Pelatihan Triggers Tools untuk Meningkatkan Keselamatan Pasien
11 Desember 2025
Yogyakarta, Gedung Litbang & FK-KMK UGM
![]()
Pendahuluan
Triggers Tools adalah metode pengukuran yang secara luas diakui sebagai pendekatan yang paling efektif dan sensitif dalam mendeteksi dan mengukur Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD) atau Adverse Events (AEs). Pendekatan ini secara signifikan melampaui keterbatasan sistem pelaporan insiden konvensional yang sering kali bersifat pasif dan hanya menangkap sebagian kecil dari insiden yang terjadi.
TT dapat memonitor KTD secara berkelanjutan, menentukan apakah upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien yang diimplementasikan benar-benar menghasilkan penurunan insiden dari waktu ke waktu. Inisiatif yang dipandu oleh Institute for Healthcare Improvement (IHI) telah membuktikan bahwa rumah sakit yang konsisten menggunakan alat ini sebagai metrik kinerja dapat mencapai penurunan tingkat bahaya (harm rate) sebesar 50% atau bahkan lebih dalam periode waktu yang singkat. Oleh karena itu, Triggers Tools penting dipahami dan di implementasi untuk meningkatkan mutu.
Tujuan
- Meningkatkan pemahaman tentang keselamatan pasien
- Meningkatkan pemahaman peserta tentang struktur dan komponen triggers tools
- Meningkatkan pemahaman peserta cara mengisi formulir triggers tools
Sasaran Peserta
- Manajemen Faskes,
- Komite/Tim Keselamatan Pasien,
- Komite Mutu,
- Dokter,
- Perawat,
- Bidan,
- Apoteker,
- Dosen,
- Peneliti,
- Mahasiswa.
Materi Pelatihan
- Pengenalan konsep keselamatan pasien
- Pengenalan struktur dan komponen triggers tools
- Pengenalan cara mengisi formulir triggers tools
Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 11 Desember 2025
Waktu : 09.00–12.00 WIB
Tempat : Sekretariat Bersama Barat, Gedung Penelitian dan Pengembangan, FK-KMK UGM
Agenda
| Waktu |
| 09.00-09.15 |
| 09.15-10.00 |
| 10.00-10.45 |
| 10.45-11.30 |
| 11.30-11.50 |
| 11.50-12.00 |
Biaya Kepesertaan
- Peserta yang hadir secara luring Rp.500.000
- Peserta yang hadir secara daring Rp.300.000
*Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui: No Rekening : 9888807172010997
Nama Pemilik : UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum
Nama Bank : BNI
Narahubung
Eva Tirtabayu Hasri (0823-2433-2525)

Dalam paparannya, dr. Muhammad Hardhantyo, MPH, PhD menyampaikan bahwa pelatihan MOOC SKDR berhasil meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pemahaman terkait Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR). Efektivitas pelatihan ini terlihat dari peningkatan pemahaman dan kemampuan peserta, yang dinilai cukup baik dengan retensi pemahaman peserta tetap tinggi pada 30 hari setelah pelatihan. Sebagian besar peserta merasa bahwa materi yang disediakan sangat informatif dan bermanfaat. Penggunaan metode pembelajaran berbasis MOOC juga sangat mendukung proses pembelajaran karena fleksibilitasnya, meskipun beberapa peserta menghadapi kendala, seperti keterbatasan waktu dan banyaknya kuis dalam MOOC.
Penyebab kematian terbanyak bukan karena akses, namun karena pelayanan yang tidak bermutu. Pelayanan yang tidak bermutu dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya pembiayaan. Sejak 2014, muncul kurang baiknya implementasi JKN. Isu yang tidak pernah lepas dibahas hingga saat ini tentang klaim pending atau BPJS Kesehatan yang tidak membayar klaim rumah sakit dengan berbagai alasan seperti tidak lengkapnya dokumen administrasi. Permasalahan ini menyebabkan timbulnya revisi pada regulasi yang ada yaitu UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, disebutkan bahwa tenaga medis dan tenaga kesehatan wajib menyelenggarakan kendali mutu dan kendali biaya dengan cara audit pelayanan kesehatan. Sehingga, kinerja Tim Kendali Mutu Kendali Biaya (TKMKB) teknis yang berhubungan erat dengan tim casemix memerlukan pelatihan khusus agar mutu klaim dan klinis dapat meningkat.







