Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

Implementasi Lean Management Sebagai Upaya Kendali Mutu Kendali Biaya dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

  PENGANTAR

Institusi kesehatan termasuk Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas (PKM) adalah lini terdepan dalam pelayanan kesehatan. Pemberlakuan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membawa konsekuensi pada peningkatan utililisasi RS/PKM. Hal ini mengharuskan RS/PKM untuk menyesuaikan diri, termasuk penambahan tempat tidur, tenaga dan sumber daya lainnya. Konsekuensinya adalah peningkatan biaya operasional RS. Sementara pada saat yang sama, sistem pembayaran yang dianut oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai penyelenggara JKN menggunakan sistem paket (bukan lagi fee for services). Pelayanan kesehatan kepada peserta JKN juga harus memperhatikan mutu, berorientasi pada aspek keamanan pasien, efektifitas tindakan, kesesuaian dengan kebutuhan pasien, serta efisiensi biaya.

Menurut Intitute of Medicine (IOM), RS dapat mengadopsi beberapa intervensi peningkatan mutu seperti Konsep Lean. Lean adalah suatu manajemen strategi yang bisa diaplikasikan pada semua organisasi termasuk organisasi pelayanan kesehatan seperti RS dan PKM. Lean Management adalah suatu pendekatan dalam manajemen organisasi yang berbasis pada filosofi respect terhadap orang dan kemanuasiaan serta perbaikan yang berkesinambungan secara sistematis dengan sumber daya yang ada. Lean berfokus pada nilai (value) dari perspektif pelanggan dan membuang pemborosan (waste) yang ada. Pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Implementasi Lean Management telah memberikan dampak peningkatan berbagai kinerja pelayanan di RS, seperti: (1) Menurunkan: 54,5% waktu antrean, menurunkan 32,4% waktu pendaftaran, menurunkan 76,9% waktu tunggu keluar RS, Menurunkan rata-rata waktu tunggu pasien infus kemoterapi, (2) Meningkatkan efisiensi aliran proses laboratorium, (3) Menurunkan 13% total biaya diagnostic, (4) Meningkatkan efisiensi ruang operasi, (5) Penghematan mingguan $ 8,197 ($ 426.244/tahun). Di RS Virginia Mason, implementasi Lean Management berhasil: (1) Meningkatan 45-75% produktifitas, (2) Pengurangan 25-55% biaya, (3) Kelancaran proses: 60-90 %, (4) Penurunan defect: 50-90%, (5) Pengurangan inventory: 60-90%, (6) Penurunan penggunaan tempat: 35-50%, (7) Penurunan lead time: 50-90%.

Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, Lean Management telah menjadi suatu pendekatan yang sangat populer sebagai upaya kendali mutu kendala biaya pasca implementasi JKN. Namun demikian, saat ini tidak semua RS/PKM telah mendapatkan wawasan bagaimana mengimplementasikannya. RS/PKM yang telah mendapatkan wawasan/pelatihan pun sebagian mengalami kesulitan untuk mengimplementasikan konsep Lean Management dalam keseharian RS/PKM.

Workshop ini akan menuntun peserta untuk bisa mempraktekkan konsep Lean Management. Disamping mendapatkan pendampingan tahap demi tahap implementasinya, peserta workshop juga dapat memiliki panduan implementasi lean management sebagai bekal saat kembali ke RS/PKM. Keutuhan pemahaman tentang konsep Lean Management, cara implementasi, tools dasar dan penunjang memberikan kesempatan bagi RS/PKM untuk bisa mengimplementasikan Lean Management. Pengalaman RS lain dapat dijadikan sumber inspirasi untuk mengembangkan pendekatan, metode dan strategi sendiri sesuai keadaan RS/PKM masing-masing.


  TUJUAN

Tujuan Umum: Memberikan pemahaman dan ketrampilan kepada peserta untuk mengimplemenetasi Lean Management dalam rangka kendali mutu kendali biaya.

Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti workshop Lean Management, peserta diharapkan:

  1. Memahami isu-isu terkini mutu pelayanan kesehatan dalam era JKN.
  2. Memahami dan mempraktekkan prinsip-prinsip Lean Management
    1. Mampu mengidentifikasi Value dan waste
    2. Mampu menyusun Value Stream Mapping (VSM)
  3. Mampu menghitung Takt Time (salah satu cara mengurangi antrean/waktu tunggu)
  4. Mampu mempraktekkan penggunaan tools dasar mutu
  5. Mampu memahami tools penunjang lain (5S, Kanban, Kaizen, Visual Management, Risk Assessment) untuk mendukung implementasi Lean
  6. Memahami Strategi dan faktor pendukung implementasi Lean Management.


MATERI WORKSHOP

  1. Mutu Pelayanan Kesehatan di Era JKN.
  2. Sejarah, Konsep dan Filosofi, Prinsip-Prinsip, Tools Lean Management
  3. Kisah Sukses Implementasi Lean Management
  4. Strategi dan kunci sukses implementasi Lean Management.


SASARAN/PESERTA WORKSHOP

  1. Direktur RS/Kepala Dinas Kesehatan
  2. Wadir/Kabid/Kasi/Kasubag/ Kepala UPT/Kepala bagian administrasi RS/PKM
  3. Kepala Instalasi/unit RS/Komite mutu/Change agent
  4. Mahasiswa/peneliti Lean, dll


NARASUMBER

  1. Firman, SE, MPH (Kandidat Doktor “Lean Six Sigma” FK UGM /PKMK FK UGM)
  2. dr. Hanevi Djasri, M.Kes (Ketua IHQN/Kepala Divisi Mutu PKMK FK UGM)
  3. Dharwany M. Hasibuan, SE, MM (Praktisi yang telah mengimplementasikan lean/Wadir PKU Muhammadyah Surakarta)

AGENDA

Hari I    
Hari/Jam Materi Narasumber
08.00-08.30

Pembukaan dan Pre Test

materi

 
08.30-09.15

Konsep Lean Management

materi

Firman, SE, MPH
09.15-10.00

Filosofi dan Tools Lean Management

materi

Firman, SE, MPH
10.00-10.15 Break Panitia
10.15-11.00

Cerita Sukses implementasi Lean Management (Upaya, Startegi dan Hasil) di RS PKU Muhammadyah Surakarta

materi

Dharmany M. Hasibuan, SE, MM
11.00-11.45 Review Implementasi Kaizen, 5S, Visual Management dan Kanban di RS PKU Muhammadyah Surakarta Dharmany M. Hasibuan, SE, MM
11.45-12.45 Ishoma  
12.45-13.30 Review & Praktek: Implementasi Visual Management dan Kanban Firman, SE, MPH
13.30-14.15

Review & Praktek: Membuat Value Stream Mapping (VSM)

materi

Firman, SE, MPH
14.15-15.00

Strategi dan sinergi penedekatan mutu dalam pelayanan kesehatan di Era JKN

materi

dr. Hanevi Djasri, MARS
Hari II    
08.30-09.15

Review & Praktek: Identifikasi Value

materi

Firman, SE, MPH
09.15-10.00 Praktek: mengidentifikasi Value, Waste dan menghitung Takt Time Firman, SE, MPH
10.00-10.15 Break Panitia
10.15-11.00 Review & Praktek Tools Risk Assessment  (1): RCA dr. Hanevi Djasri, M.Kes
11.00-11.45 Review & Praktek  Tools: Risk Assessment  (2): FMEA dr. Hanevi Djasri, M.Kes
11.45-12.45 Ishoma  
12.45-13.30 Kepemimpinan dalam upaya Mutu dr. Hanevi Djasri, MARS
13.30-14.15 Kunci Sukses Implementasi Lean Managent Firman, SE, MPH
14.15-14.30 Post test  
14.30-15.00 Penutupan  

 

 

 

 

METODE PEMBELAJARAN

  1. Teori / ceramah dan Diskusi
  2. Praktek / simulasi:
    • Menyusun VSM, Identifikasi Value & Waste, Menghitung Takt Time
    • Tools dasar Lean Management: 5S, Kanban, Visual Management, Kaizen.
    • Tools dasar mutu: Fishbone diagram, Pareto Diagram, Control Chart, Chek Sheet)
    • Tools Penunjang (Risk Assessment, dll)

 

 

Kerangka Acuan

Pelatihan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Analisa Data Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas dan Klinik Pratama

