Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Editorial

Kesalahan volume obat yang diberikan, kesalahan penulisan resep obat, kesalahan pelayanan administrasi dan kebebasan untuk membeli obat di pasaran merupakan kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi dalam pengobatan.

The institute of medicine (IOM) memperkirakan 1,5 Milliar kerugian dapat dicegah dalam pengadaan obat setiap tahun di USA dan 530 ribu kerugian dapat dicegah pada pasien rawat jalan. Oleh karena itu, perlu usaha untuk meningkatkan medication safety. Berikut ini rekomendasi penelitian Institute for safe medication practices (ISMP) guna meningkatkan medication safety.

  • Informasi pasien
    Keakuratan informasi pasien merupakan prioritas pertama medication safety seperti panduan dokter memilih pengobatan sesuai dosis, route dan frequency.
    • Identifikasi identitas pasien
      Membantu memberikan ketepatan pengobatan kepada pasien (the right patient in the the right medication) seperti nama pasien, tanggal lahir, dan lain-lain. Hal ini berguna mencegah kesalahan ketika ada kesamaan nama pasien pada saat memberikan obat.
    • Verify allergies dan reactions
      Dua hal ini sering diabaikan dalam proses pengobatan. Maka, staf klinik diwajibkan bertanya tentang alergi dan reaksi terhadap obat-obatan, latex dan makanan sebelum resep diberikan kepada pasien.
    • Menggarisbawahi diagnosis dan kondisi kritis
      Menggarisbawahi kondisi atau situasi tertentu sehingga ketika memberikan resep selalu menyertakan dengan informasi-informasi tambahan misalnya ketika pasien wanita hamil selalu diberikan informasi untuk mengontrol kehamilan setiap bulan.
    • Update kemutakhiran obat
      Profil kemutakhiran obat pada pasien chart menjadi ukuran important safety, dapat diupdate setiap kunjungan dan mencegah over konsumsi obat, supplemen dan vitamin.
    • Standarisasi ukuran berat dan tinggi badan
      Mengkonversi inc atau gram ke dalam metric measures yang tersedia di ruangan pemeriksaan dan ruang perawatan.
  • Informasi obat
    Outdated dan keterbatasan informasi merupakan penyebab kesalahan pengobatan. 35 % kerugian pengadaan obat disebabkan karena kurang informasi obat terutama di saat time of prescribing (pemberian resep).
    • Maintain rekomendasi obat
      Selain dokter, semua staf klinik (prescribe,dispense dan administer) bahkan pasien diwajibkan bisa mengakses kemutakhiran informasi obat. Buatlah kumpulan rekomendasi informasi obat yang bisa digunakan dan update setiap akhir tahun atau setiap ada ketersediaan obat baru oleh karena itu staf digital dengan tugas mengupdate software informasi obat harus tersedia.
    • Menetapkan pedoman
      Membuat pedoman kebenaran dosis, kontra indikasi, perkiraan awal dan informasi klinis lainnya dalam pembuatan resep obat.
    • Identifikasi pengobatan penyakit kritis dengan alarm medicine
      Alarm medicine cenderung mencegah kesalahan pengobatan pada pasien kritis. Alarm medicine merupakan list obat-obat 'high alert' dan digunakan oleh pasien umur lebih dari 65 tahun karena pada umur tersebut rentan penyakit kritis.
  • Komunikasi
    Komunikasi efektif penting dalam medication safety
    • Share informasi
      Kesamaan konsep staf memudahkan komunikasi efektif, mewaspadai dan mendeteksi tanda-tanda potensial eror dan menyelesaikan dengan cara yang benar. Share informasi dilakukan antar dokter-perawat-asisten medical-administrator.
    • Perbaiki tulisan
      Sebuah penelitian menjelaskan bahwa 1 dari 3 tulisan dokter tidak bisa dibaca. Agar mudah dibaca sebaiknya menulis pada posisi duduk di tempat tenang dan paling penting adalah memperbaiki tulisan.
      Contoh tulisan tidak mudah dibaca: 

      i8nov2

    • Hindari singkatan kata
      Singkatan kata dan penggunaan simbol menghambat komunikasi efektif dan berdampak buruk pada pasien
    • Paham kesamaan nama obat
      Resep dengan tulis tangan sulit untuk di interpretasi terutama jika obat dengan kemiripan nama contohnya isordil-plendil, celebrex-cerebyx dan seterusnya.
      Resep dibawah ini membantu mencegah kesalahan interpretasi: 

      18nov1

      Sebagai contoh: Jika pasien dengan resep zyrtec, pemberi obat mengecek kotak dengan centang allergic/immunological
    • Perintah membaca kembali
      Mencegah kesalahan interpretasi order verbal karena perbedaan accent dan dialeg dengan membaca kembali resep, staf merekam dan memutar dan menulis kembali jika handwriting sulit dibaca
    • Pertimbangkan menggunakan sistem elektronik
      Sistem e-resep dikirimkan langsung ke bagian farmasi sehingga meminimalisir setiap kesalahan, bukan hanya kesalahan interpretasi handwriting tapi juga menyeleksi obat sesuai dengan penyakit.
  • Pelabelan dan penyimpanan
    • Pisahkan obat-obatan bermasalah
      Pisahkan dan gunakan label bantuan untuk membedakan vaksin dan obat injeksi
    • Atur area penyimpanan
      staf mengecek obat-obat expired setiap tiga bulan, temperatur area penyimpanan antara 57-84 derajat, tidak sempit, rak diatur setinggi mungkin (tidak terlalu tinggi) dengan menempelkan label depan, cukup terang sehingga label dapat dibaca dengan jelas
    • Atur akses pengobatan
      Kunci dan lindungi area obat, memiliki prosedur pembukuan yang baik. Obat dilabeli dengan nama, dosis, frekuensi, tujuan dan tanggal expired.
  • Perangkat obat
    Penggunaan perangkat obat berdampak baik pada patient safety
    • Gunakan dengan baik syringes
      Liquid oral medication disampaikan ke staf agar ditakar sesuai standar dengan menggunakan syringes
    • Gunakan peralatan dengan baik
      Semua staf diajar menggunakan peralatan misalnya peralatan injeksi, peralatan mengontrol gula darah dengan baik guna untuk menginformasikan ke pasien.
  • Pendidikan pasien
    Kesalahan pengobatan terjadi kalau pasien tidak tahu cara tepat mengambil obat. Penelitian menyatakan bahwa 42% pasien tidak tahu instruksi di botol obat.
    • Evaluasi pengetahuan pasien tentang obat
      Pasien dengan pengetahuan rendah mempengaruhi kepatuhan mengikuti instruksi resep, dibutuhkan tools berupa instrumen guna mengetahui sejauh mana pengetahuan pasien. instrumen dibuat sederhana dan hanya membutuhkan waktu 3 menit untuk mengisi. instrumen membantu dokter dan staf mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan pasien sehingga tepat dalam mengambil keputusan.
    • Jangan abaikan konseling pengobatan
      Resep tulis tangan dan oral perlu diberikan ke pasien. Sebelum diberikan, staf perlu membaca ulang sehingga tidak terjadi kesalahan informasi. Staf meyakinkan pasien akan pentingnya mematuhi instruksi resep dan pasien perlu tahu tentang berapa yang harus dibayar.
  • Perubahan budaya
    • Taksir practice's performance
      Dokter dan staf berbagi informasi secara terbuka dan jujur tentang penggunaan obat, tools dan lain-lain, untuk peningkatan patient safety
    • Memudahkan untuk mempelajari kesalahan
      Ketika menemukan penyebab masalah, diskusi dan sharing mencari jalan keluarnya, jadikan sebagai pembelajaran dan tingkatkan kemampuan staf klinik dan non klinik guna mencegah hal yang sama terjadi di kemudian hari
    • Perubahan sistem membantu memperbaiki kesalahan
      Staf sharing pengalaman kesalahan dan bagaimana memperbaikinya, yang dapat berupa article atau presentasi dengan menggabungkan informasi dari dalam dan luar sistem guna meningkatkan patient safety dan mencegah medication error.

Sumber: Russel H. Jenkins, et all. 2010. Simple strategies to avoid medication errors
Oleh: Dedison Asanab, SKM-Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kedokteran Undana

http://www.aafp.org/fpm/2007/0200/p41.html

rep dallas

Oleh:
Puti Aulia Rahma, drg, MPH
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

 PENGANTAR

National Health Care Anti-Fraud Association (NHCAA) Annual Training Conference (ATC) adalah forum anti fraud layanan kesehatan skala nasional yang diselenggarakan tahunan. Kali ini acara berlokasi di Hyatt Regency Hotel, Dallas, Texas, Amerika Serikat. Konferensi ini menghadirkan pembicara-pembicara dari berbagai institusi yang berpengalaman dalam upaya pemberantasan fraud layanan kesehatan.

