Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Reportase

 Pleno 1

 Berbagai Bukti Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di RS Setelah Lulus Akreditasi:

Fakta dari RS Siloam Grup

danny

Lombok, 9 Agustus 2023. Pada sesi pleno 1, narasumber dr. Danny Widjaja, MM, FISQua dan tim memaparkan fakta-fakta peningkatan mutu pelayanan kesehatan dari RS Siloam pasca lulus akreditasi. Dalam paparannya, Danny menekankan untuk mendapatkan hasil optimal dalam akreditasi, RS Siloam mempersiapkan proses akreditasi ini dengan baik.  

Persiapan yang dilakukan di RS Siloam diantaranya: dukungan dari Head Office bekerja sama dengan tim persiapan masing-masing rumah sakit (tools, checklist self-assessment, check point); review secara berkala berbagai kebijakan, prosedur dan form sesuai persyaratan akreditasi, peraturan perundangan yang berlaku dan visi, misi, nilai serta strategi Siloam; koordinasi lintas direktorat di head office agar sejalan dengan persiapan akreditasi rumah sakit; audit berkala; pelatihan, edukasi, dan awareness; serta studi banding salah satunya adalah ke RSCM.

Manfaat yang dirasakan dengan adanya akreditasi adalah berjalannya program ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin (5-R). Manfaat program ini adalah: penggunaan waktu yang lebih efektif, lebih sedikit ruang yang terbuang, insiden yang berkurang, peningkatan konsistensi dan kualitas, dan peningkatan budaya/moral karyawan. Manfaat lainnya adalah terbangunnya budaya keselamatan. Budaya keselamatan ini dapat terus terbangun dengan cara-cara sebagai berikut: (1) survei: mengukur budaya keselamatan setiap 1-2 tahun untuk mengidentifikasi area yang harus diperbaiki; (2) ronde/leadership round: mengidentifikasi risiko keselamatan dan keterlibatan staf akan prinsip dan prosedur keselamatan, serta meningkatkan kesadaran; (3) just culture: membangun budaya yang adil/just culture, sebagai pengembangan dari no-blame culture; (4) sistem pelaporan/reporting system: membangun sistem pelaporan dimana pelapor dapat terhindar dari hal-hal yang kurang nyaman; (5) perilaku/behavior: CEO dan para pimpinan mengadopsi model perilaku yang baik, dan memimpin upaya untuk menghilangkan perilaku yang intimidatif; dan (6) belajar dari kesalahan/learning from error: melakukan re-design sistem berdasarkan analisa insiden/kejadian tidak diharapkan.

Reporter:  drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE