aktivitas

16feb-1

Pada tahun 2015, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 36 Tahun 2015 tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Pada Sistem Jaminan Sosial Nasional. Salah satu bagian penting dalam peraturan tersebut adalah keharusan semua pihak untuk membangun sistem pencegahan fraud/korupsi di unitnya, termasuk di FKRTL dalam hal ini rumah sakit dan klinik rujukan. FKRTL menjadi pihak penting untuk mengimplementasikan aturan ini terlebih dahulu karena disanalah sebagian besar dana Jaminan Kesehatan dialirkan dan kesiapan dari sumber dayanya. Fraud dalam JKN seperti gunung es. Sebagai gambaran, berdasarkan laporan BPJS kesehatan, sampai dengan Juni 2015, dengan pengawasan yang masih minim saja, telah terdeksi sebanyak 175.774 klaim FKRTL dengan nilai sebesar Rp. 440 Milyar yang terduga Fraud.

16febPelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas telah diselenggarakan oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM pada tanggal 14-23 September 2015 yang dilaksanakan di Hotel Boutique Yogyakarta. Pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan agar peserta mampu menjadi pendamping akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer (FKTP) selain itu secara khusus juga pelatihan ini dimaksudkan agar peserta latih mampu menjelaskan standar dan instrumen akreditasi FKTP, Menyusun dokumen akreditasi FKTP, Memfasilitasi proses akreditasi FKTP dan melakukan self assesment, Melaksanakan pertemuan tinjauan manajemen, Melaksanakan pendampingan dan fasilitasi pra dan pasca akreditasi FKTP, Melakukan audit internal akreditasi FKTP.

2des15

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM melakukan kunjungan ke RSUD Belitung Timur. Kunjungan ini untuk mempererat hubungan kerjasama PKMK dengan RSUD Belitung Timur yang telah berlangsung sejak lebih dari 5 tahun lalu. Kunjungan kali ini berlangsung selama tiga hari, sejak 16 sampai 18 November2015.

Dalam kunjungannya, PKMK FK UGM memberikan Bimbingan tekhnis (BIMTEK) "Penyusunan Clinical Pathway & Perhintungan Cost of Care. Peserta BIMTEK berhasil menyusun lima cliical pathways. Form clinical pathway yang disusun dipilih secara konsensusberdasar pada kasus terbanyak, high risk, high cost, dan yang cenderung menimbulkanmasalah. Form yang disusun yaitu form clinical pathway Appendicitis akut, Gastro EnteritisAkut (GEA), Sectio Caesarea Elektif, dan Hipertensi Emergency.

4ags3

Narasumber :
Dr. dr. Dwi Handono Sulistyo M.Kes
dr. Muhammad Hardhantyo PW

Kota Balikpapan melalui dinas kesehatan kota saat ini tengah menyusun manual rujukan khusus maternal neonatal. Dimana fungsi dari manual ini adalah untuk mengurangi kepanikan dan kegaduhan yang tidak perlu dengan cara menyiapkan persalinan (rujukan terencana) bagi yang membutuhkan (pre-emptive strategy) serta membuat alur rujukan yang jelas dan efektif bagi persalinan emergency / kegawatdaruratan (Trisnantoro, 2012)

Guna memenuhi hal tersebut, terdapat 10 strategi yang diperlukan untuk menyusun manual rujukan maternal neonatal, diantaranya adalah

13jul-1

Jayapura, Senin dan Selasa, 15-16 Juni 2015

PKMK FK UGM bekerjasama Kementerian Kesehatan dengan bantuan danah hibah UNFA telah melakukan kunjungan lapangan untuk monitoring dan evaluasi pelaksanaan manual rujukan maternal dan neonatal di Puskesmas Genyam, Puskesmas Sentani, Rumah sakit Yowari dan Dinas Kabupaten Jayapura. Monitoring dan Evaluasi ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan di kabupaten Jayapura, dimana sebelumnya telah disusun Manual Rujukan Maternal dan Neonatal berdasarkan lokal spesifik Kabupaten Jayapura dan telah dibentuk tim POKJA rujukan KIA yang bertugas untuk melakukan penyusunan Manual Rujukan MN dan telah disepakati bahwa Tim Pokja ini akan mendampingi atau mengawal pelaksanaan MR MN ini.