Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

agenda

Kerangka Acuan

Pendampingan Penyusunan Rencana Aksi BPPSDM dan Penyusunan Rencana Stratejik Poltekkes Kemenkes Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pengelolaan Poltekkes

Kerjasama antara BPPSDM Kemenkes dengan PKMK FK UGM

  LATAR BELAKANG

Politeknik Kesehatan yang berada dalam naungan Kementerian Kesehatan dalam proses pengelolaan pendidikan membutuhkan perencanaan jangka panjang, agar dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan keberhasilan tahap-tahap pelaksanaan kegiatan serta merencanakan kegiatan berikutnya. Penyusunan rencana stratejik Poltekes tidak lepas dari arahan pemilik Poltekkes yaitu Kementerian Kesehatan, dalam hal ini adalah BPPSDM Kesehatan. BPPSDMK perlu memberikan arah pengembangan Poltekes secara nasional serta memberikan pedoman proses penyusunan renstra, sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan antar berbagai Poltekes.

Hasil baseline survey (PKMK, 2016) menunjukan bahwa proses penyusunan renstra dan format renstra antar Poltekkes Kemenkes berbeda-beda, selain itu pemetaan proses bisnis yang menjadi bagian dalam renstra juga belum dapat memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan yang ada serta juga belum merumuskan berbagai strategi yang dipilih untuk meningkatkan mutu baik institusi maupun SDM Poltekkes Kemenkes. Lebih lanjut keterkaitan antar Renstra Poltekkes dengan Rencana Aksi BPPSDMK sebagai induk organisasi juga dinilai lemah.

Berdasarkan baseline survey tersebut maka diputuskan perlunya pendampingan dari mulai pembuatan rencana aksi program yang dibuat oleh BPPSDM yang kemudian dijadikan acuan dalam pembuatan renstra oleh masing-masing Poltekkes.

  TUJUAN

Kegiatan ini secara umum bertujuan untuk mendampingi BPPSDM dalam menyusun Rencana Aksi Program dan pendampingan penyusunan rencana stratejik Poltekkes Kemenkes sebagai upaya mencapai peningkatan mutu kinerja dan pemerataan tenaga kesehatan.

Adapun tujuan khusus dari proposal ini adalah :

  1. Menyusun Rencana Aksi Program BPPSDM mengacu pada renstra Kemenkes
  2. Menyusun kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes
  3. Menyusun sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes kemenkes
  4. Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes secara bertahap

Bentuk Kegiatan

  1. Penyusunan Rencana Aksi Program
    1. Workshop Rencana Aksi Program Tahap I: Bertujuan untuk brain storming antara BPPSDMK dengan PKMK FK UGM untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan BPPSDMK terkait program-program yang akan dilaksanakan dalam Rencana Aksi Program. Workshop ini diselenggarakan 1 kali.
    2. Pendampingan penyusunan Rencana Aksi Program: dilakukan dengan diskusi internal tim konsultan, tatap muka dengan pihak BPPSDMK dan webinar.
    3. Workshop rencana aksi program Tahap II: Sebanyak 1 kali, yang bertujuan untuk memaparkan hasil Rencana Aksi Program yang telah disusun.
  2. Penyusunan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra Poltekkes kemenkes
    1. Workshop penyusunan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes: Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk menyusun kebijakan teknis penyusunan rencana stratejik Poltekkes. Workshop akan diselenggarakan 1 kali.
    2. Workshop penyusunan sistem monitoring dan evaluasi renstra: Penyelenggaraan workshop sebanyak 1 kali, yang bertujuan untuk menyusun sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes.
    3. Workshop pemaparan kebijakan teknis penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra Poltekkes kemenkes: Penyelenggaraan workshop ini bertujuan untuk pemaparan dan pengesahan Petunjuk Teknis penyusunan renstra Poltekkes serta monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes. Workshop ini akan dilaksanakan dalam 1 kali penyelenggaraan.
  3. Pendampingan penyusunan rencana stratejik Poltekkes
    1. Workshop sosialisasi Rencana Aksi Program BPPSDM dan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes: Penyelenggaraan workshop (1 kali) untuk mensosialisasikan Rencana Aksi program BPPSDM, pedoman penyusunan renstra Poltekkes serta sistem monitoring dan evaluasi penerapan renstra di masing-masing Poltekkes.
    2. Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes Kemenkes: Dilakukan melalui tatap muka dengan 38 Poltekes dan juga pendampingan jarak jauh melalui web.
    3. Program pengembangan “Website Jejaring Poltekes Kemenkes” akan digunakan sebagai fasilitas pendukung dalam pendampingan penyusunan renstra Poltekes. Website akan berisi berbagai materi peningkatan komptensi bagi para pengelola dan dosen Poltekes termasuk dalam menyusun rencana stratejik.
    4. Diselenggarakan program capacity building bagi SDM Poltekkes Kemenkes untuk mendukung peningkatan kualitas dan pemahaman terkait penerapan renstra dan proses bisnis di Poltekkes
    5. Workshop pemaparan renstra Poltekkes Kemenkes: Penyelenggaraan workshop pemaparan renstra oleh masing-masing Poltekkes yang dibagi menjadi 3 tahap. Sehingga diperoleh output berupa Rencana Stratejik Poltekkes Kemenkes yang mengacu pada Rencan Aksi Program BPPSDMK dan ssesuai pedoman penyusunan renstra yang diterbitkan oleh BPPSDMK


