Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Pendidikan Orang Tua: Kunci Menurunkan Angka Kematian Anak

Pendidikan tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga, tetapi juga berperan besar dalam menurunkan angka kematian anak. Sebuah penelitian besar yang dipublikasikan di The Lancet tahun 2021 menegaskan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin rendah risiko anak meninggal sebelum usia lima tahun. Penelitian ini memberikan bukti kuat bahwa pendidikan dapat dianggap sebagai salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling efektif.

Studi ini merupakan tinjauan sistematis dan meta-analisis terbesar yang pernah dilakukan terkait topik ini. Para peneliti menganalisis lebih dari 300 penelitian di 92 negara, mencakup data sekitar 3,1 juta kelahiran hidup. Mereka menilai bagaimana pendidikan orang tua memengaruhi angka kematian pada berbagai tahap usia anak, mulai dari periode neonatal (0–27 hari), masa bayi (1–11 bulan), hingga anak usia dini (1–4 tahun). Dengan metode meta-regresi, penelitian ini mengontrol faktor-faktor seperti tingkat ekonomi, pendidikan pasangan, dan variasi budaya untuk menghasilkan gambaran yang komprehensif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu memiliki dampak yang sangat signifikan. Anak yang lahir dari ibu dengan pendidikan menengah (setara 12 tahun sekolah) memiliki risiko meninggal 31% lebih rendah dibanding anak dari ibu tanpa pendidikan. Bahkan, setiap tambahan satu tahun pendidikan ibu dikaitkan dengan penurunan risiko kematian anak sebesar 3,04%. Temuan ini menggambarkan betapa pentingnya akses pendidikan bagi perempuan, karena mereka sering memiliki peran utama dalam pengasuhan dan kesehatan anak sehari-hari.

Meski pengaruh pendidikan ayah tidak sebesar ibu, perannya tetap signifikan. Anak dengan ayah berpendidikan menengah memiliki risiko kematian 17,3% lebih rendah, dan setiap tambahan satu tahun pendidikan ayah menurunkan risiko kematian anak sebesar 1,57%. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya urusan perempuan, melainkan faktor bersama yang memengaruhi kualitas kesehatan generasi berikutnya.

Efek perlindungan dari pendidikan orang tua juga terlihat konsisten di semua rentang usia anak. Dampaknya paling kuat setelah melewati bulan pertama kehidupan, masa kritis yang penuh risiko bagi bayi. Namun manfaatnya tetap terasa hingga usia prasekolah, menegaskan bahwa pendidikan orang tua bukan hanya memberi keuntungan jangka pendek, tetapi juga perlindungan kesehatan jangka panjang bagi anak-anak mereka.

Temuan ini membawa pesan penting bagi kebijakan publik. Pendidikan universal yang berkualitas, terutama bagi perempuan, adalah investasi kesehatan yang tidak bisa ditawar. Dengan meningkatkan akses pendidikan, negara bukan hanya membangun sumber daya manusia yang lebih produktif, tetapi juga secara langsung menyelamatkan nyawa anak-anak. Upaya mencapai target pembangunan berkelanjutan—baik dalam pendidikan (SDG 4) maupun kesehatan anak (SDG 3.2)—dapat dipercepat dengan menjadikan pendidikan sebagai strategi utama untuk menurunkan angka kematian anak secara global.

Lebih lanjut dapat dilihat pada link berikut:
https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/piis0140-6736%2821%2900534-1/fulltext?utm_source=chatgpt.com