Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

Seri Webinar Nasional:

Menjadi Bidan Unggul dan Profesional dalam Penguatan Pelayanan Kebidanan

“Achieving Excellence in Health Services”

  Latar Belakang

Dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi manajerial dan klinis. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan manajemen kinerja klinis sehingga dapat memberikan layanan yang efisien dan efektif sesuai dengan standar mutu yang berlaku. Mutu pelayanan kesehatan oleh berbagai hal yang saling berkaitan, termasuk pengelolaan sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi, manajemen administrasi dan keuangan, serta penerapan standar kualitas dalam layanan kesehatan.

Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) menjadi kunci dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Beberapa permasalahan terkait SDMK dalam pengembangan manajemen kinerja yang masih banyak dihadapi fasyankes adalah sebagai berikut:

  1. Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) belum pernah mengikuti pelatihan manajemen kinerja klinis
  2. Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) memiliki pemahaman yang berbeda terkait standar kualitas pelayanan kesehatan
  3. Kurang adanya pembinaan sumber daya manusia kesehatan (SDMK)
  4. Belum dikembangkan sistem monitoring dan evaluasi kinerja bagi sumber daya manusia kesehatan (SDMK) di fasyankes

Peningkatan dan pengembangan kapasitas SDMK (quality of care) dan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas (quality of services) berperan penting dalam menentukan mutu layanan kesehatan. Perlu adanya upaya peningkatan kinerja pelayanan SDMK sebagai upaya menjamin mutu layanan kesehatan. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM menyelenggarakan Seri Webinar Nasional: Menjadi Bidan Unggul dan Profesional dalam Penguatan Pelayanan Kebidanan sebagai solusi strategis untuk menjawab tantangan dan kebutuhan yang ada.

  Tujuan

Tujuan umum dari kegiatan adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan melalui peningkatan kemampuan manajemen kinerja, kompetensi, dan kapasitas bidan.
Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:

  1. Menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam praktik pelayanan kebidanan.
  2. Meningkatkan kualitas manajemen kebidanan klinik (praktik klinik).
  3. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi kinerja kebidanan klinik dalam pelayanan kebidanan.

  Sasaran Peserta

Sasaran dari pelatihan ini adalah:

  1. Bidan profesi
  2. Bidan vokasi

Indikator Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu:

  1. Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara efektif dalam praktik kebidanan
  2. Mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait dengan pelayanan kebidanan
  3. Melakukan evaluasi dan pemantauan kinerja secara rutin menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan
  4. Menerapkan prinsip-prinsip etika profesi dalam semua aspek pelayanan kebidanan.
  5. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kasus dan refleksi praktik

  Materi Pelatihan

Kegiatan ini akan diselenggarakan terbagi menjadi 3 (tiga) sesi dengan materi yang berbeda dan berkesinambungan.

Seri #1

Webinar 1: Peran Manajemen Kinerja dan Standar Kompetensi dalam Pelayanan Kebidanan

Rabu, 9 Juli 2025  |  13.00 - 16.00 WIB

No.

Judul Materi

Narasumber

Ruang lingkup materi

1

Pengantar Konsep Manajemen Kinerja

dr. Tridjoko Hadianto, DTH&M., M.Kes

Pemahaman dasar tentang definisi, prinsip, dan pentingnya manajemen kinerja dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan

 2

Visi, Tantangan dan Peluang dalam Masa Depan Pelayanan Kebidanan

Dr. Yudhia Fratidhina, SKM, M.Kes

Perkembangan pelayanan kebidanan nasional hingga global, serta bagaimana bidan harus beradaptasi untuk tetap relevan dan kompeten 

 3

Standar Kompetensi dan Standar Profesi Kebidanan

Gita Nirmala Sari, SST, M.Keb, PhD 

Penjelasan tentang standar kompetensi dan standar profesi kebidanan yang berlaku saat ini dan menjadi acuan praktik profesional bidan di Indonesia 

 4

Implementasi Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai Standar Profesi untuk Peningkatan Mutu Layanan Kebidanan

Dr. Indra Supradewi, SKM, MKM

Penerapan SOP dalam praktik nyata untuk menjamin kesetaraan dan keseragaman pelayanan kebidanan yang berkualitas 

 5

Memahami Standar Etika Profesi Kebidanan

Prof. Dr. Mufdlillah, S.Pd., S.SiT., M.Sc 

Prinsip etika dalam praktik kebidanan untuk melindungi hak pasien dan menjaga integritas profesi. 

