Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Editorial

Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN)

Bekerja sama dengan:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM
Menyelenggarakan

Forum Mutu IHQN ke-XI
MUTU PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAI ISU TERPENTING
DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Surabaya, 9-10 September 2015

 

Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meski dirancang untuk menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali, namun hingga kini masih banyak harapan yang belum optimal tercapai termasuk aspek mutu dalam pelayanan kesehatan. Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan sektor kesehatan perlu bekerja sama untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang lebih baik. Mulai dari dari para klinisi, pengelola sarana pelayanan kesehatan hingga para regulator. Masing-masing pihak perlu melakukan terobosan untuk menjawab tantangan yang terjadi di tahun 2015 ini.

Forum Mutu IHQN XI tahun 2015 ini diadakan untuk memfasilitasi pembahasan konsep dan pengalaman upaya-upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Indonesia dalam era JKN. Terdiri dari 4 bentuk kegiatan: Seminar, Pameran Poster, Workshop, dan Studi Banding. Forum Mutu Pelayanan Kesehatan (Forum Mutu) adalah agenda tahunan dari IHQN, diselenggarakan sejak tahun 2005 di kota-kota besar di Indonesia. Forum Mutu memiliki ciri khas untuk selalu berusaha menampilkan praktisi upaya peningkatan mutu sebagai pembicara sehingga tidak sekedar bicara konsep.

Sedangkan Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) didirikan di Jakarta pada tahun 2005, merupakan lembaga not-for-profit, independen. IHQN berusaha untuk menjadi jaringan kerjasama antara para profesional, pemilik, manajer, regulator, peneliti, pembuat kebijakan dan konsumen sarana pelayanan kesehatan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang aman dan efisien bagi seluruh masyarakat Indonesia. Saat ini IHQN telah memiliki lebih dari 400 anggota baik institusi maupun individu. Pengurus IHQN telah menjadi anggota jejaring serupa di regional maupun internasional yaitu melalui Asian Society for Quality in Healthcare (ASQua) berpusat di New Delhi dan anggota International Society for Quality in Healthcare (ISQua) berpusat di Dublin.

  PESERTA

Peserta yang diharapkan dapat ikut serta dalam Forum Mutu ini adalah:

  • Regulator: Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Organisasi profesi (IDI, PPNI, IBI, dsb), lembaga asuransi/pembiayaan kesehatan (BPJS Kesehatan, Jamkesda, Asuransi Kesehatan Swasta), lembaga sertifikasi/akreditasi (KARS, KALK, ISO, MenPAN, Badan Mutu, dsb), LSM bidang kesehatan dan sebagainya
  • Pengelola sarana pelayanan kesehatan: Direktur/Manajer RS, Kepala Puskesmas dan Pimpinan klinik dan sarana pelayanan kesehatan lainnya
  • Klinisi: Dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, penunjang medik, dsb
  • Mahasiswa: S1, S2, Pendidikan dokter spesialis, S3
  • Pemerhati mutu pelayanan kesehatan: Perguruan tinggi, Peneliti, Konsultan


  CALL FOR PAPER

Secara luas peserta dapat mengirimkan hasil laporan penelitian, studi kasus dan atau kajian (review) terkait mutu pelayanan kesehatan sesuai Tema Forum Mutu ke IX dalam bentuk Naskah Abstrak Terbatas. Batas pengiriman Naskah Abstrak Terbatas tanggal 30 Juli 2015.

Naskah Abstrak Terbatas akan diseleksi oleh Komisi Ilmiah. Penulis akan mendapatkan pemberitahuan hasil seleksi yang diputuskan Komisi Ilmiah melalui surat elektronik (Email) pada tanggal 15 Agustus 2015. Jenis presentasi melalui poster.

Naskah Terbatas yang dikirimkan harus memenuhi format dan struktur penulisan berikut:

  1. Abstrak dapat berupa Hasil laporan penelitian atau Hasil Analisa (studi kasus dan atau kajian review) Mutu Pelayanan Kesehatan
  2. Format Penulisan
    1. Menggunakan Bahasa Indonesia
    2. Menggunakan Tipe Huruf Calibri
    3. Menggunakan Ukuran Huruf 12pt
    4. Menggunakan Format Paragraf 1,5 spasi
  3. Struktur Penulisan Abstrak
    1. Judul, Nama Lengkap Penulis dan Afiliasi, dan Alamat Email Penulis.
    2. Mengandung Unsur: pendahuluan (termasuk latar belakang dan tujuan), metode penelitian dan bahan, hasil dan diskusi, kesimpulan.
    3. Jumlah kata yang digunakan dalam Judul Abstrak tidak melebihi 18 kata.
    4. Jumlah kata yang digunakan dalam Abstrak tidak melebihi 300 kata.
    5. Jumlah kata yang digunakan dalam Kata Kunci tidak melebihi 5 kata.
  4. Abstrak dikirim ke IHQN melalui This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

