Laporan dari IHF-Rio 47th World Hospital Congress 2024
Rio de Janerio, Brazil, 10-12 September 2024
Disusun oleh: Hanevi Djasri
Kompartemen Mutu dan Tatakelola Klinis PP PERSI
Magister Manajemen Rumahsakit, HPM UGM
Pengantar
Pada tanggal 10-12 September 2024, International Hospital Federation (IHF) menyelenggarakan World Hospital Congress (WHC) ke 47 di Rio de Janeiro, Brazil. Hanevi Djasri menjadi anggota IHF-Rio Scientific Committee perwakilan resmi dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dan turut menghadiri konggres tersebut. WHC sendiri merupakan forum global yang menghubungkan para pemimpin dan pengambil keputusan di rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik, bertukar ide dan inovasi baru, serta membangun jaringan dengan para eksekutif senior dari seluruh komunitas pelayanan kesehatan internasional.
Berikut ini laporan baik sebagai scientific committee maupun peserta konggres.
Scientific Committee
Scientific committee WHC 2024 terdiri dari 40 orang, yaitu:
Scientific Committee Co-chairs
- Dr. Graccho Alvim Neto: VP, Associação de Hospitais do Estado do Rio de Janeiro, Brazil
- Ms Gilvane Lolato: Operational Manager, Organização Nacional de Acreditação, Brazil
Scientific Committee Members
- Prof. Arnon Afek: Associate Director General and Acting Director of General Hospital, Sheba Medical Center, Israel
- Ms Zulaikha Al Hosani: Chief Nursing Officer, Sheikh Shakhbout Medical City, UAE
- Dr Noor Al Mheiri: Head of Medical Services Unit, Hospitals Department, Emirates Health Services, UAE
- Dr Hatem Alameri: Director, Healthcare Workforce Monitoring Division, Department of Health, UAE
- Dr Lama Aldakhil: Executive Director of Continuous Professional Development, Saudi Commission for Health Specialties, Saudi Arabia
- Dr Abdulateef Saad Alokifi: General Director for Organizational Excellence, Ministry of Health, Saudi Arabia
- Dr Ernesto Báscolo: Unit Chief of the Primary Health Care and Integrated Service Delivery, Pan American Health Organization under the World Health Organization, USA
- Ms Sylvia Basterrechea: Programme Lead, Geneva Sustainability Centre, Switzerland
- Ms Linda Clark: Director of Professional Development, International Hospital Federation, UAE
- Dr Hanevi Djasri: Quality Division Head of Indonesian Hospital Association (PERSI), and Consultant of Centre for Health Policy and Management (CHPM), Gadjah Mada University, Indonesia
- Mr Alan Dubovsky: VP and Chief Patient Experience Officer, Cedars-Sinai, USA
- Dr Amir ElTelwany: Executive Director and CEO, Egypt Healthcare Authority, Egypt
- Dr Emad Estemalik: Chair for International Business Development and Section Head for Headache Medicine, Cleveland Clinic, USA
- Prof. Dr Jaroslaw J. Fedorowski: President and CEO, Polish Hospital Federation, Poland
- Dr Juan Maria Ferrer: Director of Quality, Education and Research, Fundació Sanitària de Mollet, Mollet del Vallés, Spain
- Dr Mohamed Hablas: Regional Director, Egypt and North Africa, Saudi German Hospitals, Egypt
- Ms Michelle Hood: EVP and COO, American Hospital Association, USA
- Dr Sarah Jarmain: Chief of Staff and EVP for Medical and Academic Affairs, St. Joseph’s Healthcare Hamilton, Canada
- Ms Barbara Walczyk Joers: President and CEO, Gillette Children’s Specialty Healthcare, USA
- Ms Pritindira Kaur: Regional Quality Head, Apollo Hospitals Group, India
- Dr Suhail Javed Khan: Physician, Medical Adviser and Health Manager, MEDIKER Healthcare, Kazakhstan
- Dr Gladys Kwan: Chief Manager (Medical Grade), Cluster Services Division, Hospital Authority Head Office, Hong Kong
- Mr Ronald Lavater: CEO, International Hospital Federation, Switzerland
- Ms Kyung Eun Lee: Chairman and CEO, Keyo Medical Foundation, South Korea
- Dr Wui-Chiang Lee: Vice Superintendent, Taipei Veterans General Hospital, Taiwan
- Dr Adolfo Llinás: Chief Medical Officer, Fundación Santa Fe de Bogotá, Colombia
- Professor Alexandre Lourenço: CEO and Chairman, Coimbra's Healthcare Integrated Delivery System, Portugal
- Ms Thaira Madi: Director of Accreditation Department, Health Care Accreditation Council, Jordan
- Prof. Dr Fadi Abdul Kader Ghazi Mirza: Medical Director and Director of Obstetrics Department, Latifa Women and Children Hospital; Chair of Obstetrics, Gynecology, and Women's Health, Dubai Health, UAE
- Ms Aika Albert Felicia Mongi: Director of Nursing Services, Aga Khan Health Services, Tanzania
- Dr Simon Onsongo: Consultant Clinical Pathologist and Head of Department, Aga Khan Hospital Kisumu and Cluster, Kenya
- Ms Giulia Petrarulo: International Relations Coordinator and Communications Project Manager, Unicancer, France
- Dr Dana Gelb Safran: President and CEO, National Quality Forum; Chief Scientific Officer, The Joint Commission, USA
- Mr Richard Stubbs: CEO, Health Innovation Yorkshire and Humber; Chair, Health Innovation Network, UK
- Mr Artur Vaz: Administrator, Member of the Executive Board and Chief Risk Officer, Luz Saúde, Portugal
- Mr Walt Vernon: CEO, Mazzetti; Sextant Foundation, USA
- Mrs Vera Vertessen: Director of Patient Care, Universitair Ziekenhuis Brussel, Belgium
- Mr Daniel Yaross: President-Elect, International Association for Healthcare Security and Safety, USA
Tugas scientific committee adalah turut mengembangkan program dan agenda WHC yang dimulai sejak awal Bulan Januari 2024. Diawali dengan menyebarluaskan call for abstract, melakukan penilaian abstract, memilih abstract yang masuk sebagai presentasi poster maupun sebagai presentasi oral dalam sesi pararel, serta menentukan narasumber yang perlu diundang untuk sesi pleno serta narasumber untuk melengkapi sesi pararel. Disamping itu committee juga bertugas untuk mengusulkan kandidat pemenang “IHF Awards” ataupun pemenang “i-to-i Innovation Hub” yang tahun ini disponsori oleh Standford Medicine.
Terdapat 5 tract dalam WHC 2024, yang dibahas baik dalam sesi pleno maupun sesi pararel (jadwal lengkap disini https://worldhospitalcongress.org), yaitu:
- Contemporary leadership
- Workforce
- Clinical models enhancing quality
- Innovation in care and hospital operations
- Sustainability
Committee mengadakan pertemuan evaluasi saat konggres hari pertama, salah satunya untuk membahas mengenai pembagian tract, beberapa anggota mengusulkan pada konggres tahun depan dapat memperbanyak jumlah tract supaya lebih mendetail, namun beberapa anggota yang lain justru mengusulkan untuk lebih memastikan adanya keterkaitan antara satu tract dengan tract lainnya.
Tahun ini membanggakan Indonesia, dari IHF Award terdapat RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang mendapatkan “American College of Healthcare Executives Excellence Award for Leadership and Management”, dari Inovation Hub terdapat RSUD dr. Zainoel Abidin yang terpilih sebagai salah inovator IHF 2024 dengan inovasinya untuk “Non-Surgical Innovation for Diagnostic and Therapeutic of Thyroid Nodules (TAGTO), serta dari sesi presentasi oral terdapat RSUD Sekarwangi Sukabumi yang menyampaikan presentasinya dalam sesi “Integrating AI into everday decisions and processes”, dan dari sesi YEL (Young Executive Leaders) terdapat perwakilan dari Silaom Hospital Group.
