Peringati Hari Keselamatan Pasien Sedunia, Angka Kematian Ibu Melahirkan Jadi Sorotan
Tingkat kematian ibu mayoritas terjadi pada masa persalian dan pasca persalinan. Hal ini dinyatakan oleh Pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Konferensi Pers Virtual, Selasa (14/9/2021). Dalam peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2021, Kemenkes berfokus pada persoalan kematian ibu di fase melahirkan dan pasca-melahirkan.
"Jadi kita memang hari ini mengambil tema selamatkan ibu dan bayi baru lahir dengan slogan berikan pleyanan persalinan yang aman dan bermartabat," ujar Direktur Jenderal Pelayanan Kemenkes RI, Abdul Kadir dalam Konferensi Pers Selasa (14/9/2021).
Menurut data Kemenkes, sekitar 76 persen kemaitian ibu terjadi di fase persalinan dan pasca-persalinan.
"76 persen ibu yang meninggal itu ya pada saat melahirkan atau persalinan dan tentunya juga pasca-persalinan," kata Kadir
"Ada tiga penyebab [kematian ibu] utama ini, ada pendarahan, ada juga yang meninggal karena darah tinggi atau eklamsia sehingga dia mengalami kejang-kejang pada saat hamil, kemudian ada penyakit-penyakit peyerta seperti jantung atu diabetes," imbuhnya.
Seperti yang dipaparkan oleh Kadir, penyebab meninggal selama hamil adalah sepsis (32 persen), hipertensi (24 persen), dan lain-lain (pendarahan, komplikasi obstertik, penyakit komplikasi obstertik, hingga abortus yang capai 28 persen).
Sementara itu kematian saat persalinan paling banyak disebabkan oleh pendarahan (65 persen), ruptur uterus (14 persen), dan hipertensi (11 persen).
Sedangkan kematian pasca-persalinan paling banyak disebabkan oleh sepsis (26 persen), pendarahan (15 persen), dan lain-lain (abortus, komplikasi obstertik, penyakit komplikasi obstertik mencapau 29 persen).
"Oleh karena itulah, makanya kita harapkan adanya peringatan keselamatan pasien sedunia ini, maka kita tetap meningkatkan keselataman ibu dan bayi," ujar Kadir.
"Jadi untuk menurunkan risiko kematian ibu dan bayi, kami harapkan semua ibu yang melahirkan harus melahirkan di fasilitas kesehatan, oleh karena itu akses kesehatan harus ditingkatkan" imbuhnya.