Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

Pendahuluan

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu pendekatan sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Inti-sari dari berbagai macam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah untuk: Menggerakkan kepemimpinan menuju perubahan budaya organisasi; Proaktif mengidentifikasi dan menurunkan risiko dan penyimpangan; Fokus pada isu prioritas berdasarkan data; dan Mencari cara perbaikan yang bersifat langgeng (JCI, 2012).

Berdasarkan hal tersebut maka upaya peningkatan mutu, keselamatan pasien (PMKP) dan manajemen risiko di rumah sakit harus dilakukan secara komprehensif, yang secara umum meliputi: Pengelolaaan Kegiatan Peningkatan Mutu, Keselamatan Pasien, dan Manajemen Risiko, Pemilihan dan Pengumpulan Data Indikator Mutu, Analisis dan Validasi Data Indikator Mutu, Pencapaian dan Upaya Mempertahankan Perbaikan Mutu, Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Penetapan Manajemen Risiko (Kemkes, 2024). Melalui In House Training (IHT) ini, pimpinan dan tim rumah sakit akan mendapatkan bimbingan komprehensif: mulai dari penyusunan program, penerapan strategi, hingga evaluasi mutu dan manajemen risiko. Pendampingan dilakukan dengan metode interaktif, berbasis kasus nyata, dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah sakit.

Tujuan

Bimbingan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan pimpinan dan pengelola RS dalam menyusun, menerapkan dan mengevaluasi program peningkatan mutu dan keselamatan pasien (PMKP) dan Manajemen Risiko

Peserta

Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi:

  • Pimpinan & manajemen rumah sakit
  • Ketua & anggota Tim PMKP
  • Staf terkait pengumpulan & analisis data mutu
  • Unit manajemen risiko & keselamatan pasien
Detil Materi dan Metode Pelaksanaan

Durasi: 2 hari efektif
Jadwal: Fleksibel, sesuai kesepakatan antara pelatih & pemohon
Metode: Paparan, diskusi, studi kasus, simulasi, praktik langsung

Materi
  1. Konsep: Penyusunan, Penerapan, dan Evaluasi Program Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien & Manajemen Risiko
  2. Materi & Praktek (1): Pengelolaan Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
    1. Pembentukan Komite/Tim Mutu RS
    2. Penyusunan Program Pelatihan PMKP
  3. Materi & Praktek (2): Pemilihan dan Pengumpulan data Indikator
    1. Pemilihan indikator mutu prioritas baik di tingkat rumah sakit maupun tingkat unit layanan.
    2. Pengumpulan data indikator nasional mutu, indikator mutu prioritas RS, indikator mutu prioritas unit.
    3. Membuat profil Indikator
  4. Materi dan Praktek (3): Analisis dan validasi data indikator mutu
    1. Agregasi dan Analisa data menggunakan metode dan teknik statistik terhadap semua indikator mutu
    2. Pembelajaran dari database eksternal untuk tujuan perbandingan internal
    3. Analisa efisiensi berdasarkan biaya dan jenis sumber daya yang digunakan (kendali mutu dan kendali biaya) terhadap satu proyek prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun.
    4. Validasi data berbasis bukti
  5. Materi & Praktek (4): Pencapaian dan upaya Mempertahankan Perbaikan mutu
    Menyusun Dokumentasi/Laporan dengan Model PDCA/PDSA
  6. Materi & Praktek (5): Sistem pelaporan dan pembelajaran keselamatan pasien RS
    1. Sistem Pelaporan dan Pembelajaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SP2KP RS) dan Analisa RCA untuk Sentinel, KTD, KNC, KTC, KPCS.
    2. Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien
  7. Materi & Praktek (6): Penerapan Manajemen Risiko
    1. Prinsip Manajemen Risiko
    2. Program Manajemen Risiko Rumah Sakit
    3. Menyusun Risk Registry
    4. Profil risiko dan rencana penanganan
    5. Menyusun FMEA
Fasilitator

Fasilitator utama: Dr. Hanevi Djasri, dr, MARS, FISQua

  • Lulus FK-UI 1994, lulus MARS-UI 1997, lulus program Doktor IKM-UGM 2019
  • Fellow of International Society for Quality in Healthcare (ISQua)
  • Berpengalaman mengelola grup RS swasta (1.000 TT) di Jakarta 1997-2003
  • Konsultan Pusat Kebijakan & Manajemen Kesehatan (PKMPK) FK-UGM sejak 2003
  • Dosen Magister Manajemen Rumah Sakit (MMR)UGM sejak 2003
  • Koodinator Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) sejak 2005
  • Pengurus Pusat PERSI dari 2009-sekarang, Pengurus Pusat Arsada dari 2016-sekarang
  • Pengurus Pusat Persatuan Dokter Manajemen Medik (PDMMI)-IDI dari 2009-sekarang
  • Anggota KNKP sejak 2020- sekarang