 

Reportase Kegiatan

Seri 1: Peran Manajemen Kinerja dan Standar Kompetensi dalam Pelayanan Kebidanan

seri1 2

Dalam upaya memperkuat pelayanan kebidanan yang unggul dan profesional, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyelenggarakan Webinar Nasional Seri 1 bertajuk “Peran Manajemen Kinerja dan Standar Kompetensi dalam Pelayanan Kebidanan” pada Rabu (9/7/2025). Kegiatan yang digelar secara daring ini menjadi wadah penting untuk memperbarui wawasan dan meningkatkan kapasitas para bidan dalam menjawab tantangan pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Dalam sambutannya, Dr. Ade Jubaedah, SSiT, MM selaku Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan kebidanan. Bidan adalah garda depan kesehatan perempuan dan anak. Peningkatan kapasitas bidan dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Hal ini selaras dengan pengantar dr. Muhammad Hardhantyo, MPH, Ph.D selaku ketua Divisi Manajemen Mutu PKMK yang menyampaikan bahwa RPJMN 2025–2029 menargetkan penurunan angka kematian ibu dan anak serta peningkatan gizi yang menempatkan peran bidan pada posisi krusial dalam sistem kesehatan nasional.

Materi pertama disampaikan oleh dr. Tridjoko Hadianto, DTH&M., M.Kes yang membahas pentingnya manajemen kinerja kebidanan dalam meningkatkan mutu layanan bidan. Ia memaparkan bahwa manajemen kinerja bukan sekadar evaluasi administratif, tetapi mencakup standar operasional prosedur (SOP), uraian tugas, indikator kinerja klinis, diskusi refleksi kasus, serta monitoring dan evaluasi berkelanjutan. Melalui pendekatan ini, bidan tidak hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga proses kerja yang berkualitas dan kolaboratif.

Selanjutnya materi dilanjutkan oleh Dr. Yudhia Fratidhina, SKM, M.Kes dengan materi tantangan dan peluang masa depan profesi kebidanan. Saat ini, profesi bidan dihadapkan pada kebutuhan untuk terus beradaptasi di tengah era digitalisasi dan perubahan demografi. Bidan harus mampu bekerja secara inklusif, profesional, dan memanfaatkan teknologi—termasuk media sosial—untuk menjangkau masyarakat. Ia menekankan pentingnya transformasi menuju bidan profesional yang tidak hanya bekerja sesuai standar tetapi juga memiliki semangat belajar sepanjang hayat.

Materi ketiga oleh Gita Nirmala Sari, SST, M.Keb, PhD mengupas aspek hukum dan standar profesi dalam praktik kebidanan yang mengacu pada UU Nomor 17 Tahun 2023 dan PMK Nomor 320 Tahun 2020. Bidan memiliki peran yang spesifik dan strategis, terutama dalam pelayanan kesehatan perempuan. Standar kompetensi yang tengah direvisi akan semakin menyesuaikan dengan kerangka kerja internasional. Bidan tidak hanya sebagai pelaksana klinis, tetapi juga pendidik dan advokat dalam sistem kesehatan.

Sementara itu, Prof. Dr. Mufdilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc membahas etika profesi sebagai pilar kepercayaan dan kualitas layanan. Bidan unggul harus memiliki kompetensi, empati, integritas, serta kemampuan kolaborasi lintas profesi. Etika menjadi pondasi dalam menghadapi berbagai tantangan seperti dokumentasi, legalitas praktik, dan tekanan sosial budaya. Beliau menegaskan bahwa profesionalisme harus dijaga melalui pendidikan berkelanjutan, refleksi diri, dan keterlibatan dalam pengembangan ilmu.

