20 November 2024
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (PKMK FK - KMK UGM) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Hasil Implementasi MOOC SKDR” pada hari Rabu, 20 November 2024 pukul 15.00 – 16.30 WIB. Diseminasi dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan diikuti oleh 31 peserta dari PKMK UGM, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan (SKK) Kementerian Kesehatan, SafetyNet, US CDC, WHO Indonesia, dan JICA.
Kegiatan diseminasi dipandu oleh Andriani Yulianti, MPH (PKMK UGM) sebagai MC dan moderator. Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Surveilans Kemenkes, dr. Triya Novita Dinihari, diikuti oleh sambutan kedua dari SafetyNet yang disampaikan oleh Dr. Fadzilah Kamaludin dan sambutan ketiga dari CDC Country Office Indonesia diwakili oleh Rebecca D Merril. Selanjutnya, Project Director INSPIRASI, dr. Muhammad Hardhantyo, MPH, PhD, memberikan paparan Hasil Implementasi Pelatihan MOOC Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) untuk Unit Pelapor di Provinsi DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Barat.
Pemaparan hasil implementasi MOOC SKDR
Dalam paparannya, dr. Muhammad Hardhantyo, MPH, PhD menyampaikan bahwa pelatihan MOOC SKDR berhasil meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pemahaman terkait Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Efektivitas pelatihan ini terlihat dari peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta, yang dinilai cukup baik dengan retensi pemahaman peserta tetap tinggi pada 30 hari setelah pelatihan. Sebagian besar peserta merasa bahwa materi yang disediakan sangat informatif dan bermanfaat. Penggunaan metode pembelajaran berbasis MOOC juga sangat mendukung proses pembelajaran karena fleksibilitasnya, meskipun beberapa peserta menghadapi kendala, seperti keterbatasan waktu dan banyaknya kuis dalam MOOC.
Adapun sejumlah usulan yang disampaikan peserta antara lain perlunya perluasan akses pelatihan kepada seluruh petugas kesehatan, peningkatan kualitas kuis dan evaluasi materi, serta perbaikan teknis pada pelaksanaan MOOC. Selain itu, peningkatan kualitas media pembelajaran juga menjadi salah satu rekomendasi yang diharapkan dapat lebih menunjang efektivitas pelatihan. Secara keseluruhan, pelatihan MOOC SKDR telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, dengan berbagai masukan dari peserta menjadi bahan penting untuk pengembangan di masa mendatang.
Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif, pada sesi ini para peserta, khususnya dari pihak Kementerian Kesehatan, SafetyNet, serta Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan NTB, berkontribusi aktif dalam memberikan feedback dan usulan perbaikan guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan MOOC SKDR.
Beberapa usulan yang disampaikan antara lain perlunya perbaikan teknis MOOC seperti durasi tampilan materi yang dinilai memiliki tempo terlalu lambat, evaluasi terhadap kesesuaian kuis yang ada dengan kebutuhan peserta dan perlu adanya pembahasan soal kuis. Strategi pemasaran dan advokasi juga menjadi perhatian utama dalam diskusi kali ini, advokasi kepada organisasi-organisasi profesi dinilai menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan peserta MOOC, selain itu perlu adanya pendekatan ke sasaran akademisi seperti dokter internship yang memiliki tingkat pergantian yang cukup tinggi di lapangan.
Terkait waktu pelaksanaan MOOC SKDR yang akan dilakukan sepanjang tahun, perwakilan dari Kementerian Kesehatan memberikan usulan agar pelaksanaan dibagi menjadi beberapa batch untuk memastikan peserta lebih fokus dalam menyelesaikan pelatihan. Perbaikan diharapkan dapat segera dikerjakan sehingga pada Januari 2025 MOOC sudah siap untuk diekspansi.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa uji pendahuluan MOOC SKDR di Provinsi DIY dan NTB telah terlaksana dengan sukses. Ekspansi secara luas masih memerlukan pendekatan strategis dalam revisi materi, pemasaran, serta advokasi untuk memastikan keterlibatan peserta secara lebih luas dan peningkatan efektivitas pelatihan.
Reporter:
Aulia Shafira dan Hamidah Mulyani
(Div Manajemen Mutu PKMK FK-KMK UGM)