Pelatihan ini terbagi dalam empat acara besar yaitu pre-conference, concurrent workshop, networking events, dan anti-fraud expo. Dalam acara pre-conference kita akan mendapatkan informasi dan berdiskusi lebih dalam tentang strategi anti-fraud layanan kesehatan. Pada acara concurrent workshop, kita dapat mengikuti lebih dari 70 topik yang dikelompokkan dalam 8 track, yaitu:

  1. Clinical Issues for the Health Care Fraud Investigator
  2. Detecting and Investigating Dental Fraud
  3. Fraud Schemes and Investigative Skills
  4. Fraud in the Medicaid Program
  5. Pharmacy & Part D Fraud
  6. Legal, Management & Compliance
  7. Life, Disability & Workers' Compensation
  8. Anti-Fraud Technology Solutions

Pada kunjungan kali ini kami memilih topik-topik dari 7 track yang kami nilai pada saat ini paling diperlukan di Indonesia, yaitu track 2, 3, 4, 6 dan 7

Pada konferensi ini, kita juga akan mengikuti networking events dan anti-fraud expo. Dalam acara networking events, kita dapat membangun jejaring dengan lembaga-lembaga anti-fraud layanan kesehatan. Sedangkan dalam anti-fraud expo, kita dapat melihat terobosan-terobosan terbaru dalam strategi pemberantasan fraud layanan kesehatan. Anti-fraud expo ini dihadiri oleh total 57 peserta pameran yang terutama terdiri dari: lembaga asuransi, konsultan kesehatan dan perusahaan teknologi.

Reportase akan memuat ringkasan isi dari setiap acara yang kami ikuti beserta dengan power-point (bila disediakan oleh panitia), foto dan analisa keterkaitannya dengan konteks Indonesia.

Akibat adanya perbedaan waktu Dallas 11 jam lebih lambat dari Wib, maka reportase akan dapat diakses dengan jadwal sebagai berikut;

  1. Reportase Hari I: Selasa, 18 November 2014 malam waktu Dallas atau Rabu, 19 November 2014 jam 16:00 Wib.
  2. Reportase Hari II: Rabu, 19 November 2014 malam waktu Dallas atau Kamis, 20 November 2014 jam 16:00 Wib.
  3. Reportase Hari III: Kamis, 20 November 2014 malam waktu Dallas atau Jumat, 21 November 2014 jam 16:00 Wib.

 

  REPORTASE 

Silahkan klik pada setiap judul sesi di bawah ini untuk membaca reportase berdasarkan sesi atau silahkan klik pada menu sebelah kanan untuk mengikuti reportase berdasarkan track.

title

8:30 am - 12:00 pm Training I

Emerging Schemes

1:00 pm - 4:30 pm Training II

Provider Interviewing Techniques

 

title

7:45 am - 8:45 am
Opening General Session I

Fraud and the ACA

9:00 am - 10:15 am
Concurrent Sessions 1

Investigating Medicaid Fraud

10 Legal Issues to Watch (R)

11:00 am - 12:00 am
Concurrent Session 2

Identifying Abuse of Dental Codes

1:30 pm - 2:30 pm
Concurrent Sessions 3

Lessons learned from HEAT, the most successful federal health care fraud initiative in U.S. history. A blueprint for the future

Data Analysis That Works: Using Simple Approaches to Communicate with Prosecutors and Jurors

3:10 am - 4:10 am
Concurrent Session 4

Maximizing Witness Value during Patient and Provider Interviews

4:15 pm - 5:00 pm
General Session II

Partnering to Combat Health Care Fraud


title

8:15 am - 9:30 am
Concurrent Sessions 5

Health IT and the Impact on Investigations (R)

Making the Case with Data: Two Case Studies

10:15 am - 11:15 am
Concurrent Sessions 6

Impact of ICD-10 on the SIU

Compliance and The SIU

11:30 am - 12:30 pm
Concurrent Sessions 7

Dental Benefits and the ACA

Behavioral Health Audits

2:00 pm - 3:00 pm
Concurrent Sessions 8

Using the Anti-Kickback Statute to Attack Corruption in the Healthcare Industry

3:30 pm - 5:00 pm
Hands-On Interactive Sessions

Emerging Fraud Schemes in Medicare





Hindari medication error untuk mutu pelayanan kesehatan lebih baik, menjadi judul editorial yang dipilih untuk minggu ini. Hal ini terkait dengan beberapa artikel yang kami sajikan masih akan membahas tema yang terkait dengan upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan, yang tentu saja diharapkan dapat memberikan informasi positif bagi segenap pemerhati mutu pelayanan kesehatan.

