Reportase Pleno 3
Memastikan Dampak Akreditasi Rumah Sakit “Menuju Regulasi Mutu yang Membangun”
Lombok, 9 Agustus 2023. Pada sesi pleno 3, narasumber Dr. dr. Viera Wardhani, M.Kes membahas tentang berbagai cara untuk memastikan dampak akreditasi rumah sakit. Menurut Viera, berdasarkan berbagai penelitian, menunjukkan bahwa akreditasi belum berdampak optimal pada pelayanan kesehatan. Di Indonesia, akreditasi lebih bersifat untuk mendapat pengakuan. Padahal, menurut ISQUa, akreditasi sebenarnya bertujuan untuk mendorong peningkatan diri dan melibatkan sejawat eksternal (bukan auditor).
Lalu bagaimana cara untuk menghindari dampak buruk akreditasi? Sejatinya dalam proses belajar dalam proses akreditasi maka yang belajar adalah berbagai pihak mulai dari regulator hingga praktisi pelayanan kesehatan di rumah sakit. “Ketimbang organisasi harus menunggu reakreditasi tiap tahun, maka yang harus kita lakukan adalah mock survey secara berkala dan berkelanjutan (continuous readiness improvement),” ujar Viera. Keberhasilan hasil akreditasi juga akan dapat dirasakan dalam organisasi yang mengembangkan group culture (team work) dan developmental culture.
Agar akreditasi berdampak optimal, diharapkan juga ada perubahan pada sistem yaitu untuk mendorong rumah sakit mencapai apa yang ingin dicapai. Memberikan panduan struktur dan proses yang adaptif dengan konteks dan kompleksitas organisasi dan sistem kesehatan. Proses penilaian juga diharapkan bersifat eksplanatori yaitu menggali bagaimana rumah sakti mencapai tujuan yang ditetapkan dengan penilaian menggunakan lebih banyak sumber data.
Reporter: drg. Puti Aulia Rahma, MPH, CFE