  TIM PENDAMPING

Kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Aksi Program BPPSDM dan Penyusunan Poltekkes Kemenkes akan dilakukan oleh tim yang terdiri dari :

  1. Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc., PhD (Narasumber)
  2. Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD. (Narasumber)
  3. Dr.dr. Andreasta Meliala (Narasumber)
  4. dr. Hanevi Djasri, MARS (Konsultan Utama)
  5. Elisa Sulistyaningrum, MPH (Asisten Konsultan)
  6. Lucia Evi Indriarini, MPH (Asisten Konsultan)
  7. Anantasia Noviana, SE (Manajer)


MEKANISME PENDAMPINGAN

Setiap rangkaian workshop (baik melalui tatap muka langsung maupun melalui webbinar) akan dilaksanakan berdasarkan kerangka acuan yang disusun sebelumnya. Kerangka acauan setidaknya berisi latar belakang, tujuan, peserta, fasilitator, jadwal kegiatan dan lembar kertas kerja. Setiap workshop akan diawali dengan paparan materi oleh narasumber diikuti dengan diskusi. Workshop kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi kelompok difasilitasi oleh Tim Pendamping. Hasil diskusi kelompok kemudian dipresentasikan dan dibahas bersama. Seluruh materi workshop, hasil diskusi, dan laporan workshop akan dapat dibaca di www.mutupelayanankesehatan.net 


BIAYA

Biaya bagi Tim Pendamping untuk Penyusunan Rencana Aksi Program BPPSDM dan Penyusunan Poltekkes Kemenkes berasal dari dana BPPSDM tahun anggaran 2017


  RENCANA KERJA DAN JADWAL

No Kegiatan Bulan
4 5 6 7 8 9 10 11
PENYUSUNAN RENCANA AKSI PROGRAM                
1. Workshop 1 Identifikasi Kebutuhan Rencana Aksi X              
2. Workshop 2-4 Penyusunan Rencana Aksi   X            
4. Worksop 5 Pemaparan hasil Penyusunan Rencana Aksi   X X          
PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS (JUKNIS) PENYUSUNAN RENCANA STRATEJIK SERTA PETUNJUK TEKNIS SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN RENCANA STRATEJIK                
1. Workshop 6-7 Penyusunan Juknis Penyusunan Renstra     X          
2. Workshop 8-9 Penyusunan Juknis Sistem Monev       X        
4. Workshop 10 Pemaparan Hasil penyusunan Juknis       X        
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEJIK                
1. Workshop 11 Sosialisasi Rencana Aksi         X      
  Workshop 12 Sosialisasi Juknis Penyusunan Renstra dan Juknis Sistem Monev         X      
2. Workshop 13-22 Pendampingan penyusunan renstra Poltekkes (10 Poltekkes @1 Workshop)           X X  
4. Workshop 23-24 Sosialisasi Hasil Penyusunan Renstra Poltekkes (@ 5 Polkekkes setiap Workshop)               X

Term of Refference

Bimbingan Teknis Penerapan RCA dan FMEA di Rumah Sakit dan Puskesmas

  Latar Belakang

Banyaknya kejadian tidak diharapkan (KTD) yang sebenarnya dapat dicegah di rumah sakit telah lama menjadi pusat perhatian, di Amerika the Joint Comission on Accreditation of Health Organization (JCAHO) mewajibkan rumah sakit untuk melakukan setidaknya satu Failure Mode Effects Analysis (FMEA) setiap tahun dalam untuk dapat mengidentifikasi berbagai upaya pencegahan. FMEA awalnya dikembangkan di luar bidang pelayanan kesehatan dan sekarang digunakan di pelayanan kesehatan untuk menilai resiko kegagalan dan kesalahan pada berbagai proses dan untuk mengidentifikasi area-area penting yang membutuhkan perbaikan. Di bidang kesehatan sendiri, di Amerika FMEA telah diterapkan di ratusan rumah sakit dalam berbagai program perbaikan pelayanan kesehatan.

