Penderita Kanker di RS Hasan Sadikin Tinggi, Warga Diminta CERDIK
Liputan6.com, Jakarta Mencegah penyakit kanker dapat dilakukan dengan perilaku hidup sehat. Meski beberapa jenis kanker disebutkan sebagai penyakit turunan (genetik).
Tetapi sebagian besar bisa dicegah dengan perilaku CERDIK.
CERDIK ini merupakan singkatan yang diungkapkan oleh Ketua Tim Penanganan Kanker Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Maman Abdurrahman, yaitu kepanjangan dari Cek Kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stres.
“Biasakan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan makan buah dan sayur. Lakukan pemeriksaan kesehatan berkala termasuk IVA tes, papsmear dan Sadanis untuk deteksi dini. Jika mendapati gejala kanker, segera periksakan ke dokter. Keterlambatan penanganan mengakibatkan penyakit ini semakin sulit diatasi,” kata Maman dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Kamis lalu.
Maman menyebutkan beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran pola penderita, saat ini penderita penyakit kanker semakin muda. Hal ini duga Maman, karena perubahan gaya hidup.
Diantaranya adalah konsumsi alkohol, merokok, maraknya junk food, Mager (Malas Bergerak) dan lain-lain menjadi gaya hidup yang semakin digandrungi masyarakat, terutama kelompok milenial. Maman mengatakan faktor risiko kanker adalah faktor genetik, lingkungan dan gaya hidup. Untuk genetik memang sulit untuk dihindari, tetapi faktor lingkungan dan gaya hidup bisa kita minimalisir.
Jumlah Penderita Kanker di Bandung Tinggi
“Jumlah penderita penyakit kanker di RSHS masih sangat tinggi. Tahun 2019 tercatat 11.318 orang terdiagnosa kanker di RSHS dengan kasus terbanyak adalah kanker payudara. 10 kanker terbanyak di RSHS berdasarkan urutan jumlahnya adalah kanker payudara, kanker serviks, leukimia, kanker ovarium dan kanker tiroid, kanker nasofaring, limfoma, kanker hati, kanker prostat dan kanker kolon,” ucap Maman.
Maman bilang, jumlah pasien perempuan lebih banyak daripada laki - laki dengan jumlah masing-masing 7.468 pasien dan 3.850 pasien di rumah sakit yang bertanggung jawab penuh ke Kementerian Kesehatan itu. Dan saat ini Kanker merupakan penyebab kematian terbesar kedua di dunia.
Tercatat 9,6 juta orang meninggal karena kanker setiap tahunnya. Angka kejadian kanker masih sulit diturunkan ujar Maman, padahal semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam menekan angka kematian akibat kanker.
“Untuk itulah sejak tahun 2000 setiap tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia (World Cancer Day). Tujuannya untuk menyelamatkan nyawa dari kasus-kasus yang dapat dicegah. Dengan WCD ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini, sehingga semakin cepat kasus ditemukan, prognosa akan semakin baik,” terang Maman.
Rangkaian kegiatan dalam WCD 2020 oleh RSHS, Fakultas Kedokteran Unpad bekerja sama dengan RSPMN Cicendo, Komunitas Kedodorun, dan Jabar Bergerak diantaranya memberikan edukasi tentang kanker serta mengajak pemerintah dan individual untuk mengambil bagian dalam aksi melawan kanker.
Puncak kegiatan dengan tema I am and I Will “Ini aku, dan aku akan melakukannya" akan dilaksanakan pada 9 Februari 2020 di GOR Saparua Bandung dengan acara konsultasi kesehatan gratis, talkshow, bazaar dan color run. Pendaftaran untuk peserta color run telah ditutup karena telah mencapai 1000 orang, adapun untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan lain-lain terbuka untuk siapapun yang hadir di tempat.
“Tema ini mengajak semua orang untuk berbuat sesuatu dalam melawan Kanker setidaknya untuk dirinya, keluarganya, dan lebih luas lagi untuk lingkungan sekitar, sehingga angka kesakitan dan kematian karena kanker dapat ditekan,” sebut Maman.
Oleh: Arie Nugraha
Sumber: https://www.liputan6.com/health/read/4174382/penderita-kanker-di-rs-hasan-sadikin-tinggi-warga-diminta-cerdik