Definisi medication error merujuk pada SK Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/ MENKES/ SK/ IX/ 2004 adalah kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan, yang sebetulnya dapat dicegah. Kalimat tersebut menjelaskan apa yang dimaksud dengan medication error sekaligus memberikan 'harapan' bahwa kejadian tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan berbagai metode dan upaya yang tepat. Hal ini memberikan semangat bahwa apabila awareness terhadap isu tersebut dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh akan dapat mencegah terjadinya medication error.

Medication error sendiri dapat terjadi pada 4 fase, yaitu pada saat fase prescribing, fase transcribing, fase dispensing dan fase administration oleh pasien. Pada salah satu artikel yang disajikan minggu ini akan memberikan informasi yang berisi rekomendasi penelitian oleh Institute for Safe Medication Practices (ISMP) guna meningkatkan medication safety. Penerapan pengobatan yang aman tentu saja akan membantu dalam meminimalkan bahkan mencegah terjadinya medication error. Semoga bermanfaat. (lei)

Hari Kesehatan Nasional yang diiperingati setiap tanggal 12 November, pada tahun 2014 ini merupakan peringatan yang ke-50 atau ulang tahun emas HKN. Filosofi yang diangkat HKN kali ini memiliki makna semangat promotif dan preventif dalam pembangunan kesehatan agar perilaku hidup bersih dan sehat diterapkan setiap waktu dan sepanjang hayat oleh seluruh masyarakat Indonesia. Peringatan HKN Ke-50 ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mensosialisasikan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan dan program-program kesehatan.

Semangat promotif dan preventif dalam pembangunan kesehatan tersebut sejalan dengan tema artikel yang diangkat minggu ini yakni mengenai upaya peningkatan keselamatan pasien dengan melakukan tindakan preventif dan melakukan tindakan promotif terkait teknik pencegahan kesalahan komunikasi lisan yang dapat menyebabkan terjadinya medication error.

Komunikasi atau pemberian pesan/perintah secara lisan antar tenaga kesehatan dapat terjadi pada situasi-situasi tertentu dan hal ini berpeluang menimbulkan permasalahan ketika komunikasi yang terjadi mengalami gangguan seperti; tidak jelasnya pengucapan/artikulasi, dialek bahasa yang berbeda-beda, backsound pada saat komunikasi terjadi hingga terminologi. Gangguan tersebut berpeluang menyebabkan terjadinya medication error yang dapat membahayakan pasien. Untuk itu perlu diterapkan langkah-langkah untuk mencegah atau meminimalkan hal tersebut terjadi, salah satunya dengan melakukan pembacaan kembali atau 'read back' terhadap informasi yang diterima secara lisan atau melalui telepon.

Pada artikel yang dimuat minggu ini akan menyajikan hasil penelitian dimana diterapkan teknik 'membaca kembali' informasi yang diterima secara lisan terbukti dapat mereduksi terjadinya kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Serta disajikan pula beberapa metode yang dapat dijadikan referensi yang disampaikan oleh Patient Safety Advisory-Pennsylvania Safety Reporting System (PA-PSRS) yang dapat dipergunakan untuk meminimalkan terjadinya kesalahan pada proses komunikasi lisan atau telepon, salah satunya dengan 'membaca kembali' atau mengulang informasi/perintah, mencatatnya, dan memperoleh verifikasi dari pemberi informasi/perintah bahwa informasi tersebut sudah benar.  Tentu saja upaya peningkatan keselamatan pasien ini memerlukan perhatian dan peran aktif dari seluruh pihak yang terlibat di dalam proses pemberian pelayanan kesehatan agar dapat terwujud. "Selamat Memperingati Hari Kesehatan Nasional Ke-50" (lei)