Kontingen Indonesia
Panjangnya perjalanan dari Indonesia ke Brazil (Jakarta - Amsterdam 13 jam + Amsterdam - Rio de Janeiro 11 jam) yang mungkin menyebabkan tidak banyaknya peserta dari Indonesia dibanding IHF tahun lalu di Portugal. IHF-Rio dihadiri 12 peserta dari Indonesia yaitu:
- dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp.Rad: Wakil Ketua II PERSI
- dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM, MPH: Seketaris Umum PERSI
- dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQUA: Ketua Kompartemen Mutu dan Tatakelola Klinis PERSI
- Dr. dr. Iwan Dakota SpJP(K), MARS, FIHA, FESC,FACC, FSCAI: Direktur Utama RS Jantung Harapan Kita
- dr. Muhadi, SpPD-KKV, M.Epid, FINASIM: Direktur Medik dan Keperawatan RS Jantung Harapan Kita
- Tri Hartono Rianto, SE, M.Bus, Ak: Direktur Keuangan dan BMN RS Jantung Harapan Kita
- Ghotama Airlangga, SKM, MKM, QRMA, CFrA, CPRM, CGRCP: Direktur Layanan Operasional RS Jantung Harapan Kita
- dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K), MARS: Direktur Medis dan Keperawatan RSAB Harapan Kita
- dr. Gatot Sugiharto, SpB: Direktur Utama RSUD Sekarwangi, Sukabumi
- drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS, MH: Direktur Regional RS Hermina Grup
- dr. Hendra Zulfry, Sp.PD, K-EMD, FINASIM: SMF Penyakit Dalam, RSUD Zainal Abidin, Banda Aceh
- Benny Wijaya: Ancillary Product Management, Siloam Hospitals Group.
Delegasi PERSI IHF-Rio 2025
Reportase Singkat Beberapa Isu Menarik
Secara keseluruhan isu-isu yang diangkat sangat menarik, hampir semua sesi diawali dengan pemaparan konsep dasar dari berbagai perkembangan pengetahuan dan ide terkini serta didetailkan dengan berbagai contoh penerapan dan inovasi dilapangan. Dengan adanya mekanisme seleksi abstrak yang baik, maka seluruh paparan penerapan dan inovasi disajikan dengan menjelaskan latar belakang, tujuan, metode, hasil inovasi, dan pembahasan, serta kesimpulan. Persyaratan ini yang mungkin tidak terpenuhi, dan membuat hanya sedikit makalah inovasi RS di Indonesia yang tembus untuk disajikan dalam konggres IHF 2024.
Sesi pembukaan diberikan oleh Dr Muna A. Tahlak, Presiden IHF, dan Dr Adelvânio F. Morato, Presiden Federasi Rumah Sakit Brasil, serta oleh Dr Jarbas Barbosa da Silva Jr., Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika, yang menyampaikan pidato secara virtual kepada para delegasi. Salah satu yang disampaikan adalah Sistem kesehatan di Brasil yang memiliki beberapa keunggulan dan juga tantangan yang perlu diperhatikan, dan dapat menjadi pembelajaran tingkat internasional. Beberapa keunggulan sistem kesehatan rumah sakit di Brasil adalah:
- UHC: Brasil memiliki sistem jaminan kesehatan yang disebut Sistema Único de Saúde (SUS). Sistem ini menjamin akses layanan kesehatan dasar bagi semua warga negara, tanpa memandang kemampuan membayar.
- Jaringan rumah sakit luas: Brasil memiliki lebih dari 8.000 RS, baik milik pemerintah maupun swasta. Hal ini memungkinkan masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak dalam mengakses layanan kesehatan.
- Penelitian medis yang maju: Brasil memiliki komunitas medis yang aktif dalam melakukan berbagai penelitian medis penting, terutama di bidang penyakit tropis dan kesehatan masyarakat.