Bagi 10 peserta terpilih maka akan disediakan fasilitas pencetakan poster dari panitia dan harga khusus mengikuti Forum Mutu ke 11 sebesar Rp 1.000.000,- (sebagai pengganti konsumsi dan materi)

  BIAYA

Kegiatan

Biaya

Keterangan

Forum Mutu IHQN

Rp. 2.500.000,-

  • Diskon 10% untuk rombongan 10 orang atau lebih*
  • Diskon 10% untuk member IHQN*
  • Diskon 10% untuk mahasiswa S1 dan S2

*tidak dapat digabung dengan diskon lainnya

Pelatihan

Rp. 1.500.000,-

  • Diskon 10% untuk rombongan 10 orang atau lebih

Workshop

Rp. 500.000,-

Hanya untuk peserta yang telah mendaftar dalam BMJ International Forum for Quality and Safety (Hong Kong)

Benchmark

Gratis

Hanya untuk peserta Forum Mutu

Biaya Pendaftaran dapat ditransfer melalui Bank BNI UGM Yogyakarta No.Rekening 0203024192 atas nama Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

PRE_FORUM

Peserta dapat memilih salah satu:

  1. Pelatihan Koding dan INACBGs
  2. Pelatihan Monev RS Ponek 24 jam bagi Pimpinan dan Staf Dinas Kesehatan
  3. Pelatihan Pemenuhan Standar AMC JCI bagi Pimpinan dan Staf RS Pendidikan
  4. Pelatihan Standar Akreditasi Puskesmas
  5. Pelatihan Analisa Data Klaim Untuk Deteksi Potensi Fraud
  6. Workshop Persiapan Peserta BMJ International Forum for Quality and Safety (Hong Kong)
  7. Benchmark: RSUD/ Rumah Sakit Swasta di Surabaya

  Agenda Forum Mutu IHQN

Hari I : 9 September 2015

Keynote I: Menggapai Cita-Cita JKN: Memperluas cakupan, Meningkatkan jenis pelayanan dan Memastikan perlindungan biaya (3 Dimensi UHC dari WHO)

Keynote II: Mengukur mutu layanan kesehatan dalam JKN: efektiftas, efisiensi, kemudahan akses, keamanan, ketepatan waktu dan fokus kepada pasien.

Keynote III: Berbagai inovasi peningkatan mutu oleh para klinisi, pengelola sarana pelayanan kesehatan dan para regulator

Sesi Pararel A:

Manajemen Mutu Pelayanan Rujukan Kesehatan

Sesi Pararel B:

Pencegahan dan Pengendalian Fraud dalam Layanan Kesehatan

Sesi A1: Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

Sesi B1: Dampak Fraud Terhadap Mutu Layanan Kesehatan

Sesi A2: Pengembangan Konsep Sistem Rujukan dii Rumah Sakit Rujukan Nasional

Sesi B2: Membangun Budaya Anti Korupsi di Organisasi

Sesi A3: Manual Rujukan KIA di Tingkat Provinsi

Sesi B3: Pencegahan, Deteksi dan Penindakan Fraud di RS

Hari II: 10 September 2015

Sesi Pararel C:

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Sesi Pararel D:

Pengukuran Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

Sesi C1:  Penerapan e-Clinical Pathways

Sesi D1:  Mengukur Peran JKN dalam Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan: Konsep dan Hasil Pengukuran

Sesi C2: Penerapan e-Documentation dalam Akreditasi RS: Kebijakan, Pedoman dan SOP

Sesi D2:  Metode dan Hasil Pengukuran Tingkat Kepuasan Peserta dan Provider BPJS

Sesi C3: Sistem Informasi Manajemen Akreditasi RS (Si-MARS): Alat bantu monev persiapan akreditasi di RS berbasis web

Sesi D3: Evaluasi Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dalam Sistem Kapitasi

Keynote IV: Mutu Pelayanan Kesehatan di RS dari Kaca Mata Pasien: Pengalaman Nyata Pasien dalam Program BPJS

Keynote V: Persaingan Dalam Era JKN: Pengalaman Jaringan RS “Mayo Clinic” menjadi RS Terbaik dalam 100 Best Hospital di USA