Materi terakhir oleh Dr. Indra Supradewi, SKM, MKM membahas implementasi SOP sebagai alat penting dalam menjaga mutu pelayanan kebidanan. SOP tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal tetapi juga panduan teknis yang wajib dipahami dan dilaksanakan secara konsisten. Pelaksanaan SOP yang baik harus dilandasi kedisiplinan, kesadaran, dan evaluasi berkala. Dalam konteks praktik, SOP juga menjadi pegangan penting dalam menghadapi kondisi darurat dan penanganan rujukan.

Lima materi yang disampaikan dalam webinar ini saling melengkapi dan membentuk benang merah yang kuat. Semua bermuara pada satu tujuan utama, yakni memperkuat profesionalisme bidan dalam menjalankan pelayanan yang bermutu tinggi. Webinar ini tidak hanya sebagai sarana transfer ilmu tetapi juga refleksi kolektif untuk menumbuhkan semangat belajar dan beradaptasi di tengah perubahan sistem kesehatan. Seri webinar ini akan berlanjut pada sesi 2 dan 3. Bidan di Indonesia diharapkan semakin mampu dalam memperkuat identitas profesionalisme, menjaga mutu pelayanan, dan tetap setia pada panggilan mulia profesinya.

Reporter:
Nikita Widya Permata Sari, S.Gz (PKMK UGM)

 

 

Biaya Kepesertaan

  • 1 webinar Rp 100.000/peserta
  • 3 webinar Rp 250.000/peserta

 

 

 

 

 

Workshop Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dalam Era Integrasi Layanan Primer (ILP)

11 Desember 2025
Yogyakarta, Gedung Litbang & FK-KMK UGM

  Pendahuluan

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/ atau paliatif dengan mengutamakan promotif dan preventif untuk mewujudkan wilayah kerja yang sehat dengan masyarakat yang berperilaku hidup sehat, mudah mengakses pelayanan kesehatan bermutu, hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.

Disisi yang lain, dalam upaya memperkuat transformasi sistem kesehatan nasional, Kementerian Kesehatan RI mengembangkan Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai pendekatan baru untuk memastikan layanan kesehatan yang terpadu, komprehensif, dan berorientasi siklus hidup. Paradigma ini menekankan koordinasi lintas klaster layanan (manajemen, ibu dan anak, penyakit menular, penyakit tidak menular, lansia, dan lintas klaster) dengan prinsip continuity of care dari promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif.

Dalam implementasi ILP, mutu layanan dan keselamatan pasien (Patient Safety) menjadi pilar untuk menjamin bahwa setiap individu menerima pelayanan yang aman, efektif, efisien, dan berpusat pada pasien. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan primer yang diberikan kepada masyarakat; Memastikan layanan kesehatan yang aman bagi pasien; Mengutamakan kepuasan Masyarakat; Memastikan pengelolaan puskesmas dilakukan secara efisien dan sesuai standar, serta Mendukung koordinasi layanan antara puskesmas dengan fasilitas kesehatan lainnya agar seluruh stakeholder dan pelaksana dapat memahami perkembangan kebijakan mutu dan keselamatan pasien untuk mendukung layanan kesehatan yang bermutu, aman dan nyaman.

Standar akreditasi tahun 2023 mengamanahkan bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan Puskesmas menyelenggarakan peningkatan mutu yang berkesinambungan, menyelenggarakan program manajemen risiko, mengembangkan dan menerapkan sasaran keselamatan pasien sebagai upaya peningkatan keselamatan pasien, menetapkan sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan dan menyelenggarakan program pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan Kesehatan. Oleh karenanya penting bagi puskesmas untuk mendapatkan peningkatan kapasitas terkait peningkatan mutu pelayanan puskesmas dalam era integrasi layanan primer (ILP)

  Tujuan

Secara umum workshop ini bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan pengelola Puskesmas dalam penerapan mutu pelayanan kesehatan di era Integrasi Layanan Primer (ILP).