Failure mode and effects analysis (FMEA) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk perbaikan sistem yang telah terbukti dapat meningkatkan keselamatan. FMEA dapat memberikan gambaran tidak hanya mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang mungkin terjadi namun juga mengenai tingkat keparahan dari akibat yang ditimbulkan. FMEA dan RCA tidak bisa dipisahkan. FMEA berfungsi unuk memprediksi agen penyebab masalah yang tidak diharapkan sebelum masalah tersebut muncul sementara RCA sebagai pelacak agen penyebab setelah masalah yang tidak diharapkan timbul.


  TUJUAN

  1. Memperkenalkan konsep dasar FMEA kepada peserta
  2. Memperkenalkan konsep RCA
  3. Membimbing peserta melakukan FMEA
  4. Membimbing peserta melakukan RCA


  PESERTA

  1. Direksi
  2. Kepala Bidang/Bagian
  3. Kepala SMF
  4. Staf RS
  5. Staf Puskesmas

Narasumber dan Fasilitator

  1. dr. Hanevi Djasri MARS
  2. Firman S.Kep.,SE.,MPH
  3. Eva Tirtabayu Hasri S.Kep.,MPH


  WAKTU & TEMPAT

Kegiatan diselenggarakan di Yogyakarta bulan Agustus 2017 tanggal 22-23 di hotel Mercure.

Waktu Materi / Kegiatan Hari I
07.30 – 08.00 Registrasi Ulang
08.00 – 08.30 Pembukaan dan Pre Test
08.30 – 10.00 Sesi 1: Konsep Manajemen Risiko asd
10.00 – 10.30 Coffee Break – Photo Session
10.30 – 11.30 Sesi 2: Konsep Dasar FMEA
11.30 – 12.30 Sesi 3: Praktik Menentukan proses yang mempunyai resiko tinggi dan membentuk tim
12.30 – 13.30 Rehat Siang – Lunch
13.30 – 14.30 Sesi 4: Praktek Menyusun diagram proses dan brainstorming potential faiure modes dan menentukan efeknya
14.30 – 15.30 Sesi 5: Praktek Menentukan prioritas failure modes
15.30 – 16.00 Coffee Break
WAKTU MATERI / KEGIATAN HARI II
08.00 – 09.00 Sesi 6: Konsep Dasar RCA
09.00 – 10.00 Sesi 7: Mengidentifikasi akar penyebab masalah (root causes) dari failure modes
10.00 – 10.30 Coffee Break
10.30 – 11.30 Sesi 8: Membuat rancangan ulang proses
11.30 – 12.30 Sesi 9: Analisis dan pengujian terhadap proses
12.30 – 13.30 Rehat Siang  – Lunch
13.30 – 14.30 Sesi 10: Pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses hasil rancangan ulang
14.30 – 15.30 Sesi 11: Presentasi hasil praktek
15.30 – 16.00 Coffee  Break
16.00 – 17.00 Penutupan dan Post Test

 

BIAYA

Rp. 2.000.000,-
Pembayaran dapat dilakukan melalui Transfer melalui Bank BNI UGM Yogyakarta No Rekening 0203024192 atas nama PKMK Fakultas Kedokteran UGM.


  CONTACT PERSON

Sdri. Maria Adelheid Lelyana (Lely)
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK)
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM
Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Phone : 0274-547658 (hunting)
Fax : 0274-549425
Mobile : 0813-2976-0006
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

 

 

Kegiatan akan di selenggarakan di Hotel Mercure Yogyakarta, pada tanggal 22-23 Agustus 2017

Workshop Penyusunan Rencana Penelitian Terapan di RS dan Puskesmas dengan Topik Mutu dan Keselamatan Pasien.

Narasumber Utama: Prof. Dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD (IKM FK UGM)

Pelatihan Dasar-dasar Kepemimpinan Medis (Medical Leadership).

Narasumber Utama: dr. Andi Wahyuningsih Attas, SpAn, KIC, MARS dan dr. Ayi Djembarsari, MARS (Persatuan Dokter Manajemen Medik Indonesia/PDMMI)**

Pelatihan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Analisa Data Mutu dan Keselamatan Pasien di Puskesmas dan Klinik Pratama.

Narasumber Utama Nusky Syaukani, S.Sos MPH 

Pelatihan dan Studi Banding Penerapan Case Management System sebagai bagian dari upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.

