Penggunaan Antidepresan Pada Lansia: Perspektif Regulasi

Penggunaan antidepresan pada lansia memerlukan perhatian yang berbeda dari pasien usia muda. Penyakit yang beragam dan kerumitan pengobatan adalah hal yang sering terjadi pada pasien lansia. Pada pasien lansia, keseimbangan antara manfaat pemberian dengan bahaya yang mungkin timbul dari beberapa obat-obatan dapat berubah-ubah. Oleh karena itu, obat untuk pasien lansia harus ditinjau secara berkala dan obat-obatan yang tidak bermanfaat harus dihentikan. Namun sayangnya masalah klinis pada pasien lansia dan pentingnya kesehatan masyarakat pada pasien lansia masih kurang dipelajari atau diteliti. Diprediksi pada tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia meningkat empat kali lipat. Masalah kesehatan lansia kian menonjol sementara upaya pelayanan kesehatan bagi lansia masih terbatas kuantitas maupun kualitasnya. Menjadi tua berarti mengalami beragam perubahan baik fisik maupun psikososial sejalan bertambahnya umur. Bukan berarti menua tidak memikirkan kualitas hidup namun tetap harus diupayakan tetap terjaga sehingga lansia dapat sehat, aktif dan mandiri. Oleh karena itu, dibutuhkan terapi-terapi yang tepat sasaran agar dapat mengurangi efek buruk penggunaan antidepresan.

Studi yang dilakukan oleh Coupland dan rekan menekankan perlunya pilihan antidepresan dengan senyawa yang tepat untuk pasien lanjut usia karena hal tersebut bukanlah tugas yang sepele, membutuhkan pertimbangan menyeluruh pada individu pasien, penggunaan pilihan lain untuk obat-obatan dan faktor risiko penyebab penyakit. Terapi obat harus dilengkapi dengan intervensi psikologis, pemantauan medis dan penjelasan tujuan dan manfaat dari risiko obat. Hasil penelitian yang dilakukan observasional harusnya dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam terapi depresi pada lansia yaitu perubahan faal oleh proses menua, status medik atau komorbiditas penyakit fisik, status fungsional, interaksi antar obat, efektivitas dan efek samping obat serta dukungan sosial. Terapi biologik antara lain dengan pemberian obat antidepresan sangat diperlukan namun dengan proses pertimbangan yang kuat.

Oleh : Andraini Yulianti, SE., MPH.

Sumber : Antidepressant Use in The Elderly: A Regulatory Perspective. BMJ 2011;343:d4551
http://www.bmj.com/rapid-response/2011/11/03/antidepressant-use-elderly-regulatory-perspective