Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

BIMBINGAN TEKNIS

Optimalisasi Fungsi Audit Mutu Internal dan
Tinjauan Manajemen dalam Upaya Peningkatan Mutu di Puskesmas

Yogyakarta,
26 - 27 Februari 2020   |   8 - 9 April 2020   |    17 - 18 Juni 2020

  Topik ini membahas masalah apa?

Bagaimana cara untuk mengukur efektifitas penerapan sistem manajemen mutu di suatu organisasi, baik dari sisi kekuatan, kelemahan dan perbaikan yang diperlukan dalam penerapan sistem manajemen mutu. Hal ini agar terbentuk konsistensi dalam penerapan sistem manajemen mutu melalui pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA) dapat ditetapkan, direncanakan dan dipelihara. Memastikan bahwa kegiatan audit menjadi suatu proses yang berkesinambungan dalam rangkaian penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan standar akreditasi puskesmas (Kriteria 3.1.4, EP 2-4). Selain itu juga akan membahas mengenai cara mensimulasikan rapat tinjauan manajemen sesuai persyaratan standar akreditasi puskesmas


  Manfaat apa yang anda dapatkan?

  1. Peserta memahami dan mampu menjalankan peran sebagai auditor mutu internal dalam pemeliharaan dan peningkatan sistem manajemen mutu.
  2. Peserta memahami dan mampu menerapkan Sistem manajemen mutu dengan pendekatan proses Plan Do Check Action (PDCA)
  3. Peserta memahami dan mampu menyusun Program Audit meliputi perencanaan, persiapan dan pelaksanaan audit internal serta menyusun laporan audit mutu internal.


  Apa saja yang dibahas?

  1. Pemahaman tentang pentingnya pelaksanaan audit mutu internal
  2. Keterampilan dalam menilai kegiatan sistem manajemen mutu dan semua aktivitas yang terkait dengan mutu apakah telah dilaksanakan secara efektif dan memenuhi persyaratan sesuai standar Akreditasi Puskesmas.
  3. Keterampilan dalam menilai adanya ketidak-sesuaian atau penyimpangan dan mampu memberikan saran-saran konstruktif & positif dalam melakukan perbaikan dan mencegah agar hal tersebut tidak terulang kembali.
  4. Keterampilan dalam melakukan rapat tinjauan manajemen dengan membahas keseluruh agenda yang dipersyaratkan.


  Sasaran Peserta

Peserta pelatihan merupakan calon maupun tim auditor mutu internal yang telah ditetapkan oleh pimpinan puskesmas.

Narasumber

Tim Konsultan Manajemen Mutu Pusat Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM yang berkualifikasi TOT Pendamping Standar Akreditasi Puskesmas dari Kementerian Kesehatan

Fasilitas

Fasilitas yang akan Anda dapatkan dalam Bimtek ini adalah:

  1. Seminar kit.
  2. Materi pelatihan dalam bentuk soft file.
  3. Sertifikat kepesertaan dalam bentuk cetak.

Kami mendukung kehidupan bumi yang lebih hijau dan sehat sehingga kami mengurangi pencetakan berbagai dokumen. Semua materi akan kami kirim ke email Anda. Pastikan email Anda aktif dan storage email Anda cukup.

  Biaya

  1. Regular Rp. 3.500.000/ orang
  2. Khusus*: Potongan Rp. 500.000/ orang, untuk:

Peserta yang melakukan pembayaran 1 (satu) minggu sebelum acara, ATAU
Peserta yang mendaftar berkelompok (minimal 5 orang) dari 1 institusi, 
Biaya di atas belum termasuk transportasi dan akomodasi peserta.

Biaya pendaftaran dapat ditransfer melalui:
Bank BNI UGM Yogyakarta No. Rekening 9888807172010997 atas nama UGM FKU PKMK Dana Kerjasama Penelitian Umum

  Kontak

Silakan hubungi kami bila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut
Andriani Yulianti | 081328003119
Email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

 

 

 

Reportase hari kedua

Part 1

Morning Plenary
Patient-Reported Outcome Measurement (PROM): Past, Present, and Future – A Personal Account

Patient-Reported Outcome Measurement (PROM) adalah alat pengukuran yang digunakan untuk menilai patient-reported outcome (PRO). PROM memungkinkan baik pasien dan dokter untuk berkomunikasi dan menelusuri pencapaian tujuan dan hasil dari pelayanan kesehatan. Menggunakan PROM melalui instrumen survei, wawancara dan atau pengukuran indikator output kesehatan tidak hanya memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pelayanan mereka, tetapi juga memungkinkan pasien untuk lebih memperhatikan kebutuhan khusus mereka dan mengkomunikasikan hal tersebut kepada penyedia layanan mereka sebelum mereka melakukan kunjungan ke fasyankes (Baca lebih lanjut di https://www.hal-health.org)

1okt2 1

1okt2 2

1okt2 3

Penggunaan PROM untuk apa?