  1. Memahami kebijakan dan konsep ILP serta implikasinya terhadap upaya peningkatan mutu di Puskesmas.
  2. Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan mutu puskesmas sesuai standar akreditasi Puskesmas.
  3. Mengembangkan kemampuan dalam penerapan manajemen risiko, sasaran keselamatan pasien, dan pelaporan insiden, dan pemahaman tentang PPI dan standar layanan yang bermutu.
  4. Meningkatkan pemahaman mengenai langkah strategi peningkatan mutu secara sistematis di Puskesmas sesuai standar akreditasi

  Sasaran Peserta

  1. Kepala Puskesmas
  2. Penanggung jawab Mutu
  3. Penanggung jawab Keselamatan Pasien
  4. Tim PPI
  5. Koordinator Program
  6. Tenaga kesehatan terkait lainnya

Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2025
Waktu : 08.00–12.00 WIB
Tempat : Sekretariat Bersama Timur, Gedung Penelitian dan Pengembangan,
FK-KMK UGM

Narasumber

Tim Konsultan Manajemen Mutu Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM

Agenda

WAKTU POKOK BAHASAN FASILITATOR
08.00–08.15 Pre Test & Pembukaan Course Director
08.15–09.00 Materi I: Kebijakan dan Konsep ILP serta implikasinya terhadap upaya peningkatan mutu di puskesmas. dr. Tjahjono Kunjoro, MPH, DrPH
09.00–09.30 Materi 2: Identifikasi kebutuhan peningkatan mutu puskesmas sesuai standar akreditasi. dr. Tjahjono Kunjoro, MPH, DrPH
09.30–11.00 Materi 3: Strategi penerapan manajemen risiko, sasaran keselamatan pasien, pelaporan insiden dan PPI sebagai upaya peningkatan mutu puskesmas dr. Tjahjono Kunjoro, MPH, DrPH
11.00– 11.45 Materi 5: Strategi pengelolaan mutu secara sistematis sesuai standar akreditasi Puskesmas dr. Tjahjono Kunjoro, MPH, DrPH
11.45- 12.00 Post Test, Penutupan dan Foto Bersama Course Director

Biaya Kepesertaan

  • Peserta yang hadir secara luring Rp.500.000
  • Peserta yang hadir secara daring Rp.300.000

*Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui: No Rekening : 9888807172010997
Nama Pemilik : UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum
Nama Bank : BNI

Narahubung

Silakan hubungi kami bila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut
Andriani Yulianti | 081328003119 | This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Catatan
Pelatihan akan dilangsungkan jika peserta telah memenuhi kuota kepesertaan yakni 10 orang terdaftar secara offline atau 40 peserta daring (Catatan ini tidak perlu masuk leaflet/website)

 

 

 

 

Pelatihan Triggers Tools untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien

11 Desember 2025
Yogyakarta, Gedung Litbang & FK-KMK UGM

  Pendahuluan

Triggers Tools adalah metode pengukuran yang secara luas diakui sebagai pendekatan yang paling efektif dan sensitif dalam mendeteksi dan mengukur Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD) atau Adverse Events (AEs). Pendekatan ini secara signifikan melampaui keterbatasan sistem pelaporan insiden konvensional yang sering kali bersifat pasif dan hanya menangkap sebagian kecil dari insiden yang terjadi.

TT dapat memonitor KTD secara berkelanjutan, menentukan apakah upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien yang diimplementasikan benar-benar menghasilkan penurunan insiden dari waktu ke waktu. Inisiatif yang dipandu oleh Institute for Healthcare Improvement (IHI) telah membuktikan bahwa rumah sakit yang konsisten menggunakan alat ini sebagai metrik kinerja dapat mencapai penurunan tingkat bahaya (harm rate) sebesar 50% atau bahkan lebih dalam periode waktu yang singkat. Oleh karena itu, Triggers Tools penting dipahami dan di implementasi untuk meningkatkan mutu.