Disusun Oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM

  LATAR BELAKANG

Intisari dari berbagai macam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah untuk: Menggerakkan kepemimpinan menuju perubahan budaya organisasi; Proaktif mengidentifikasi dan menurunkan risiko dan penyimpangan; Fokus pada isu prioritas berdasarkan data; dan Mencari cara perbaikan yang bersifat langgeng. Upaya peningkatan mutu layanan klinis, dan keselamatan pasien menjadi tanggung jawab seluruh tenaga klinis yang memberikan asuhan pasien. Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan, melaksanakan, dan menindaklanjuti. Untuk mengidentifikasi permasalahan mutu layanan klinis, potensi terjadinya risiko dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator pelayanan klinis yang ditetapkan oleh fasilitas kesehatan dengan acuan yang jelas dan perlu mengevaluasi program dan analisa data dan keselamatan pasien puskesmas dan klinik pratama secara komprehensif.

Sejalan dengan kebutuhan FKTP dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan maka perlu adanya pemahaman mengenai pengolahan data mutu agar dapat memberikan pelayanan dengan fokus kepada pasien. Sarana pelayanan kesehatan harus dapat menggunakan data dan menggunakannya untuk memprediksikan pelayanan ke masa depan, hal ini penting karena selama ini banyak sarana pelayanan kesehatan hanya menggunakan data untuk melihat masa lalu, sehingga diperlukan pemahaman keterampilan dan kemampuan untuk mengelola data mutu sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

Pengolahan data dilakukan untuk mencegah sindrom kaya akan data namun miskin informasi, sehingga data harus dapat dikumpulkan, dievaluasi dan diubah menjadi informasi yang berguna untuk membuat kesimpulan dan keputusan. Lebih lanjut evaluasi program dan analisa data dan keselamatan pasien tersebut perlu menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis dan perbaikan proses klinik serta manajemen, harus dikelola dengan baik dengan sifat kepemimpinan yang jelas agar tercapai hasil maksimaL.

  TUJUAN

Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengevaluasi program dan analisa data dan keselamatan pasien puskesmas dan klinik pratama dalam melakukan Pengukuran, Evaluasi dan Tindak Lanjut Indikator pada standar peningkatan mutu dan keselamatan pasien, dengan tujuan khusus untuk:

  1. Mengevaluasi penilaian kinerja dan pelayanan klinis
  2. Mengevaluasi program sasaran Keselamatan Pasien
  3. Mengevaluasi kegiatan manajemen resiko
  4. Mengevaluasi pelaksanaan kontrak kerja terkait pelayanan klinis
  5. Mengevaluasi peningkatan mutu pelayanan laboratorium
  6. Mengevaluasi pelaksanaan Diklat MPKP ekternal dan internal
  7. Mengevaluasi peningkatan mutu pelayanan obat
  8. Mengevaluasi peningkatan mutu pelayanan ANC

  PESERTA

Workshop ini secara umum perlu diikuti oleh pimpinan, manajer dan staf FKTP serta secara khusus perlu diikuti oleh staf FKTP yang terkait dalam pengumpulan, validasi, pengolahan dan analisa data Program peningkatan mutu dan keselamatan pasien FKTP


  MATERI

Workshop ini akan terdiri dari pokok-pokok materi sebagai berikut:

  1. Konsep dasar peningkatan mutu dan keselamatan pasien
  2. Evaluasi dan analisa data mutu dan keselamatan pasien


NARASUMBER

  1. dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH, Dr.PH
  2. dr. Lina Kurniawati, MPH
  3. Nusky Syaukani, MPH


AGENDA

HARI I

Waktu Kegiatan Fasilitator
08.00-08.30 Registerasi Panitia
08.30-08.45

Pengantar Pelatihan

materi

Tjahjono Kuntjoro
09.45-10.30

Konsep Dasar Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien

materi

Tjahjono Kuntjoro
10.30-10.45 Rehat Pagi  
10.45-11.30

Sistem manajemen mutu menurut standar akreditasi Bab 3, 6, dan 9 Standar akreditasi Puskesmas, dan Bab 4 Standar akreditasi klinik pratama

materi

Lina Kurniawati
11.30-12.15

Penyusunan kebijakan Mutu

materi

Nusky Syaukani
12.15-13.00 ISHOMA  
13.00-13.30

Praktek penyusunan program mutu dan Keselamatan Pasien

materi

Nusky Syaukani
13.30-14.30

Perbaikan mutu berkesinambungan (CQI): Siklus PDCA 

materi

Nusky Syaukani

14.30-16.00

 

Penyusunan indikator-indikator kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien

materi

Tjahjono Kuntjoro, Lina Kurniawati

Reportase hari 1


Peserta diharapkan:

  1. Membawa data kinerja mutu FKTP atau bagian/bidang/unit masing-masing selama periode tahun 2016 (bila memungkinkan dalam bentuk data per bulan) dan laptop/Notebook untuk latihan pengolahan dan analisa data.
  2. Membawa 1 (satu) contoh (bila ada) laporan perbaikan mutu.

 

 

Kerangka Acuan Pelatihan Dasar

Medical Leadership bagi Dokter dan Dokter Spesialis di Rumah Sakit

  PENGANTAR

Dokter merupakan tulang punggung pelayanan di RS. Ditangan mereka terletak baik-tidaknya mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS, sehingga dibutuhkan kompetensi dokter sebagai pemimpin dalam layanan kesehatan di RS, atau yang sering disebut sebagai clinical leader.

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Medik (Medical Leadership Competency Framework) telah dikembangkan sejak tahun 2008 oleh Academy of Medical Royal Colleges bekerjasama dengan NHS Institute. Kerangka tersebut berisi garis besar kompetensi yang dirancang agar para dokter (klinisi) dapat mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka. Kerangka ini menyediakan panduan yang sangat bernilai bagi para dokter untuk merencanakan kepemimpinan klinis yang efektif dan juga menyediakan kesempatan agar para dokter menjadi lebih proaktif dalam merancang dan mengaplikasikan pelayanan medis.


  TUJUAN

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para dokter dan dokter speslialis untuk menjadi clinical leader di RS. Tujuan khusus pelatihan adalah:

  1. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta terkait dengan personal qualities
  2. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam bekerjasama dengan orang lain
  3. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam mengelola pelayanan klinis di RS
  4. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam menetapkan arah RS
  5. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam meningkatkan pelayanan klinis di RS


  PESERTA

Pelatihan ini diharapkan dapat diikuti oleh para dokter, dokter gigi, dokter spesialis baik yunior maupun senior dan juga dapat diikuti oleh para pengelola RS yang menduduki jabatan direktur pelayanan medis, kepala bidang pelayanan medis, komite medis, kepala instalasi, dan sebagainya.


  MATERI

Materi pelatihan akan terdiri dari 5 modul, yaitu:

  1. Modul 1: Memahami Diri Sendiri
  2. Modul 2: Bekerjasama Dengan Orang Lain
  3. Modul 3: Mengelola Pelayanan
  4. Modul 4: Meningkatkan Kinerja
  5. Modul 5: Menetapkan Arah Pengembangan


  FASILITATOR

Pelatihan ini akan difasilitasi oleh tim dari Perhimpunan Dokter Manajemen Medik (PDMMI) yang juga sebagian besar merupakan pengelola berbagai RS terkemuka di Indonesia. Daftar fasilitator antara lain:

  1. dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC, MARS. RSUP Fatmawati
  2. dr. Ayi Djembarsari, MARS. RSUP Hasan Sadikin
  3. DR. dr Lia G. Partakusuma, SpPK, MARS. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
  4. dr. Hermien W. Moeryono, Sp.A. RS Anak Bersalin Harapan Kita
  5. Hanevi Djasri, dr, MARS. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

 

JADWAL

Jam Topik Fasilitator*
Hari I    
08:00-08:30 Pembukaan dan Pretest Panitia
08:30-09:00

Pengantar Pelatihan

materi

Hanevi Djasri
09:00-10:00

Modul 1: Memahami Diri Sendiri (Pesonal Quality)

materi

Andi Wahyuningsih A
10:00-11:00 Diskusi dan Praktek Modul 1  
11:00-12:00

Modul 2: Bekerjasama Dengan Orang Lain (Working with Others)

materi

Hermin W Moeryono
12:00-13:00 Istirahat Siang  
13:00-14:00 Diskusi dan Praktek Modul 2  
14:00-15:00

