Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Nutritional Risk Screening, Sebagai Langkah Awal Penanganan Malnutrisi pada Pasien

Dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif, pengelolaan gizi di unit pelayanan rumah sakit menjadi semakin penting untuk menjamin mutu pelayanan yang diberikan. Hal ini ditambah dengan semakin luasnya clinical services yang ditawarkan dan perkembangan ekonomi, perhatian akan kejadian malnutrisi pada pasien di rumah sakit wajib mendapatkan penanganan yang serius. Beberapa studi menunjukan bahwa prevalensi malnutrisi pada pasien di rumah sakit meningkat antara 20-50%, walaupun demikian banyak kejadian tersebut tidak terdeteksi dan tidak mendapatkan perawatan karena kurangnya perhatian dan rendahnya pengetahuan dari staf rumah sakit. Oleh karena itu , Nutrition Day Audit Team di Eropa menyarankan agar nutritional risk screening dijadikan sebagai titik awal yang sangat penting untuk meningkatkan perawatan gizi di rumah sakit di Eropa.

Screening merupakan langkah pertama yang sangat esensial dalam proses perawatan gizi di rumah sakit seperti yang disarankan oleh The Committee of Minister of the Council of Europe. Banyak screening tools yang digunakan untuk menentukan resiko malnutrisi pada pasien di rumah sakit salah satunya adalah Nutritional Risk Screening tools 2002 (NRS 2002) yang direkomendasikan oleh European Society for Clinical Nutrition and Metabolism (ESPEN). Salah satu studi yang dilakukan oleh Pavic, dkk di rumah sakit di Kroasia, mereka melakukan screening menggunakan tools tersebut pada 1.696 pasien dimana 329 diantaranya terindikasi mengalami resiko malnutrisi. Mereka juga menemukan bahwa pasien dengan risiko malnutrisi tersebut memiliki jumlah hari perawatan yang lebih lama dibandingkan pasien yang tidak berisiko. Selain itu; Pavic, dkk juga menemukan bahwa angka risiko malnutrisi lebih besar pada kelompok lansia (lebih dari 65 tahun) yakni 22.2% dibandingkan dengan kelompok umur kurang dari 65 tahun.

Studi lain yang dilakukan oleh Holst, dkk menambahkan bahwa malnutrisi juga berkaitan dengan kejadian komplikasi dan bahkan kematian setelah perawatan serta menyebabkan gejala depresi dan kemunduran kualitas hidup. Holst, dkk sangat merekomendasikan perawatan gizi yang intensif terutama untuk pasien lansia (65 tahun ke atas) mengingat kelompok umur ini mempunyai aktivitas fisik yang terbatas, kurang nafsu makan, dan sering mengalami penyakit kronik yang erat hubungannya dengan malnutrisi. Holst, dkk berpendapat bahwa nutritional screening harus fokus pada evaluasi fungsional dan psikologi seperti kemampuan mengunyah, gangguan mengecap rasa, dan sebagainya. Lebih jauh lagi Holst, dkk berharap kalau bisa screening juga mencakup penilaian depresi dimana depresi juga merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan risiko malnutrisi.

Hal ini semakin memperkuat bahwa pengelolaan gizi di rumah sakit sangat dibutuhkan terutama untuk pasien umur 65 tahun ke atas, mengingat semakin meningkatnya penyakit kronik (jantung, diabetes, stroke, dan sebagainya) yang mana sebagian besar penderitanya adalah kelompok umur tersebut. Selain menyarankan untuk menggunakan NSR 2002 atau screening tools lain yang relevan secara rutin; Pavic, dkk juga menekankan pentingnya membangkitkan awareness dari petugas kesehatan dalam perawatan gizi. Sebagai orang yang paling tahu kondisi pasien tentunya mereka perlu mendapatkan pelatihan untuk lebih aware terhadap kondisi pasien terutama pasien dengan risiko malnutrisi pada saat perawatan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah koordinasi yang baik antar unit kerja di rumah sakit dengan instalasi perawatan gizi sehingga intervensi atau perawatan yang diberikan bisa meningkatkan mutu layanan kepada pasien. Semuanya ini akan menjadi lebih baik lagi apabila memperoleh dukungan dari pihak manajemen rumah sakit dengan menetapkan standar pelayanan gizi yang berkualitas.

Oleh : Stevie Ardianto Nappoe, SKM-Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kedokteran UNDANA
Sumber : Pavic, et all. 2012. Nutritional Screening Model in Tertiary Medical Unit in Croatia. Annals of Nutrition & Metabolism; 61:65-69.

http://www.researchgate.net/publication/230567452_Nutritional_screening_model_in_tertiary_medical_unit_in_Croatia 

Holst, et all. 2012. Empirical Studies : Nutritional Screening and Risk Factors in Elderly Hospitalized Patients: Association to Clinical Outcome?. Scandinavian Journal of Garing Sciences.
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/scs.12010/pdf