Keynote VI: Hasil Forum Mutu 2015 dan Penutupan serta Pengumuman Rencana Forum Mutu 2016

 

  PENDAFTARAN

Sdr. Lucia Evi Indriarini (Lucia)
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Phone              : 0274-547658 (hunting)
Fax                   : 0274-549425
Mobile             : 0878 3825 8333
Email               : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Informasil lengkap dapat diakses di www.mutupelayanankesehatan.net 

 

 

Tema pelayanan bermutu untuk pasien geriatri masih menjadi bahasan yang akan disampaikan minggu ini. Setelah sebelumnya berbagai informasi terkait upaya perawatan pasien geriatri seperti; penatakalaksanaan gizi, penggunaan tools pendukung pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri, perspektif pelayanan geriatri serta upaya mengurangi risiko medication error, telah disampaikan. Maka minggu ini 2 artikel akan memaparkan mengenai isu Tim Pengobatan Interdisipliner (TPI) serta penggunaan obat antidepresan pada lansia apabila ditinjau dari perspektif regulasi.

Pada salah satu artikel, bahasan penerapan sistem pelayanan yang terpadu dengan menggunakan teknik pengobatan interdisipliner diyakini dapat memberikan ourcome terbaik, mengingat tingkat kompleksitas penyakit yang diderita oleh pasien geriatri. Sedangkan artikel lainnya menguraikan mengenai penggunaan antidepresan bagi lansia yang memerlukan pertimbangan 'khusus'. Dan apabila ditinjau dari perspektif regulasi, diperlukan lebih banyak data uji coba terkontrol pada pasien lansia, sebelum pedoman klinis terkait antidepresan dapat diformulasikan. (lei)

 

Bidan memiliki peran penting pada pelayanan asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil dan melahirkan, bahkan pada tahapan paska melahirkan. Bulan ini topik yang diangkat terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan. Hal ini sejalan dengan peringatan Hari Bidan Nasional yang akan jatuh pada tanggal 24 Juni 2015, sedangkan Hari Bidan Internasional diperingati setiap tanggal 5 Mei.

Seperti tema utama peringatan bidan internasional 2015, "The World Needs Midwives More Than Ever" yang disampaikan oleh International Confederation of Midwives (ICM). Maka sebagai bentuk penghargaan terhadap upaya pelayanan kesehatan oleh profesi bidan, selama empat minggu ke depan akan dipaparkan berbagai artikel maupun informasi yang relevan dengan pelayanan kebidanan. Dua artikel minggu ini akan menguraikan dua hasil penelitian yang mengeskplorasi perspektif pasien pengguna pelayanan asuhan kebidanan serta upaya peningkatan mutu layanan. Aspek-aspek apa saja yang memberikan kontribusi yang dinilai dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan, serta pendekatan yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan. (lei)

Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional pada pada 29 Mei 2015, merupakan bentuk penghargaan dan rasa peduli bagi orang lanjut usia. Pencanangan peringatan Hari Lanjut Usia di Semarang pada 29 Mei 1996 tersebut, merupakan bentuk penghargaan terhadap Dr. KRT. Radjiman Wediodiningrat yang dalam usia lanjut masih memimpin sidang pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Peringatan tersebut dapat pula menjadi mometum yang tepat di dunia kesehatan, khususnya untuk mengupas dan berbagi informasi mengenai seluk beluk pelayanan kesehatan yang bermutu bagi pasien lanjut usia atau pasien geriatri. Pasien geriatri sendiri adalah pasien lanjut usia dengan beberapa penyakit dan masalah biopsikososial. Berbagai gangguan fungsional dan nurisi, serta menurunnya fungsi organ merupakan beberapa hal yang menjadikan pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri menuntut pendekatan secara holistik. Kompleksitas dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi pasien lanjut usia, memicu banyak pihak untuk terus meningkatkan pengetahuan sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan oleh provider dapat tepat sesuai kebutuhan.

Untuk memperkaya informasi pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri, minggu ini dipaparkan dua artikel yang akan membahas mengenai metode yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko medical error pada perawatan pasien lanjut usia serta paparan hasil studi yang dilakukan di London. Pada studi tersebut disampaikan hasil dari penggunaan suatu tool yakni, The Camberwell Assessment of Need for The Eldery untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien, perawat, dan tenaga kesehatan profesional dalam pelayanan kesehatan bagi pasien lanjut usia. "Selamat Hari Lanjut Usia Nasional" (lei)