and Systems 2013 11:39)

Dalam hal ini CoP sebagai modal suatu lembaga untuk mengatur sumber daya manusia. Dengan tujuan meningkatnya ilmu pengetahuan, membangun relasi serta membuat keputusan kebijakan dari waktu ke waktu. Strategi untuk membuat sebuah CoP ini berkembang yaitu harus menetapkan definisi dari tujuan CoP, menetukan siapa saja praktisi yang tergabung di dalamnya, menetapkan sumber daya yang membantu menangani kegiatan CoP itu sendiri. Sumber daya bisa berupa tenaga kerja, pendanaan dan teknologi informasi yang digunakan. Serta menentukan bagaimana sistem CoP yang akan dilangsungkan.

Divisi Mutu PKMK FK UGM sebagai salah satu institusi yang menjadi fasilitator pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu didalam pelayanan kesehatan mengambil inisitatif untuk mulai mengembangakan masyarakat praktisi (CoP) dalam bidang mutu layanan kesehatan dengan Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi

Masyarakat Praktisi Dalam Bidang Mutu Pelayanan Kesehatan PKMK FK UGM bertekad untuk menjadi media pembelajaran dan berbagi pengalaman dalam pengembangan dan penerapan sistem manajemen mutu pelayanan kesehatan di Indonesia

Misi

  1. Menyediakan berbagai sumber pembelajaran dalam bidang mutu pelayanan kesehatan
  2. Menyelenggarakan berbagai media diskusi dan berbagi pengalaman
  3. Menyelenggarakan berbagai media pelatihan dan peningkatan kompetensi

Masyarakat praktisi (CoP) yang dikembangkan oleh Divisi Mutu PKMK UGM adalah sebagai berikut:  

Community of Practice Pengelola
Akreditasi Rumah Sakit Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS. FISQua
Akreditasi Puskesmas Nusky Syaukani, S.Sos, MPH
Manajemen Mutu Keperawatan Eva Tirtabayu Hasri, MPH
Manual Rujukan KIA Andriani Yulianti, MPH
Anti Fraud Layanan Kesehatan Drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE
Cost of Quality Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lucia Evi I, SE, MPH

Tujuan dari Community of Practice ini adalah menyediakan cara bagi para praktisi untuk berbagi ilmu, tips, saran dan pengalaman-pengalaman terbaik. Bertanya ke rekan sejawat atau seprofesi serta mendukung satu sama lainnya.

Seiring dengan kemajuan teknologi, semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses berbagai macam hal melalui internet. Selain itu alat komunikasi telepon genggam yang kita gunakan pun semakin canggih. Software yang digunakan sebagai alat komunikasi sudah semakin banyak, ada yang berbayar dan ada yang gratis. Dengan demikian, untuk memudahkan terlaksananya kegiatan Community of practice, maka terdapat 4 teknis pelaksanaan adalah sebagai berikut :

  1. Tatap Muka langsung
    Tentatif untuk waktu dan tempat. Kegiatan tatap muka ini dalam bentuk pelatihan atau diskusi yang topiknya sesuai dengan yang telah ditentukan
  2. Webinar
    Menggunakan konsultan dua kali sebulan membahas satu topik yang saat ini sedang menjadi trend dikalangan praktisi.
  3. Diskusi Group Via WhatsApp'
    Diskusi dengan menggunakan aplikasi handphone WhatsApp yang dibuat dalam sebuah group, dimana dalam group tersebut bisa dilakukan diskusi setiap saat.


  REFERENSI


  KONTAK KAMI
 

Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, keluhan dapat disampaikan melalui fitur Comment yang tersedia atau dapat melalui email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.