Modul 3: Mengelola Pelayanan (Managing the Services)

materi

Hanevi Djasri
15:00-16:00 Diskusi dan Praktek Modul 3  
Hari II    
08:00-09:00

Modul 4: Meningkatkan Kinerja (Improving Services)

materi

Hanevi Djasri
09:00-10:00 Diskusi dan Praktek Modul 4  
10:00-11:00

Modul 5: Menetapkan Arah (Setting Direction)

materi

Ayi Jembarsari
11:00-12:00 Diskusi dan Praktek Modul 5  
12:00-13:00 Istirahat Siang  
13:00-14:00 Diskusi Refleksi dan Implementasi Modul 1-5 Semua Fasilitator
14:00-14:30 Penyusunan POA Hanevi Djasri
14:30-15:00 Penutup dan Post test Panitia

 

 

Kerangka Acuan

Pendampingan Penyusunan Rencana Aksi BPPSDM dan Penyusunan Rencana Stratejik Poltekkes Kemenkes Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pengelolaan Poltekkes

Kerjasama antara BPPSDM Kemenkes dengan PKMK FK UGM

  LATAR BELAKANG

Politeknik Kesehatan yang berada dalam naungan Kementerian Kesehatan dalam proses pengelolaan pendidikan membutuhkan perencanaan jangka panjang, agar dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan keberhasilan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan serta merencanakan kegiatan berikutnya. Penyusunan rencana stratejik Poltekes tidak lepas dari arahan pemilik Poltekkes yaitu Kementerian Kesehatan, dalam hal ini adalah BPPSDM Kesehatan. BPPSDMK perlu memberikan arah pengembangan Poltekes secara nasional serta memberikan pedoman proses penyusunan renstra, sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan antar berbagai Poltekes.

Hasil baseline survey (PKMK, 2016) menunjukan bahwa proses penyusunan renstra dan format renstra antar Poltekkes Kemenkes berbeda-beda, selain itu pemetaan proses bisnis yang menjadi bagian dalam renstra juga belum dapat memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan yang ada serta juga belum merumuskan berbagai strategi yang dipilih untuk meningkatkan mutu baik institusi maupun SDM Poltekkes Kemenkes. Lebih lanjut keterkaitan antar Renstra Poltekkes dengan Rencana Aksi BPPSDMK sebagai induk organisasi juga dinilai lemah.

Berdasarkan baseline survey tersebut maka diputuskan perlunya pendampingan dari mulai pembuatan rencana aksi program yang dibuat oleh BPPSDM yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan renstra oleh masing-masing Poltekkes.

  TUJUAN

Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk mendampingi BPPSDM dalam menyusun Rencana Aksi Program dan pendampingan penyusunan rencana stratejik Poltekkes Kemenkes sebagai upaya mencapai peningkatan mutu kinerja dan pemerataan tenaga kesehatan.

Adapun tujuan khusus dari proposal ini adalah :

  1. Menyusun Rencana Aksi Program BPPSDM mengacu pada renstra Kemenkes
  2. Menyusun kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes
  3. Menyusun sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes kemenkes
  4. Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes secara bertahap