  1. Health system : Performance assessment, value for money
  2. Healthcare provider organization: benchmarking, quality improvement
  3. Clinical trials: screening, treatment outcomes
  4. Clinical practice: diagnosis, monitoring progress
  5. Information for patients or clinicians: choice of provider, choice of treatment

1okt2 4

Royal Address

Dalam pidato yang disampaikan oleh His Royal Highness Sultan Nazrin Muizzuddin Shah Ibni Almarhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah Al-Maghfur-Lah, dibahas mengenai Artificial Intelligent (AI). Artificial Intelligent membawa keuntungan dan kemudahan dalam pelayanan tetapi tetap diutamakan hubungan interpersonal antara tenaga medis dan pasien.

1okt2 5

Penulis: Hanevi Djasri dan Novika Handayani

 

 

Bimbingan Teknis

Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
di FKTP

Yogyakarta, 29-30 Oktober 2018

  Topik ini membahas masalah apa?

Berbagai macam kebutuhan Anda mengenai Aspek peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) kesehatan tingkat pertama (FKTP). Dimulai dari penetapan Kebijakan tentang mutu dan keselamatan pasien dan dokumen turunan dari kebijakan tersebut, Juga mengenai pengetahuan dalam menyusun kerangka implementasi mulai dari menyusun kebijakan, menetapkan individu yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan, menyusun pedoman dan program mutu, penetapan dan pengukuran indikator, serta bagaimana memonitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.


  Manfaat apa yang anda dapatkan?

Dalam bimtek ini anda akan mendapatkan :

  1. Pemahaman mengenai pengelolaan kegiatan mutu dan keselamatan pasien.
  2. Pemahaman mengenai proses penyusunan dokumen kegiatan mutu dan keselamatan pasien
  3. Pemahaman mengenai tahapan pelaksanaan kegiatan mutu dan keselamatan pasien


  Apa saja yang dibahas?

  1. Mengidentifikasi dan menyusun Dokumen Regulasi yang dibutuhkan terkait upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di FKTP
  2. Cara menyusun, mengukur, menganalisa indikator-indikator Keselamatan Pasien
  3. Cara menyusun dan mempraktekkan Tools Risk Management meliputi: Severity Assessment, risk Register, Root Cause Analysis (RCA)


  Sasaran Peserta?

Peserta yang diharapkan hadir pada Bimtek ini adalah:

  1. Pimpinan maupun Pengelola FKTP
  2. Penanggung jawab kegiatan mutu atau Ketua Tim Mutu
  3. Anggota tim mutu dan keselamatan pasien FKTP
  4. Serta seluruh karyawan yang peduli tentang mutu dan keselamatan pasien di FKTP.


  Narasumber

Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah:

Hanevi Djasri, dr., MARS
Kepala Divisi Manajemen Mutu – PKMK FKKMK UGM sejak 2003. Narasumber terlibat dalam penelitian dan konsultasi bidang peningkatan mutu dan keselamatan pasien di berbagai fasilitas kesehatan serta aktif dalam kegiatan pelaksanaan manajemen mutu lembaga kesehatan secara nasional, antara lain melalui IHQN (Indonesian Health care Quality Network) dan bekerja sama dengan lembaga internasional seperti ISQua (International Society for Quality in health care). Sejak 2017, terlibat dalam penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan di Indonesia, bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan WHO.

Fasilitator utama dalam kegiatan ini adalah:

Nusky Syaukani, S.Sos, MPH
Konsultan dan Peneliti di Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan, FKKMK UGM. Membidangi Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, banyak terlibat dalam pengembangan sistem manajemen mutu melalui Akreditasi di Fasilitasi Kesehatan Tingkat pertama (FKTP) dan RS.

Asisten Fasilitator dalam kegiatan ini adalah:

  1. Andriani Yulianti, SE, MPH
  2. dr.Novika Handayani
  3. Lucia Evi Indriani, S.E, MPH
  4. Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH


  Fasilitas

Fasilitas yang akan Anda dapatkan dalam Bimtek ini adalah:

  1. Seminar kit.
  2. Materi pelatihan dalam bentuk soft file.
  3. Template Program Peningkatan mutu dan keselamatan pasien & formulir pencatatan kejadian terkait mutu dan keselamatan pasien.
  4. Sertifikat kepesertaan dalam bentuk cetak.

Kami mendukung kehidupan bumi yang lebih hijau dan sehat sehingga kami mengurangi pencetakan berbagai dokumen. Semua materi akan kami kirim ke email Anda. Pastikan email Anda aktif dan storage email Anda cukup.

Persiapan Peserta

Hal-hal berikut perlu Anda siapkan dan lakukan sebelum Anda mengikuti Bimtek:

  1. Notebook/ laptop untuk praktikum.
  2. Download semua materi yang kami kirim via email. Bila Anda sempat, pelajari sekilas materi tersebut.