Fasilitator Pendamping: Andriani Yulianti, MPH

Investasi Kegiatan:
  • Bila dilaksanakan secara Online: Rp 20.000.000,- / paket (maksimal 20 peserta)
  • Bila dilaksanakan secara Offline: Rp 30.000.000,- / paket (maksimal 30 peserta)

Termasuk:

  • Modul & Materi Pelatihan
  • Sertifikat
  • Konsultasi pasca-pelatihan (1 minggu)

*Khusus biaya Offline, belum termasuk biaya akomodasi dan transportasi Narasumber

Informasi & Pendaftaran:

Contact Person: 081328003119 (Andriani)
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

 

 

Pelatihan Panduan Meningkatkan Mutu dan Pendapatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan:

Berdasarkan Pengalaman Mengikuti ISQua

Daring, 22-23 Mei 2025

  Ringkasan

Pelatihan ini akan menjelaskan tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh fasilitas pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit, Puskesmas, klinik, dan praktek mandiri untuk meningkatkan mutu dan pendapatan. Upaya-upaya yang akan kita pelajari ini merupakan pengalaman yang kami peroleh saat mengikuti konfrensi ISQua Tahun 2023. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang konsep dan dilanjutkan dengan demonstrasi atau praktek. Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa materi dan sertifikat. Untuk kebutuhan praktek, peserta harus menyiapkan: Laptop, Panduan Praktek Klinis, Clinical Pathway, Rekam Medis elektronik/manual, data indikator mutu (silahkan ditentukan sendiri) selama 3 bulan terakhir.

  Tujuan

Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan mempunya pengetahuan dan kemampuan tentang cara meningkatkan pendapatan dan mutu di Fasilitas Pelayanan Kesehatan:

  1. Konsep dan cara analisis indikator
  2. Konsep, cara menyusun, implementasi dan evaluasi clinical pathway
  3. Konsep dan cara melakukan audit klinis, audit keperawatan, dan audit medis

  Sasaran Peserta

Sasaran dari pelatihan ini adalah:

  1. Jajaran Direksi RS
  2. Ketua dan anggota Tim Pencegahan Kecurangan (TPK) JKN di rumah sakit
  3. Bagian casemix/JKN rumah sakit
  4. Case manager

  Tim Pengajar

Pengajar dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM).

Pengalaman Terkait Pelatihan

Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua

  • Penyusun pedoman dan regulasi tentang “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway.
  • Sosialisasi regulasi “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”
  • Penyusun pedoman audit klinis nasional dan regulasinya.
  • Penyusun buku audit keperawatan
  • Narasumber audit klinis nasional
  • Narasumber pelatihan penyusunan dan cara analisis indikator.
  • Tim peneliti penyusun indikator berbasis website dengan BPJS Kesehatan.

Eva Tirtabayu Hasri S.Kep.,MPH

  • Penulis buku audit keperawatan
  • Penyusun pedoman dan regulasi tentang “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”.
  • Sosialisasi regulasi “penyusunan, implementasi, dan evaluasi alur klinis/clinical pathway”
  • Fasilitator audit klinis nasional.
  • Fasilitator pelatihan penyusunan dan cara analisis indikator.
  • Tim peneliti penyusun indikator berbasis website dengan BPJS Kesehatan.

  Agenda

Waktu: 22-23 Mei 2025  |  jam 09.00-12.00 WIB

Hari 1

  1. Konsep Konsep dan cara analisis indikator
  2. Demonstrasi dan praktek
  3. Konsep, cara menyusun, implementasi dan evaluasi clinical pathway
  4. Demonstrasi dan praktek

Hari 2

  1. Konsep dan cara melakukan audit klinis, audit keperawatan, dan audit medis
  2. Demonstrasi dan praktek

Biaya

Biaya per peserta sebesar Rp. 1.350.000,00/orang

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri  /  0823-2433-2525

Pendaftaran

 

 

Workshop Implementasi Rancangan dan Pelaksanaan OSCE
(Objective Structured Clinical Examination)
bagi Tenaga Kesehatan

Latar belakang

Pemerintah Indonesia, melalui Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2025, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas SDM kesehatan. Instruksi ini bertujuan untuk memastikan tenaga Kesehatan memiliki keterampilan yang terstandar dalam pelayanan pasien, serta siap menghadapi tantangan sistem kesehatan yang terus berkembang. Peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui workshop implementasi rancangan dan pelaksanaan OSCE, diharapkan mutu pendidikan dan evaluasi tenaga kesehatan dapat meningkat, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi lebih optimal. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat sistem kesehatan nasional guna mencapai tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan.

Melalui pendekatan yang terintegrasi, kegiatan ini akan memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan evaluasi klinis, untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap menghadapi tantangan di dunia profesional. Upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia, pengembangan sumber daya manusia (SDM) kesehatan menjadi hal yang sangat penting. Salah satu metode yang telah terbukti efektif dalam menilai kompetensi tenaga kesehatan adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Metode ini tidak hanya menilai keterampilan klinis, tetapi juga pengetahuan dan sikap profesional peserta didik dalam berbagai situasi klinis. Oleh karena itu, workshop ini diselenggarakan untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam melaksanakan OSCE dengan benar.

Sumber daya manusia (SDM) kesehatan merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia. Untuk memastikan tenaga kesehatan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar nasional dan internasional, diperlukan metode evaluasi yang objektif dan terstruktur dalam menilai keterampilan klinis mereka. Salah satu metode yang digunakan secara luas adalah Objective Structured Clinical Examination (OSCE), yang menguji kompetensi tenaga kesehatan dalam berbagai skenario klinis melalui pendekatan berbasis praktik.

Objective Structured Clinical Examination (OSCE) dirancang untuk menilai kompetensi klinis secara komprehensif, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) telah diakui secara luas sebagai metode yang efektif, dalam praktiknya. Pelatihan semacam ini tidak hanya membantu memahami prinsip-prinsip dasar OSCE, tetapi juga memberikan panduan praktis untuk mengaplikasikannya dalam konteks nyata. Workshop implementasi rancangan dan pelaksanaan OSCE akan dilaksanakan selama tiga hari. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mendalam mengenai OSCE, dengan melibatkan narasumber yang berpengalaman di bidangnya, peserta diharapkan dapat memahami sehingga dapat mengimplementasikan prinsip-prinsip OSCE secara efektif.

Tujuan

Tujuan dari pelatihan ini adalah:

  1. Meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip OSCE
  2. Meningkatkan keterampilan peserta dalam merancang dan melaksanakan OSCE
  3. Meningkatkan kemampuan peserta sebagai penguji dalam melaksanakan penilaian OSCE
  4. Meningkatkan standar penilaian keterampilan klinis
  5. Mendiskusikan pengalaman dan tantangan dalam OSCE
  6. Memperoleh umpan balik mengenai efektivitas pelaksanaan OSCE yang telah disiapkan.
Waktu dan Tempat

Selasa-Jum’at, 24-26 September 2025.
Pelatihan ini dilaksanakan di hotel Jayakarta Jogjakarta dan Laboratorium OSCE.

Rundown Kegiatan

HARI I:

Waktu

Materi/ Kegiatan

Narasumber/ Fasilitator

07.30 – 08.00

Registrasi

Panitia

08.00 – 08.15

Pengantar dan Sambutan

Moderator

08.15 – 09.00

Sesi 1 :
Implementasi OSCE sebagai upaya dalam meningkatkan mutu SDM Kesehatan.

 

dr. M. Hardantyo, MPH., PhD

09.00 – 09.45

Sesi 2 :
Gambaran Umum Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

 

Dr. Tridjoko Hadianto, DTMH., M.Kes.

09.45 – 10.00

Coffee break

Panitia

10.00 – 10.45

Sesi 3:
Peran Soal pada Ujian Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

 

Panca Desristanto SS., MA.

10.45 – 11.30

Sesi 4:
Teknik Penilaian Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

J.M. Metha, M.Med.Ed

11.30 – 12.30

ISHOMA

Panitia

12.30 – 13.15

Sesi 5: Gambaran pelaksanaan ujian OSCE

Dr. Tridjoko Hadianto, DTMH., M.Kes.

13.15 – 14.00

Sesi 6:
Peran Penguji Objective Structured Clinical Examination (OSCE)

J.M. Metha, M.Med.Ed

14.00 – 14.45

Sesi 7: Penetapan Batas Lulus dan Standard Setting

Dr. Tridjoko Hadianto, DTMH., M.Kes.

14.45 – 15.00

Coffee Break

Panitia

15.00 – 15.45

Sesi 8: Pengantar Persiapan Praktik dan Simulasi

J.M. Metha, M.Med.Ed

15.45 – 16.00

Refleksi

Narasumber

HARI II

09.00 – 10.30

Briefing pada Penguji

J.M. Metha, M.Med.Ed

10.30 – 10.45

Coffee Break

Panitia

10.45 – 12.15

Briefing pada Peserta

J.M. Metha, M.Med.Ed

12.15 – 13.00

ISHOMA

Panitia

13.00 – 14.30

Briefing pada Pasien Simulasi

dr. Arida Oetami, M.Kes
J.M. Metha, M.Med.Ed

14.30 – 15.00

Penjelasan Pelaksanaan Ujian

Tri Yatmi, S.Kep., Ns

HARI III

08.00 – 08.15

Persiapan Soal Ujian

Panca Desristanto SS., MA.

08.15 – 08.30

Persiapan Pasien Simulasi

dr. Arida Oetami, M.Kes

08.30 – 08.45

Persiapan Alat dan Bahan

J.M. Metha, M.Med.Ed

08.45 – 09.00

Persiapan Peserta Ujian

Dr. Tridjoko Hadianto, DTMH., M.Kes.

09.00 – 10.00

Pelaksanaan Ujian Simulasi

 

10.00 – 11.30

Evaluasi dan Umpan Balik

Narasumber

11.30 – 12.00

Penutupan

Moderator

 

Biaya Kepesertaan

Rp. 3.000.000/orang

Form pendaftaran

 

Narahubung:
Opi (0851‑1744‑8499‬)

Pelatihan Mengolah data Fasyankes untuk Evaluasi Mutu Menggunakan Pendekatan Kuantitatif

Daring, 24 April 2025

  Ringkasan

Fasilitas pelayanan Kesehatan mempunyai data yang melimpah, baik data pasien rawat inap maupun rawat jalan. Tentunya data ini dapat digunakan sebagai informasi untuk mengidentifikasi dan melakukan perbaikan. Namun, timbul tantangan dalam data, mulai dari data yang terlalu banyak, tidak ada instrumen untuk pengumpulan data, tidak ada yang mengolah data, tidak tahu cara menganalisis data dan masalah lainnya. Untuk itu, kami menyelenggarakan pelatihan agar ada medis sharing knowledge tentang pemanfaatan data di fasilitas pelayanan Kesehatan.

  Tujuan

Pada akhir pelatihan, peserta diharapkan mempunya pengetahuan dan kemampuan tentang:

  1. Konsep data: mitos tentang data, fungsi data, kelemahan data yang ada di Fasyankes
  2. Instrumen pengambilan data: jenis instrumen pengambilan data
  3. Menyusun rencana proses perbaikan: olah data dan analisis data
  4. Cara menguji peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan: pendekatan kuantitatif

*Peserta yang butuh pendampingan lanjut untuk penelitian dan lainnya dapat mendaftar diakhir acara pelatihan

  Sasaran Peserta

Profesional Pemberi Asuhan, Penanggung Jawab Data Mutu, Tim Kendali Mutu Kendali Biaya, Komite medis, Komite Keperawatan, Komite Nakes lainnya, Peneliti, Dosen, dan pihak yang tertarik.

  Tim Pengajar

  • Narasumber: Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
  • Moderator: Eva Tirtabayu Hasri S.Kep, MPH, CPCC

  Agenda

Pelatihan selama satu hari secara daring, jam 09.00-12.15 WIB.

Waktu Kegiatan Fasilitator
H-1 PreTest PKMK
09.00-09.15 Pembukaan dan Perkenalan Eva Tirtabayu Hasri MPH
09.15-10.00 Konsep data: mitos tentang data, fungsi data, kelemahan data yang ada di Fasyankes Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
10.00-10.45 Konsep Instrumen pengambilan data: jenis instrumen pengambilan data Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
10.45-11.30 Praktek menyusun rencana proses perbaikan: olah data dan analisis data Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
11.30-12.15 Cara menguji peningkatan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan: pendekatan kuantitatif Diah Anggeraini Hasri, M.Sc. CIQnR
12.15-selesai Penutupan Eva Tirtabayu Hasri MPH

Biaya

Biaya per peserta sebesar Rp. 350.000,00/orang

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri  /  0823-2433-2525

Pendaftaran