Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

formut header

Artificial Intelegence sebagai Pilar Inovasi Mutu, Efisiensi, dan Keselamatan Rumah Sakit

25jan23

Seiring perkembangan teknologi, praktik penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sudah banyak mulai mengubah pendekatan peningkatan mutu di rumah sakit. Perubahan pendekatan khususnya terjadi dalam dua level utama, yakni diagnosis terapi dan operasi klinis. Berdasarkan review artikel Abu Khadijah dan Nashwan (2024), AI terbukti berperan penting dalam menekan kesalahan medis yang memiliki dampak merugikan pada level klinis. Misalnya seperti dalam deteksi dini sepsis yang mampu mengurangi lama rawat inap hingga 2,7 hari dan menurunkan angka kematian sebesar 12,4%. AI juga membantu tenaga kesehatan menginterpretasi citra medis, mengidentifikasi interaksi obat yang berbahaya, dan mengenali pola risiko dalam catatan medis elektronik yang terlewat. Contoh lain penggunaan AI terdapat dalam bidang kesehatan mental dan manajemen kondisi kritis.

Readmore


Reportase 48th IHF World Hospital Congress (WHC) 2025 International Hospital Faderation (IHF)

25jan23

Sebagaimana tahun lalu di Brazil, tahun ini WHC-IHF kembali mengusung lima tema utama yang menjadi fokus baik pada sesi pleno, sesi paralel, dan lokakarya, yaitu: (1) Kepemimpinan (Leadership), (2) Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan (Digital Transformation and AI) (3) Keberlanjutan (Sustainability) (4) Model Klinis & Kualitas dan Keselamatan Pasien (Clinical Models and QPS) (5) Pengalaman Berpusat pada Manusia (Human-Centred Experience).

Meski terbagi menjadi 5 tema utama, namun sebenarnya antar tema sangat terkait, tidak terhindarkan bahwa tema yang satu terkait dengan tema yang lain. Mesk penulis selama ini menekuni manajemen mutu, namun pada WHC-IHF kali ini penulis mengambil beberapa tema yang berbeda Leadership dan Clinical Models namun semua terkait dengan mutu pelayanan klinis. Simak reportasenya pada link berikut

Readmore


Ancaman Tersembunyi Tuberkulosis: Kontribusi Bagi Dampak Penularan Global

25jan23

Tuberkulosis (TB) diketahui sering berhubungan dengan gejala batuk, demam, atau penurunan berat badan. Namun, studi Emery et. al (2022) melalui analisis empat survei prevalensi di Asia dan Afrika menemukan bahwa penularan TB justru banyak terjadi pada individu yang tidak menunjukkan gejala apapun. Studi ini menggunakan pendekatan pemodelan berbasis Bayesian yang mengintegrasikan data household contacts, tingkat hasil uji lab smear-positivity, dan estimasi durasi penyakit untuk menghitung kontribusi relatif setiap fase TB terhadap penularan.

Hasilnya ditemukan bahwa durasi TB subklinis cenderung lebih panjang daripada fase klinis sehingga akumulasi penularan tetap lebih besar meskipun infektivitas per hari sedikit lebih rendah.

Readmore


Pentingnya Sistem Respon Darurat untuk Penanganan Krisis Kesehatan

25jan23

Tantangan krisis kesehatan seperti pandemi, bencana alam, hingga serangan biologis yang dihadapi oleh pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat diketahui semakin kompleks. Seiring perkembangan, tantangan krisis kesehatan memerlukan solusi yang efektif, optimal, dan tepat sasaran. Narrative review oleh Ongesa et al. (2025) membahas pentingnya pendekatan project management yang dapat diintegrasikan dengan sistem kesehatan masyarakat untuk mempercepat dan mengoptimalkan respon darurat di wilayah perkotaan. Pendekatan ini menekankan pentingnya perencanaan strategis, kolaborasi lintas sektor, penggunaan teknologi, dan pengambilan keputusan yang didasari dengan etik.

Readmore


+ ARTIKEL LAIN

Rabies is one of the most ancient diseases in the world, and yet it continues to pose a serious risk to both animals and humans, particularly in developing countries.

World Rabies Day on 28 September shines a spotlight on the realities of rabies and why it is so important for pet owners to vaccinate their fur babies.

RABIES adalah penyakit mematikan yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal hingga 100% jika gejala klinis muncul. Penyakit ini menjadi perhatian serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, di mana jumlah kasus rabies cukup mengkhawatirkan. Hingga April 2023, tercatat 31.113 kasus dengan 11 kematian akibat rabies di Indonesia.

Pemerintah telah memiliki strategi nasional penanggulangan penyakit alzheimer dan demensia sejak 2015. Namun, implementasinya belum berjalan optimal hingga hampir 10 tahun sejak strategi nasional itu ada. Upaya penguatan perlu dilakukan beserta dengan perbaikan dalam pemberian layanan yang terintegrasi bagi orang dengan alzheimer.