  Biaya

  1. Regular Rp. 3.500.000/ orang
  2. Khusus* Rp. 3.000.000/ orang, untuk:

Peserta yang melakukan pembayaran 1 (satu) minggu sebelum acara, ATAU
Peserta yang mendaftar berkelompok (minimal 5 orang) dari 1 institusi, ATAU
Peserta yang berasal dari institusi yang mengirimkan minimal 2 peserta untuk 2 bimtek berbeda (syarat ini hanya berlaku untuk 2 bimtek yang diselenggarakan dalam minggu yang sama).

*Syarat biaya khusus satu dan lainnya tidak dapat digabungkan.


  Kontak

Silakan hubungi kami bila Anda membutuhkan informasi lebih lanjut
Andriani Yulianti | 081328003119
This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

 

 

Part 1

Patient Reported Outcome Measures... Bring the Patient to the Center of Care

Viera Wardhani,
S2 Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Mengembangkan ukuran dalam proses pelayanan kesehatan berdasarkan perspektif pasien merupakan satu strategi penting dalam pelayanan yang berpusat pada pasien. Ukuran outcome (PROM=patient reported outcome measurement) misalnya rasa sakit, pengalaman (PREM=patient reported experience measurement) misalnya waktu tunggu, perhatian dokter, dan PCOM (patient change outcome management) akan melengkapi data kondisi dan perkembangan pasien. Esensinya adalah mengetahui “service value” atau sederhananya adalah “good buy” layak dibeli atau apa yang diperoleh dari yang dibelanjakan yang merupakan kombinasi antara outcome, service experience dan biaya.

1okt 1

Secara grafis, pengukuran yang perlu ada dalam sistem catatan medis harus bersifat komprehensif dan balance yang meliputi aspek klinis, fungsi, pengalaman (kepuasan), dan biaya (langsung maupun tak langsung). Keempat komponen tersebut akan menjadi semacam dashboard bagi dokter maupun pasien. Dalam keempat komponen tersebut selalu ada sudut pandang pasien, misal gejala yang dirasakan dalam ukuran klinis, dampak kondisi sakit terhadap fungsi sehari-hari, pengalaman dalam pelayanan, serta biaya tidak langsung.

1okt 2

Agar berhasil terdapat 6 kunci sukses sebuah PRO

  1. Gabungan antara generik dan spesifik sesuai penyakit
  2. Response rate harus 60-70
  3. Menggunakan multi mode agar menjangkau semua (app, komputer, paper)
  4. Diintegrasikan dengan medical record
  5. Akses real time
  6. Population health dashboard

Dalam mengembangan ukuran harus diawali dengan inquiry yaitu mengapa harus, apa tujuan kita, dan apa incentives yang diharapkan, siapa saja yang harus dilibatkan, kapan harus diukur, apa yang harus diukur, berapa banyak (rule 20-8, setiap 20 item perlu 8 menit).

Teknik workshop menggunakan studi kasus, dengan vignette kemudian peserta diminta memberikan skor PRO dalam hal ini PHQ untuk mengukur depresi, dengan mengumpamakan diri adalah pasien, selanjutnya peserta juga menempatkan diri sebagai dokter dan menetapkan kebutuhan pasien berdasarkan data informasi pasien ukuran tersebut. Peserta diminta mengevaluasi mudahkah mengisi PHQ?

Tugas berikutnya adalah mengidentifikasi sumber daya yang ada di RS/Praktek serta apa perannya dalam menerapkan PROM. Misal siapa yang mendistribusikan, mengisi, merekap, menganalisis dan menggunakan data tersebut? Menarik untuk dikaji meluasnya keterlibatan volunter untuk mengatasi kekurangan sumber daya. Mereka adalah pensiun yang membutuhkan aktifitas dan eksistensi diri, yang mendampingi dalam proses pengisian PROM.

Kasus juga menyajikan riwayat pengobatan, data klinis kadar glukosa darah, dan HgBA1c. Ketiga data tersebut (skor PHQ, gula darah puasa dan HgBA1C), di plotting dalam satu halaman. Peserta diminta melihat apa yang bisa diamati dengan masing-masing data dan gabungan ketiganya. Gainnya adalah dengan melihat dari berbagai sudut pandang lebih memberikan gambaran yang menyeluruh dari kondisi pasien, bagaimana kendali stres memberikan perbaikan pada gambaran klinis.

Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi infomasi lain apa yang perlu disajikan dalam dashboard selain ketiga hal itu? Misal medication history, diet, aktifitas fisik, kecemasan, apa yang dirasakan pasien, beban permasalahan, biaya.

Tantangannya adalah menemukan dashboard yang seimbang, akan sangat bagus bila bisa disajikan dalam satu lembar summary, dicetak untuk dokter dan pasien sebagai laporan dan bahan diskusi.

Manusia merupakan makhluk dengan sistem yang kompleks, pendekatan kesehatan pun bersifat komprehensif bio-psiko-social-spiritual, dengan manusia sendiri sebagai intinya, maka pengukuran kesehatan pun harus melibatkan sudut pandang pasien untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap.