Epidemiolog Ingatkan Lonjakan Pandemi Corona Saat Lebaran
CNN Indonesia -- Epidemiolog dan Biostatistik Universitas Indonesia, Pandu Riono mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai lonjakan penyebaran virus corona (Covid-19) saat Hari Raya Idulfitri atau Lebaran. "Yang perlu kita perhatikan adalah kewaspadaan pada hari raya Idulfitri karena penduduk melakukan silaturahmi keluar rumah," ujarnya dalam video conference, Rabu (20/5).
Pandu menjelaskan, sejak memasuki bulan Ramadan, jumlah besar orang yang tetap di rumah menunjukkan penurunan dibanding bulan sebelumnya. Di DKI Jakarta, secara rata-rata 60 persen orang tetap berdiam diri di rumah, sementara berdasarkan data nasional hanya 50 persen yang diam di rumah.
Pandu menilai pada bulan puasa ini penduduk tidak lagi patuh pada imbauan tetap di rumah karena terbiasa keluar sore hari untuk menunggu waktu buka puasa.
"Proporsi orang di rumah saja harus mencapai 70 persen atau lebih agar memiliki dampak pada penurunan kasus harian," ujar Pandu.
Sementara laju penurunan kasus harian bisa menjadi salah satu faktor pelonggaran PSBB. Syarat pelonggaran PSBB lainnya dinilai dari studi epidemiologi, meliputi angka kematian menurun, angka ODP dan konfirmasi positif yang menurun.
"Kita harus menggiatkan tetap tinggal di rumah sehingga penularannya bisa diperlambat," ucapnya.
Berdasarkan data nasional, Indonesia mengalami lonjakan pasien positif tertinggi hari ini sejak pertama kali mengumumka adanya pasien positif corona. Tercatat pertambahan pasien positif per hari ini, Rabu (20/5) sebanyak 693 orang, secara akumulatif jumlah pasien konfirmasi positif sebanyak 19.189 orang.
Tercatat pasien sembuh bertambah 108 orang, total menjadi 4.575 orang. Sementara kasus meninggal dunia mengalami pertambahan sebanyak 21 orang, secara akumulatif berjumlah 1.242 orang. (mln/bac)