Suplai darah global di masa Covid-19 berkurang sekitar 20 hingga 30%. Kendati begitu, kondisi itu tidak sampai menimbulkan risiko karena semua rumah sakit (RS) sedang fokus pada Covid-19, sehingga jarang melakukan tindakan operasi yang membutuhkan darah.
The length of disruption for patients continuing physical distancing remains unclear. However, most forward-looking healthcare organizations may use this time to materially scale virtual health offerings in ways that create competitive advantage.
Penulis: Eva Tirtabayu Hasri S.Kep.,MPH
Covid-19 menyebabkan klinisi masuk pada era new normal. Dulu, produktifitas klinisi diupdate melalui pelatihan konvensional atau tatap muka namun sekarang ada keterbatasan. Saatnya sekarang memanfaatkan era 4.0, update ilmu dan skills secara online.
Pandemi Covid-19 mengubah banyak perilaku konsumen yang mengakibatkan berbagai macam bisnis menjadi anjlok, tak terkecuali rumah sakit.
Seiring pandemi ini, masyarakat banyak yang enggan untuk berobat ke rumah sakit dan lebih memilih menggunakan aplikasi kesehatan berbasis telematik. Hal ini berpengaruh pada biaya pemasukan penerimaan dan operasional rumah sakit.