Hari Jantung Sedunia: 9 Rekomendasi Perki untuk Jaga Kesehatan Jantung Selama Pandemi
Hari Jantung Sedunia selalu diperingati pada 29 September setiap tahunnya. Selama pandemi Covid-19, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan jantung.
Hingga saat ini, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab kematian nomor satu di seluruh dunia dan masih menjadi ancaman. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki), DR dr Isman Firdaus Sp.JP (K), FIHA, FAPSIC, FAsCC, FESC, FACC, FSCAI mengatakan, pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir tahun 2019 menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orang dengan penyakit jantung. Hal ini dikarenakan paparan infeksi apapun termasuk infeksi Covid-19 dapat menyebabkan perburukan dari penyakit kardiovaskular.
Di antaranya terjadinya kekambuhan penyakit jantung koroner atau gagal jantung menahun, bahkan kesehatan jantung yang kurang baik, lebih mudah terjadi kematian pada pasien Covid-19 yang memiliki penyakit jantung dibandingkan tanpa penyakit jantung. Laporan rata-rata rumah sakit (RS) di masa pandemi menunjukkan bahwa 16,3 persen pasien yang dirawat dari ruang isolasi Covid ternyata mempunyai penyakit bawaan (komorbid) atau koinsiden penyakit kardiovaskular. Di masa sebelum pandemi dilaporkan bahwa laju rerata mortalitas di RS akibat serangan jantung adalah 8 persen, namun di masa pandemi, angka ini dilaporkan meningkat hingga 22-23 persen. Oleh sebab itu, selama pandemi Covid-19 ini sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan jantung. Berikut adalah cara menjaga kesehatan jantung seperti rekomendasi Perki, untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular bagi orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemi Covid-19:
- Hindari rokok, Menghindari merokok dan asap rokok terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini adalah salah satu cara menjaga kesehatan jantung.
- Jaga kebersihan, Menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, memakai masker, kebersihan tangan, membatasi mobilitas, menghindari makan bersama dengan ketat.
- Vaksinasi, Segera melakukan vaksinasi dengan sebelumnya terlebih dahulu berkonsultasi dan memperoleh rekomendasi dokter.
- Gunakan telekonsultasi, Gunakan fasilitas telekonsultasi yang banyak disediakan oleh rumah sakit maupun klinik kesehatan. "Inovasi digital telah membantu masyarakat yang sehat maupun yang sakit di masa pandemi untuk mendapatkan akses kesehatan dengan mudah, layanan konsultasi secara online, edukasi kesehatan dan pemantauan capaian aktivitas fisik dan olahraga, serta layanan antar obat-obatan ke rumah," ujar Isman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/9/2021).
- Budayakan hidup sehat, Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktekkan kebiasaan dan budaya sehat jantung seperti tetap beraktifitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh.
- Berolahraga, Pada orang dengan penyakit jantung atau risikonya, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu jenis olahraga apa yang tepat, sehingga tidak membebani kerja jantung.
- Asupan bergizi, Konsumsi makanan tinggi serat dan kurangi konsumsi gula, garam dan lemak.
- Patuhi jadwal minum obat, Bagi orang dengan penyakit jantung, riwayat penyakit jantung, ataupun risikonya, perlu memperhatikan dan mematuhi jadwal obat rutin untuk pencegahan sekunder.
- Pantau kondisi kesehatan tubuh, Berbagai spektrum penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung pada anak harus dipantau dan dikendalikan sebaik mungkin.
Caranya, dengan senantiasa berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah agar kondisi jantung tetap stabil dan penderita bisa beraktifitas dengan baik. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perki, Dr dr Dafsah Arifa Juzar SpJP(K) mengatakan, dengan kondisi prevalensi penyakit jantung yang terus meningkat ini, penting sekali meningkatkan kesadaran bagi diri sendiri. “Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita," kata dia. Sebab, menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu atau beberapa pihak, tetapi juga peran semua lapisan masyarakat, termasuk pasien, dokter, keluarga pasien, organisasi swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan pemerintah.