- Program kesehatan masyarakat yang komprehensif: Brasil telah menjalankan berbagai program kesehatan masyarakat yang sukses, seperti imunisasi, pengendalian penyakit menular, dan promosi kesehatan reproduksi.
Brazil juga telah menjadi pusat rujukan ilmu dan teknologi terkait dengan: Penyakit Tropis seperti malaria, demam kuning, dan penyakit Chagas; Program transplantasi organ di Brasil telah berkembang pesat dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia; Kesehatan reproduksi yang komprehensif, termasuk akses ke kontrasepsi dan layanan kesehatan ibu dan anak.
Dari ke lima tract pada IHF-Rio, tract yang selalu dipadati para peserta adalah:
- Clinical models enhancing quality, terutama terkait dengan “Patient Experience”
- Innovation in care and hospital operations, terutama penggunaan “Artificial Intellegence”
- Hospital Sustainability, terutama tentang berbagai inovasi RS dalam memberikan pelayanan bermutu tinggi namun dengan dampak minimal ke lingkungan hidup
Berikut beberapa catatan dari beberapa sesi tersebut:
PATIENT EXPERIENCE
PATIENT EXPERIENCE
Barbara Walczyk Joers (Gillette Children’s Specialty Healthcare, AS), “Patient Experience pada Pasien Anak”
Barbara Walczyk Joers adalah Presiden dan Chief Executive Officer di Gillette Children’s Specialty Healthcare di Minnesota, AS sejak 2013. Gillette Children’s merupakan rumah sakit pertama di Amerika Serikat yang didanai publik dan didedikasikan untuk melayani anak-anak penyandang disabilitas, termasuk kini menjadi organisasi independen yang menyediakan perawatan subspesialisasi bagi anak-anak yang memiliki kondisi kompleks, langka, atau traumatis yang memengaruhi kinerja sistem muskuloskeletal dan neurologis.
Barbara menyampaikan bahwa Gillette Children's Specialty Healthcare telah mengembangkan berbagai program dan inisiatif untuk memastikan bahwa setiap pasien dan keluarga mereka memiliki pengalaman yang positif dan mendukung selama perawatan. Berikut adalah beberapa hal yang dilakukan untuk meningkatkan pengalaman pasien:
Pendekatan yang Sentris pada Pasien dan Keluarga, terdiri dari: Kolaborasi antara dokter, perawat, terapis, dan keluarga pasien untuk memastikan bahwa rencana perawatan disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak; Menyediakan sumber daya pendidikan yang komprehensif bagi keluarga, termasuk informasi tentang kondisi medis anak, pilihan perawatan, dan cara mengelola gejala; Dukungan emosional kepada pasien dan keluarga mereka melalui konseling, kelompok dukungan, dan program relaksasi.
Fasilitas yang Ramah Anak, terdiri dari: Desain yang menyenangkan untuk ruang tunggu, kamar pasien, dan area bermain yang dirancang dengan cermat untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan mengurangi kecemasan anak-anak; Penggunakan teknologi terbaru untuk diagnosis dan perawatan, namun tetap memastikan bahwa teknologi tersebut mudah digunakan dan tidak menakutkan bagi anak-anak.
Program Khusus, terdiri dari: Menyediakan rehabilitasi komprehensif untuk membantu anak-anak mencapai potensi penuh mereka, termasuk terapi fisik, okupasi, dan wicara; Menyediakan Pendidikan khusus bekerja sama dengan sekolah untuk memastikan bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat terus belajar selama menjalani perawatan.
Kualitas Hidup, terdiri dari: Pengelolaan nyeri dengan menggunakan berbagai teknik untuk mengelola nyeri pada anak-anak, termasuk obat-obatan, terapi fisik, dan teknik relaksasi; Asuhan gizi bekerja sama dengan keluarga untuk memastikan bahwa anak-anak menerima nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Point-point penting:
- Tujuan utama Gillette Children's Specialty Healthcare adalah untuk memberikan perawatan yang berkualitas tinggi dan pengalaman yang positif bagi setiap pasien dan keluarga mereka.