Narasumber Utama: dr. Novi Zain Alfajri dan Sugiarsih, S.Kep, Ns, MPH (RS Akademik UGM)*

Implementasi Lean Management Sebagai Upaya Kendali Mutu Kendali Biaya Dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Narasumber Utama: Firman, SE, MPH, dr. Hanevi Djasri, M.Kes, Dharwany M. Hasibuan, SE, MM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TOR Kegiatan Bimbingan Teknis

Implementasi Case Management System di Rumah sakit

 

  LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah produk jasa yang harus dirasakan manfaatnya oleh pasien dan keluarga sebagai pelanggan. Produk ini dapat dikatakan menjadi produk yang berkualitas oleh pelanggan apabila dapat memenuhi kebutuhan dan mempunyai nilai yang berarti bagi mereka. Saat ini pasien semakin menyadari hak-haknya, hubungan dokter dan pemberi pelayanan kesehatan lain merupakan pelayanan secara utuh dengan interaksi personal bukan hanya pengobatan. Untuk meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus melakukan perubahan sistem dengan meningkatkan kemitraan dengan pelanggan. Pengendalian mutu dan pembiayaan juga diperlukan dalam upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelayanan. Case manager sangat diperlukan dalam upaya kendali mutu dan kendali biaya di rumah sakit.

Akreditasi rumah sakit sebagai upaya penjaminan mutu pelayanan kesehatan menekankan konsep patient centered care (PCC) atau pelayanan yang berfokus pada pasien, dimana semua pelayanan berorientasi untuk memenuhi kebutuhan pasien dan mengutamakan keselamatan pasien bukan lagi menekankan kepentingan rumah sakit semata. Dalam standar akreditasi pada bab Hak Pasien dan Keluarga disebutkan bahwa case manager sangat diperlukan untuk memfasilitasi dan mengkoordinasikan kebutuhan akan pelayanan kesehatan pasien sehingga pelayanan mempunyai outcome sesuai value yang ditetapkan pasien.

  TUJUAN

Tujuan umum

Setelah mengikuti bimbingan teknis diharapkan peserta mampu memahami dan mengimplementasikan case management system di rumah sakit.

Tujuan Khusus

Peserta bimbingan teknis mampu:

  1. Memahami tentang konsep case management system di rumah sakit
  2. Memahami pengorganisasian case management system di rumah sakit
  3. Menyusun kebijakan dan standar pelaksanaan case management
  4. Memahami tentang fungsi dan peran case manager dalam pengendalian mutu dan biaya pelayanan
  5. Memahami dan melaksanakan komunikasi dan kolaborasi interprofesional
  6. Melakukan pengelolaan kasus dengan case management system


  SASARAN PESERTA

Sasaran dari workshop dan mentoring ini adalah:

  1. Case manager rumah sakit
  2. Kepala ruang rawat
  3. Dokter bangsal
  4. Perawat

 

 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Rencana pelaksanaan kegiatan adalah 22 samapai dengan 23 Agustus 2017 di hotel Grand Mercure Yogyakarta.

NARASUMBER

Narasumber dan fasilitator dari kegiatan ini adalah:

  1. dr. Hanevi Djasri.,MARS
  2. dr. Novi Zain Alfajri
  3. Sugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH

 

AGENDA

NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
Hari I
1 07.30 – 08.00 Registrasi dan pembukaan Panitia
2 08.00 – 09.30

Konsep Case management System di rumah sakit

materi

dr. Novi Zain Alfajri
3 09.30 – 10.00 Coffee  Break Panitia
4 10.00 – 11.30

Pengorganisasian case management system di rumah sakit dan kebijakannya

materi

dr. Novi Zain Alfajri
5 11.30 – 12.30 Ishoma Panitia
6 12.30 -  14.00

Good Clinical Governance

materi

dr. Hanevi Djasri, MARS
7 14.00 – 15.30

Peran dan Fungsi Case manager dalam case Management System

materi

Sugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH
8 15.30 – 17.00

Komunikasi interprofesional dalam Case Management System

materi

Sugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH
9 17.00 – 17.30 Coffee Break Panitia
Hari II
1 08.00 – 10.00

Review Materi Hari I

Praktik: Menyusun Kebijakan dan pengelolaan kasus

materi

dr. Novi Zain Alfajri
Sugiarsih.,S.Kep.,Ns.,MPH

2 10.00 – 10.30 Coffee break Panitia
3 10.30 -  11.30 Paparan profil RS UGM dan dukungan pelaksanaan case management system Direksi RS UGM
4 11.30 -  13.00 Hospital Tour: presentasi implementasi dan studi lapangan Fasilitator RS UGM
5 13.00 – 14.00 Ishoma Panitia
6 14.00 – 15.00 Rencana tindak lanjut dan penutup Panitia