  Tujuan

  1. Meningkatkan pemahaman tentang keselamatan pasien
  2. Meningkatkan pemahaman peserta tentang struktur dan komponen triggers tools
  3. Meningkatkan pemahaman peserta cara mengisi formulir triggers tools

  Sasaran Peserta

  1. Manajemen Faskes,
  2. Komite/Tim Keselamatan Pasien,
  3. Komite Mutu,
  4. Dokter,
  5. Perawat,
  6. Bidan,
  7. Apoteker,
  8. Dosen,
  9. Peneliti,
  10. Mahasiswa.

  Materi Pelatihan

  1. Pengenalan konsep keselamatan pasien
  2. Pengenalan struktur dan komponen triggers tools
  3. Pengenalan cara mengisi formulir triggers tools

Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2025
Waktu : 09.00–12.00 WIB
Tempat : Sekretariat Bersama Barat, Gedung Penelitian dan Pengembangan, FK-KMK UGM

Agenda

Waktu Materi Fasilitator
09.00-09.15 Pembukaan Moderator 
09.15-10.00 Konsep keselamatan pasien CoE for Patient Safety and Quality 
10.00-10.45 Struktur dan komponen triggers tools CoE for Patient Safety and Quality 
10.45-11.30 Cara mengisi formulir triggers tools CoE for Patient Safety and Quality 
11.30-11.50 Diskusi Moderator 
11.50-12.00 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut PI : Eva Tirtabayu Hasri, MPH

Biaya Kepesertaan

  • Peserta yang hadir secara luring Rp.500.000
  • Peserta yang hadir secara daring Rp.300.000

*Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui: No Rekening : 9888807172010997
Nama Pemilik : UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum
Nama Bank : BNI

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri (0823-2433-2525)

 

 

 

 

Pelatihan Clinical Pathways dan Cost of Care sebagai Indikator Kesehatan Finansial Program JKN

11 Desember 2025
Yogyakarta, Gedung Litbang & FK-KMK UGM

  Pendahuluan

Sebelas tahun program JKN, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dituntut menjamin keberlangsungan finansial. Variasi praktik klinis yang tidak terkendali adalah 'silent killer' bagi efisiensi biaya. Pelatihan ini dirancang sebagai solusi cepat untuk menguasai dua strategi utama: Clinical Pathway (CP), sebagai standar mutu berbasis bukti, dan Cost of Care (CoC), sebagai indikator kesehatan finansial. Ini sangat krusial untuk dipahami.

  Tujuan

  1. Meningkatkan pemahaman penyusunan, implementasi dan evaluasi CP
  2. Meningkatkan pemahaman Cost of Care

  Sasaran Peserta

  1. Manajemen Faskes,
  2. Komite/Tim Keselamatan Pasien,
  3. Komite Mutu,
  4. Dokter,
  5. Perawat,
  6. Bidan,
  7. Apoteker,
  8. Dosen,
  9. Peneliti,
  10. Mahasiswa.

Materi

  1. Pengenalan penyusunan, implementasi dan evaluasi CP
  2. Pengenalan konsep dasar Cost of Care

Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2025
Waktu : 13.00–16.00 WIB
Tempat : Sekretariat Bersama Barat, Gedung Penelitian dan Pengembangan,
FK-KMK UGM

Narasumber

Tim Konsultan Manajemen Mutu Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM

Agenda

Waktu Materi Fasilitator
13.00-13.15 Pembukaan Moderator
13.15-13.45 Pengenalan cara penyusunan CP Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
13.45-14.15 Pengenalan cara implementasi dan evaluasi CP Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
14.15-14.45 Pengenalan cost of care Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
14.45-15.15 Diskusi Moderator
15.15-16.00 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut PI : Eva Tirtabayu Hasri, MPH

Biaya Kepesertaan

  • Peserta yang hadir secara luring Rp.500.000
  • Peserta yang hadir secara daring Rp.300.000

*Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui: No Rekening : 9888807172010997
Nama Pemilik : UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum
Nama Bank : BNI

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri (0823-2433-2525)