- Dengan fokus pada pendekatan yang sentris pada pasien, fasilitas yang ramah anak, dan program khusus, Gillette telah menjadi pemimpin dalam perawatan anak-anak dengan kondisi medis kompleks.
Emmanuelle Hoche (Unicancer, Prancis), “Patient Experience pada Pasien Kanker”
Emmanuelle Hoche memiliki gelar Magister Bisnis Internasional dan juga Psikologi Klinis serta Psikopatologi. Sebelumnya dia adalah Pendiri dan Direktur dari sebuah firma konsultan sumber daya manusia selama 15 tahun, namun setelah menderita kanker payudara, Emmanuelle mengarahkan kariernya untuk meningkatkan pengalaman pasien dalam onkologi. Saat ini sebagai mantan pasien dan juga mantan pemberi pelayanan onkologi, dia bekerja sebagai Manajer Proyek Patient Experience di UNICANCER di Paris yang terdiri dari 18 pusat kanker komprehensif (CCC = Comprehensive Cancer Centers), yang semuanya didedikasikan untuk perawatan pasien, penelitian, dan pelatihan terkait onkologi. Kemitraan pasien merupakan aspek utama dari filosofi mereka, dengan fokus pada pengalaman dan keterlibatan pasien dalam pengambilan keputusan.
Strategi UNICANCER terdiri dari 3 prioritas:
- Pasien sebagai “co-pilot” pelayanan kesehatan: memfokuskan kepada pengalaman pasien dan penilaian hasil oleh pasien; mempromosikan akses yang setara untuk pelayanan kesehatan; menyediakan dukungan jangka panjang dan cakupan wilayah yang lebih baik.
- CCC sebagai garda terdepan dalam memerangi kanker: berupaya dalam aspek mutu, e-health, inovasi, dan kerjasama
- Membangun jejaring kerjasama dengan fokus regional: memperbesar pelayanan, membangun jejaring “town-hospital”, dan berperan dalam inisiatif pencegahan.
Secara praktis UNICANCER mendorong dan mendukung semua CCC untuk: Memperkuat upaya patient partnership; Mengembangkan communities of practices; Menyusun pedoman tematik dan melakukan analisa keberhasian berbagai inisiatif; Mengembangkan peluang kerjasama antara CCC; Menyusun tools yang dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan dan struktur dari patient partenership; dan Mereplikasi upaya yang telah dicoba dan berhasil di CCC yang lain (misalnya patient-partnership dalam kemoterapi pathways); serta Meningkatkan respon sesuai kebutuhan keluarga pasien yang memberikan pelayanan kesehatan di rumah (family caregiver), seperti pedoman bantuan sosial dan finansial, dukungan psikologi, dan perawatan akhir hayat.
Point penting:
- Kemitraan pasien di Prancis saat ini telah didasarkan pada kerangka legislatif dan peraturan yang telah terbit dari tahun 2002. Dimana Kemitraan dan pengalaman pasien didasarkan pada empat nilai: keunggulan, solidaritas, inovasi, dan manusia di atas segalanya.
- UNICANCER memiliki tiga misi bersama: Pelayanan, Penelitian, dan Pelatihan.
- UNICANCER memiliki strategi dengan tiga prioritas: Pasien sebagai pendamping perawatan; Mempromosikan akses yang sama ke layanan kesehatan; serta Dukungan jangka panjang dan cakupan teritorial yang lebih baik. Secara teknis mereka telah menyusun berbagai rekomendasi pedoman pelayanan, seperti pedoman bantuan sosial dan finansial, dukungan psikologis, rasa hormat, dan kepedulian bagi pasien kanker.
- UNICANCER juga bertujuan untuk menciptakan peluang kolaborasi baik di Prancis dan luar negeri, mengembangkan panduan perekrutan di pusat-pusat, dan berbagi model tindakan khusus yang diterapkan di pusat-pusat tersebut.
Sesi selanjutnya: ARTIFICIAL INTELLEGENCE
Penulis:
Hanevi Djasri
Schiphol, Amsterdam, 16 September 2024, 18:00