Bentuk Kegiatan

  1. Penyusunan Rencana Aksi Program
    1. Workshop Rencana Aksi Program Tahap I: Bertujuan untuk brain storming antara BPPSDMK dengan PKMK FK UGM untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan BPPSDMK terkait program-program yang akan dilaksanakan dalam Rencana Aksi Program. Workshop ini diselenggarakan 1 kali.
    2. Pendampingan penyusunan Rencana Aksi Program: dilakukan dengan diskusi internal tim konsultan, tatap muka dengan pihak BPPSDMK dan webinar.
    3. Workshop rencana aksi program Tahap II: Sebanyak 1 kali, yang bertujuan untuk memaparkan hasil Rencana Aksi Program yang telah disusun.
  2. Penyusunan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra Poltekkes kemenkes
    1. Workshop penyusunan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes: Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk menyusun kebijakan teknis penyusunan rencana stratejik Poltekkes. Workshop akan diselenggarakan 1 kali.
    2. Workshop penyusunan sistem monitoring dan evaluasi renstra: Penyelenggaraan workshop sebanyak 1 kali, yang bertujuan untuk menyusun sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes.
    3. Workshop pemaparan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra Poltekkes kemenkes: Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk pemaparan dan pengesahan Petunjuk Teknis penyusunan renstra Poltekkes serta monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes. Workshop ini akan dilaksanakan dalam 1 kali penyelenggaraan.
  3. Pendampingan penyusunan rencana stratejik Poltekkes
    1. Workshop sosialisasi Rencana Aksi Program BPPSDM dan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes: Penyelenggaraan workshop (1 kali) untuk mensosialisasikan Rencana Aksi program BPPSDM, pedoman penyusunan renstra Poltekkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes.
    2. Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes: Dilakukan melalui tatap muka dengan 38 Poltekes dan juga pendampingan jarak jauh melalui web.
    3. Program pengembangan “Website Jejaring Poltekes Kemenkes” akan digunakan sebagai fasilitas pendukung dalam pendampingan penyusunan renstra Poltekes. Website akan berisi berbagai materi peningkatan komptensi bagi para pengelola dan dosen Poltekes termasuk dalam menyusun rencana stratejik.
    4. Diselenggarakan program capacity building bagi SDM Poltekkes Kemenkes untuk mendukung peningkatan kualitas dan pemahaman terkait penerapan renstra dan proses bisnis di Poltekkes
    5. Workshop pemaparan renstra Poltekkes Kemenkes: Penyelenggaraan workshop pemaparan renstra oleh masing-masing Poltekkes yang dibagi menjadi 3 tahap. Sehingga diperoleh output berupa Rencana Stratejik Poltekkes Kemenkes yang mengacu pada Rencan Aksi Program BPPSDMK dan ssesuai pedoman penyusunan renstra yang diterbitkan oleh BPPSDMK


  TIM PENDAMPING

Kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Aksi Program BPPSDM dan Penyusunan Poltekkes Kemenkes akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari :

  1. Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD (Narasumber)
  2. Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD. (Narasumber)
  3. Dr.dr. Andreasta Meliala (Narasumber)
  4. dr. Hanevi Djasri, MARS (Konsultan Utama)
  5. Elisa Sulistyaningrum, MPH (Asisten Konsultan)
  6. Lucia Evi Indriarini, MPH (Asisten Konsultan)
  7. Anantasia Noviana, SE (Manajer)


MEKANISME PENDAMPINGAN

Setiap rangkaian workshop (baik melalui tatap muka langsung maupun melalui webbinar) akan dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan yang disusun sebelumnya. Kerangka acauan setidaknya berisi latar belakang, tujuan, peserta, fasilitator, jadwal kegiatan dan lembar kertas kerja. Setiap workshop akan diawali dengan paparan materi oleh narasumber diikuti dengan diskusi. Workshop kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok difasilitasi oleh Tim Pendamping. Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama. Seluruh materi workshop, hasil diskusi, dan laporan workshop akan dapat dibaca di www.mutupelayanankesehatan.net 


BIAYA

Biaya bagi Tim Pendamping untuk Penyusunan Rencana Aksi Program BPPSDM dan Penyusunan Poltekkes Kemenkes berasal dari dana BPPSDM tahun anggaran 2017


  RENCANA KERJA DAN JADWAL

No Kegiatan Bulan
4 5 6 7 8 9 10 11
PENYUSUNAN RENCANA AKSI PROGRAM                
1. Workshop 1 Identifikasi Kebutuhan Rencana Aksi X              
2. Workshop 2-4 Penyusunan Rencana Aksi   X            
4. Worksop 5 Pemaparan hasil Penyusunan Rencana Aksi   X X          
PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PENYUSUNAN RENCANA STRATEJIK SERTA PETUNJUK TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN RENCANA STRATEJIK                
1. Workshop 6-7 Penyusunan Juknis Penyusunan Renstra     X          
2. Workshop 8-9 Penyusunan Juknis Sistem Monev       X        
4. Workshop 10 Pemaparan Hasil penyusunan Juknis       X        
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEJIK                
1. Workshop 11 Sosialisasi Rencana Aksi         X      
  Workshop 12 Sosialisasi Juknis Penyusunan Renstra dan Juknis Sistem Monev         X      
2. Workshop 13-22 Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes (10 Poltekkes @1 Workshop)           X X  
4. Workshop 23-24 Sosialisasi Hasil Penyusunan Renstra Poltekkes (@ 5 Polkekkes setiap Workshop)               X